EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA KOTA AMBON MANISERabu, 07 Agustus 2024Injil: Mat. 15 : 21…
MENEMUKAN KEPENUHAN DALAM TUHAN
HR Tubuh dan Darah Kristus/Minggu, 22 Juni 2025
Kej. 14:18-20; 1Kor. 11:23-26; Luk. 9:11b-17
Semua orang mengejar kebahagiaan. Hidup bahagiaadalah dambaan setiap orang. Banyak hal yang diupayakanuntuk mencapai kebahagiaan tersebut. Sebagian orang yang mengukur kebahagiaan pada materi. Harta dipandang sebagaistandar kebahagiaan. Namun di lain sisi, ada orang yang tidaksemata-mata memandang materi pokok kebahagiaan. Kebahagiaan terletak pada hati. Kebahagiaan ini tidak diukuroleh harta, uang, atau materi. Ketenangan hati adalah tandakebahagiaan. Selain itu, kebahagiaan juga tidak berarti ketikakita hanya sukses. Paus Fransiskus dalam beberapa momenmenekankan bahwa kebahagaiaan tidak berarti tidak memilikikegagalan dalam hidup. Hidup bahagia bukan berarti tidakmemiliki badai, kekecawaan, dan keputusasaan. Hidupbahagia berarti ketika kita menemukan kekuatan dalampengampunan, harapan dalam pertentangan, ketenangandalam ketakutan, cinta dalam perselisihan. Kebahagiaan juga bukan hanya ketika kita merayakan keberhasilan, tetapi juga ketika kita belajar dari kegagalan.
Yesus adalah sumber kekuatan. Dialah kebahagiaansejati. Dia melengkapi segala kekurangan yang kita miliki, dan menganugerahkan kebagiaaan bagi kita. Ketika orang-orang lapar, putus harapan, Dia membantu untuk menemukankebahagiaan di tengah penderitaan. Para murid merasakhawatir terhadap banyak orang yang mengikuti perjalananYesus. Mereka meminta Yesus untuk menyuruh merekapulang karena akan mengalami kesulitan untuk memberimakan dan penginapan bagi orang-orang tersebut. Tetapijustru mengingatkan para murid bahwa memberi makan dan penginapan adalah tanggungjawab para murid. Lalu Yesusmengadakan mujizat. Dia menggandakan lima roti dan duaikan untuk dimakan (lima ribu laki-laki, tidak termasukperempuan, dan anak-anak). Para murid dan semua orang saat itu memiliki keterbasan, tetapi mengalami kepenuhan, bahkan kelimpahan di dalam Yesus. Sesudah dimakan banyakorang, masih terdapat sisah ikan dan roti dua belas bakul. Kebahagiaan dalam Tuhan berlimpah ruah. Untuk itu, kepenuhan kebagahagiaan sejati ada di dalam Tuhan. Sebagaiorang beriman, Tuhan adalah sumber kekuatan dan satu-satunya kepenuhan (serta kelimpahan) kebahagiaan. Tuhantidak pernah akan mengencawakan. Dia bahkan akan memberilebih dari yang kita minta.
Hari ini, kita juga merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini mengingatkan kita tentang maknaEkaristi kudus. Setiap kali kita mengikuti Ekaristi, kitamenerima tubuh dan darah Kristus. Yesus sungguh-sungguhhadir dalam Ekaristi. Tubuh dan Darah-Nya dipersembahkankepada kita dalam Ekaristi. Kristus selalu mendampingiGereja-Nya terutama dalam kegiatan-kegiatan liturgis. Iahadir dalam Kurban Misa, baik dalam pribadi pelayan, “karena yang sekarang mempersembahkan diri melaluipelayanan imam sama saja dengan Dia yang ketika itumengorbankan Diri di kayu salib, maupun terutama dalam(kedua) rupa Ekaristi (SC, art. 7). Gereja memiliki sejumlahpelayanan, tetapi liturgi, terutama Ekaristi adalah sebuahperayaan paling agung karena di dalam perayaan inilah Tubuhdan Darah Kristus sungguh-sungguh hadir. Untuk itu, denganperayaan ini, kita dipanggil untuk tetap mencintai Ekaristi. Pertemuan paling nyata dengan Tuhan terjadi dalam Ekaristi. Menghindari Ekaristi, maka menghindari pertemuan denganTuhan. Semakin sering bertemu dengan Tuhan dalam Ekaristi, maka semakin kita menjadi kudus (bdk. SC, art. 7).
Anak-anak yang pada hari ini menerima Tubuh dan Darah Kristus diajak untuk mencintai Ekaristi. Orang tua-orang tua memiliki tanggungjawab yang penting untuk selalumengajak anak-anak untuk menerima Tubun dan Darah Kristus melalui misa, baik misa harian maupun misamingguan. Orang tua-orang tua memang sibuk denganberbagai pekerjaan, tetapi harus tetap berkomitmen untukmenciptakan suasana doa dalam rumah tangga, dan terutamamendorong anak-anak untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Khusus kepada para orang tua, Paus Leo XIV dalamhomilinya (1/6/2025) mengajak orang tua untuk selalumenjadi contoh integritas bagi anak-anak, bertindaksebagaimana Anda ingin mereka bertindak, mendidik merekadalam kebebasan melalui kepatuhan, selalu melihat kebaikandalam diri mereka dan menemukan cara untukmemeliharanya. Nasihat ini penting. Bagi Paus, agar anak-anak bisa mencintai Ekaristi, maka orang tua harus mencintaiEkaristi. Selalu menemukan cara untuk mendorong merekauntuk mencintai Ekaristi.
Perayaan ini juga mengajak kita untuk bersediamembagi-bagikan diri atau berkorban seperti Yesus. Tubuhdan Darah Tuhan senantiasa dibagikan bagi kita sebagai“santapan” yang menyelamatkan. Hidup kristianisesungguhnya adalah ketika kita mau berbagi kepada orang lain. Kita tidak akan pernah menjadi dewasa dalam hidupiman kalau kita mengasingkan diri dan tidak berbagi bagiorang lain. Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakanmomen untuk kita belajar saling memberi. Tuhan telahmemberikan kita dengan cuma-cuma, maka kita juga belajaruntuk memberi dengan cuma. Paus Fransiskus pernah berkata, “sungai tidak meminum airnya sendiri; pohon tidak memakanbuahnya sendiri; matahari tidak bersinar pada dirinya sendiridan bunga tidak menyebarkan keharumannya sendiri. Hidupuntuk orang lain adalah aturan alam. Kita semua dilahirkanuntuk saling membantu. Tidak peduli seberapasulitnya…hidup itu baik ketika anda bahagia; tetapi jauh lebihbaik ketika orang lain bahagia karena anda.” Kita bahagiajuga ketika kita mampu memberi. Amin.@novlymasriat.
You may also like
Related Posts
- MENGIMANI DAN MENGAMINI APA YANG KITA MINTA DARI TUHAN DALAM DOA
- KEHIDUPAN DI DALAM TUHAN
(Makabe 7:1-2.9-14; 2 Tesalonika 2:16-3:5; Lukas 10:27-38)Minggu 6 November 2022RD. Novly M Dua kelompok besar…
- HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN
Jumat, 06 Mei 2022Bac. I : Kis. 9 : 1 - 20Injil : Yoh. 6…
Archives
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA