EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI ST. YOHANES RASUL DI KEI BESARSenin, 03 Juli 2023Hari Minggu…
DAMAI TUHAN MENYERTAI KITA
(Kis. 4:32-35; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31)
HM Paskah II/Minggu Kerahiman Ilahi
Minggu, 7 April 2024
Hari ini Yesus menampakan diri kepada para murid saat para murid berada di dalam rumah. Saat hadir ditengah-tengah mereka, Yesus sampaikan, “damai bagimu”. Yesus mengulangi kalimat inisebanyak tiga kali untuk menyemangati para murid. Peritiwa kematianYesus membuat mereka putus asa, hilang harapan, dan ketakutan. Mereka merasa kehilang Yesus sebagai penyelamat. KebangkitanYesus mengangkat para murid dari keptusasaan mereka. Yesus bangkitdan memberi kepastian bagi para murid (dan kepada kita semua) bahwa Dia sungguh-sungguh Tuhan. Perkataan “damai bagimu”memberikan semangat baru bagi para murid agar tidak bersedih. Yesus menyampaikan kalimat ini untuk menarik kembali para murid dari perasaan gagal, putus asa, untuk bersukacita. Para murid perlubersukacita karena Yesus mengangkat mereka dari keputusaan, dan mengangkat mereka dari kegagalan dan dosa-dosa mereka. Tuhandatang membawa damai dan pengampunan atas segala kekurangandan dosa-dosa para murid dan semua orang berdosa. Kita patutbersyukur kepada Tuhan atas damai dan pengampunan yang Tuhananugerahkan kepada kita.
Yesus menyampaikan “damai bagimu” untuk para murid agar para murid juga menjadi agen damai. Yesus katakan kepada para murid: “jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetapada” (Yoh 20:23). Kalimat ini menegaskan panggilan para murid sebagai penyalur pengampunan dari Tuhan. Mereka menerima kuasaini bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena rahmat dari Tuhan. Para murid pada dirinya tidak memiliki kuasa untuk mengampuni. Tidak seorang pun yang bisa mengampuni dosa, hanya Tuhan saja. Para murid (rasul) dan para penggantinya adalah channelpengampunan Tuhan. Para murid sudah diampuni, dan Tuhan inginagar sesudah menerima pengampunan, para murid juga harus menjadimisinonaris kasih dan pengampunan.
Tentu hal di atas terkait erat dengan sakramen pengampunandosa. Namun tidak hanya terbatas pada mereka yang menerima kuasauntuk melaksanakan sakramen pengampunan dosa, tetapi seluruhumat beriman dipanggil untuk menjadi simbol dan tanda rekonsiliasi. Paus Fransiskus, dalam ensikliknya Amoris Laetitia berkata, ketikakita membiarkan perasaan buruk merasuki kita, maka kitamembiarkan rasa benci bersarang dalam diri kita. Lawan darikebencian adalah pengampunan yang berlandaskan pada sikap positifdan memahami kelemahan orang lain dan memaafkan mereka. Memang tidak gampang. Bagi Paus Fransiskus, pengorbanan, keterbukaan, kemurahan hati adalah sayarat untuk mampumengampuni orang lain. Namun bukan hanya mengampuni orang lain, tetapi juga diri sendiri. Paus Fransiskus katakan, Kita perlu belajaruntuk mendoakan masa lalu kita, menerima diri kita sendiri, belajarbagaimana hidup dengan keterbatasan kita, dan bahkan memaafkandiri kita sendiri. Banyak orang yang tidak mau menerima kekurangandan keterbatasan diri, dan melihat kiritkan orang lain sebagaiancaman. Kita harus sadar bahwa kita juga terbatas. Kesadaran bahwaTuhan memaafkan dan mencintai kita walaupun kita berdosa, mendorong kita untuk juga mampu menerima keterbatasan diri kita, dan tentu memaafkan kekurangan orang lain (AL, art. 105-108).
Yesus menyampaikan damai bagimu kepada para murid utukketiga kalinya di hadapan Tomas yang kurang percaya. Kepada Tomas Yesus berkata, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan janganengkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yoh 20:27). Inibukan kalimat kekecewaan, tetapi kata-kata penuh belas kasih. Inisebuah kata-kata damai dan pengampunan. Tomas mewakili umatberiman yang juga sering tidak percaya. Sikap Thomas mewakili kitasemua yang memerlukan sentuhan dan melihat damai Yesus di tengahkesulitan hidup, kebimbangan, dan hilang harapan. Hal yang Yesustunjukkan ketika Tomas bimbang adalah luka-luka-Nya. Yesus tidakmenjukkan peristwa spektakuler, tetapi Yesus tunjukkan lambung dan tangan-Nya yang terluka. Ini simbol penderitaan. Yesus ingin katakanbahwa Dia hadir dalam penderitaan kita dan juga penderitaan orang lain; Yesus juga menderita supaya kita tidak merasa sendiri ketika kitamenderita. Luka-luka Yesus lebih besar daripada dosa, penderitaan, kesulitan kita. Yesus sudah lebih dulu sangat menderita dan pengorbanan-Nya lebih bernilai dibandingkan pendertitaan kita. Selain itu, tindakan Yesus tersebut menunjukkan bahwa Tuhan juga ditemukan dalam penderitaan; Dia berbicara kepada kita melaluipenderitaan. Amin. @novlymasriat.
Related Posts
- DAMAI TUHAN BAGIMU
- TUHAN MENYERTAI KITA SELALU
EMBUN ROHANI PAGI DARI ATAS KAPAL FERI PULAU BURU - AMBONSenin, 22 Mei 2023Hari Biasa…
- DAMAI SEJAHTERA DARI TUHAN UNTUKMU
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEKamis, 04 April 2024Hari Kamis dalam Oktaf PaskahInjil :…
Archives
- July 2025
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA