Seperti biasanya maka hari pertama kunjungan di Paroki Sta. Theresia Piru di Kabupaten Seram Bagian Barat diisi dengan Rekoleksi, Misa, Adorasi dan Doa Penyembuhan. Walaupun sangat melelahkan karena perjalanan sekitar 4 jam tapi demi umat yang menanti maka kami pun siap untuk menghantar umat dalam acara doa-doa sebagai syarat kunjungan perdana di setiap paroki dan stasi.
Setelah tiba di Paroki pukul 16.00 kami beristirahat. Pukul 18.00 umat yang sudah berkumpul setia duduk mendengarkan pewartaan Firman Tuhan dalam rekoleksi yang dipimpin oleh Romo Vikjen, RD. Anton Kewole. Romo Vikjen menghantar umat untuk tidak ragu-ragu dan takut memberi kepada Tuhan sama seperti Abraham, Isak dan Yakob yang memberi sepersepuluh dari penghasilan mereka dan Tuhan membalasnya dengan penuh kelimpahan. Intinya berikanlah yang terbaik kepada Tuhan maka Ia pun akan memberkatimu secara berkelimpahan.
Acara pun dilanjutkan dengan Misa Kudus, Adorasi, Doa Penyembuhan dan Doa serta Jamahan di kepala semua umat yang hadir. Bagiku sebagai gembala tidak cukup melayani sakramen dan ceremonial, melainkan harus duduk mendengarkan firman Tuhan bersama umat, menyembah Tuhan dalam Adorasi Sakramen Mahakudus serta mendoakan dan menjamah setiap umat yang hadir.
Semoga umatku merasakan kehadiran Tuhan, bertobat, berubah dan berbuah sebagai umat Katolik di tengah kehidupan mereka.
Catatan kecil dari Kota Piru ( Mgr. INNO NGUTRA )