
Dibuang Sayang dari Rekoleksi Para Imam Kevikepan Kota Tual, Kei Besar dan Kei Kecil di Kota Tual ( Jumat, 11 April 2025 ).
“Engkau, para Imam ditahbiskan oleh Uskup untuk mewartakan pertobatan. Maka sebelum mewartakan nya, seorang Imam harus terlebih bertobat.”
Engkau, para Imam dipanggil dari kegelapan dosa dan lembah kelemahanmu menuju pada terang yang menyinarimu, yakni Kristus sendiri.
Engkau, para Imam dipanggil untuk menjadi pelayan, bukan penguasa, bukan raja dan juga bukan hakim bagi umat.
Engkau, para Imam dipanggil menjadi orang kudus. Maka engkau, para Imam harus lebih dahulu menjadi kudus sebelum engkau mengajak umat untuk menjadi kudus.
Engkau, para Imam adalah rekan kerja Roh Kudus untuk mewartakan pengampunan kepada umat yang datang lewat pertobatan. Para Imam menjadi pendamai umat berdosa dengan Allah dan Gereja.
Engkau, para Imam dipanggil untuk memperkenalkan Kristus kepada orang yang belum mengenal Kristus dan yang mau meninggalkan Gereja.
Engkau, para Imam haruslah menjadi seorang bapa yang penuh belas kasih sama seperti Allah yang penuh kerahiman, karena sesungguhnya Allah tak pernah bosan mengampunimu.
Engkau, para Imam harus mewartakan kabar gembira dari mimbar sabda, bukan menjadikan mimbar itu menjadi tempat penghakiman umat.
Engkau, para Imam, Allah tidak memanggilmu untuk membantu-Nya dalam karya penciptaan, melainkan dalam karya keselamatan.
Akhirnya, ”engkau, para Imam adalah Imam Kristus sampai selamanya.”
Ditulis oleh Mgr. Inno Ngutra