EMBUN ROHANI PAGI DARI ATAS KAPAL ELISABET II JALUR TALIABU, MALUT MENUJU LUWUK, SULTENG
Selasa, 08 Oktober 2024
Injil: Luk. 10 : 38 – 42
“Sesaat ketika Anda tidak rela dan setia mendengarkan orang lain maka lebih banyak pembicaraanmu hampa dan perbuatanmu tidak bermanfaat. Maka kesulitan terbesar banyak orang adalah lebih suka berbicara dan berbuat tanpa mendengarkan.”
Salah satu model yang selama dua tahun lebih ini, yang kupraktekan dalam setiap kunjungan kanonik Entahkah itu pertemuan dengan Dewan pastoral maupun kelompok kategorial dan ormas Katolik adalah mendengarkan keluh kesah, saran dan pendapat orang sebelum berbicara dan menanggapi. Bagiku, apa yang kubicarakan tidak semata harapan, nasehat dan anjuran ku, melainkan harus menjadi jawaban dan jalan keluar dari apa yang dialami oleh umat.
Tuhan mengingatkan Marta tentang pentingnya mendengarkan Dia dan kehendak-Nya seperti diksahkan dalam Injil hari ini:“Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”( ayat 41 – 42 )
Karena itu apa yang Tuhan kehendaki agar kita sadari dan perbuat adalah:
1) Mendengarkan orang lain, siapa pun dia dan apa pun jabatannya adalah sebuah keputusan hati. Dan sesaat ketika engkau rela dan setia mendengarkan mereka maka berbanggalah karena kerendahan hati telah menjadi milikmu;
2) Belajarlah untuk selalu mendengarkan orang lain sebelum berbicara dan merenung sebelum berbuat. Bila Anda mampu melakukannya maka bersyukurlah karena kebijaksanaan telah menjadi karaktermu;
3) Sadarlah bahwa mendengarkan suara dan kehendak Tuhan jauh lebih penting daripada berbicara tentang Dia. Inilah keutamaan iman kekristenan.
Ingatlah bahwa jika engkau banyak berbicara di hadapan Tuhan maka hanya sedikit waktu untuk mendengarkan Dia.
Selamat beraktivitas untuk para sahabat.
Salam, doa dan berkatku ( + ) untuk semua. ( Dari: Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum )