DAILY WORDS, MINGGU, 08 DESEMBER 2024
PEKAN II ADVENTUS
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : BAR 5: 1 – 9
MAZMUR : MZM 126: 1 – 2ab. 2cd – 3. 4 – 5. 6
BACAAN II : FLP 1: 4 – 6. 8 – 11
INJIL : LUK 3: 1 – 6
@Selamat merayakan Minggu ke-2 Adventus. Kita telah membuka Pekan II Adventus ini dengan menyalakan lilin ungu yang kedua pada lingkaran Adven. Inilah lilin Betlehem. Lilin ini memberi makna: CINTA & KESETIAAN. BErdasarkan makna lilin di atas dan sari firman Tuhan yang kita dengar hari ini, saya hendak menghantar kita dalam satu refleksi dengan judul:
MENYEMAT CINTA YANG LAHIR DI BETLEHEM ‘TUK BERLANGKAH MENUJU YERUSALEM BARU – AKHIR ZAMAN.
@Kita mulai dengan gambaran situasi satu tahun belakangan ini. Di ambang fadjar, 7 Oktober 2023, di akhir hari raya Yahudi Sukkot, ratusan pejuang Hamas menyusup ke Israel dari Gaza melalui darat, laut dan udara. Mereka membunuh warga di jalanan, di rumah mereka dan di festival music gurun pasir serta menyerang pasukan di pangkalan militer. Hamas bahkan menyandera 250 orang dan dibawa ke Gaza. Atas peristiwa ini, Israel secara brutal menghancurkan Hamas dan terus menyerang Gaza. Tragedy ini bukan hanya berimbas bagi masyarakat Palestina di jalur Gaza. Namun wilayah lain pun turut menderita oleh karena serangan di atas, termasuk kota Betlehem di Tepi Barat.
@Boleh saya katakan , Betlehem tempat Allah menambatkan tubuh Ilahinya di bumi, berada dalam dukacita, kecemasan, kegelisahan, kegundahan, dan bahkan keputus-asaan. Keadaan ini membuat kita bertanya, apakah cinta dan kesetiaan Allah yang tercurah dalam dan melalui kelahiran Sang Juru Selamat di kota Daud – Betlehem, masih terasa hangat dan berdaya guna untuk membawa umat manusia menuju Yerusalem Baru – Surga Abadi? Ya, sekali lagi, kota Betlehem – kota Daud sedang TIDAK BAIK-BAIK SAJA. Oleh karena peperangan, cinta antara sesama manusia perlahan luntur. Kesetiaan dalam cinta perlahan tergerus hantaman peluru kendali dan ledakan bom-bom yang kapan saja menelan nyawa manusia. Inilah realitas yang tengah menghantar kita menuju tahun jubileum 2025. Sekali lagi kita bertanya: Masih adakah harapan bagi dunia kita untuk dapat menikmati cinta dan kesetiaan Allah yang telah dimulai di Betlehem?
@Dari situasi Palestina dan Israel saat ini, kita kembali dan melihat situasi dan kondisi Israel dan Palestina pada jaman Perjanjian Lama khususnya pada jaman Barukh dan Yeremia. Stuasi Palestina termasuk kota Betlehem saat ini, tidak bedanya dengan situasi Israel di jaman Barukh (Barukh adalah seorang sahabat dekat nabi Yeremia, yang oleh para ahli Kitab Suci disinyalir sebagai sekretaris dan juru tulis dari Nabi Yeremia). Barukh turut menyaksikan kehancuran Israel termasuk kota suci Yerusalem, serta pengangkutan rakyat bangsanya ke tempat pembuangan. Namun, di dalam kitab Barukh yang kita dengar hari ini, Allah sungguh menjanjikan suatu masa depan yang baru dan lebih baik bagi Israel. Israel akan dituntun oleh Allah sendiri dalam cahaya kemuliaan-Nya dan dalam belaskasihan serta kebenaran Allah. Orang-orang Israel yang dulu digiring oleh bangsa penjajah dengan berjalan kaki, kini mereka dikembalikan ke Tanah Terjanji oleh Allah dengan diusung secara hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Allah dan cintaNya senantiasa setia menuntun umatNya untuk kembali ke Yerusalem – kota suci. Pemazmur pada hari ini ikut melagukan sukacita bangsa Israel yang dituntun oleh Allah kembali ke Tanah Perjanjian. Tuhan – Allah Israel, telah melakukan perkara besar kepada mereka.
@Dari situasi di atas, kita lantas bertanya: bagaimana dengan situasi Betlehem di saat menjelang kedatangan Tuhan Yesus ke dunia? Sebagaimana yang sudah saya syeringkan dalam homily pada minggu Pertama Adventus – minggu lalu, situasi Israel pada jaman sebelum kedatangan dan selama kehadiran Yesus, sangat memprihatinkan. Adanya praktek keagamaan secara manipulatif oleh para pemimpin agama Yahudi dan kepemimpiinan yang koruptif oleh para pemimpin sipil kerajaan Yehuda. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan. Pertobatan mesti segera dilakukan sehingga pada saat Putera Allah datang di Betlehem, semua didapati sedang berjaga-jaga. Inilah kedatangan Kristus ke dalam sejarah dunia dimana kota Betlehem menjadi saksi bisu Allah menyentuh bumi dalam rupa seorang anak manusia. Kota Betlehem menjadi saksi bisu Sang Ilahi menyentuh yang manusiawi.
@Yesus adalah bukti cinta Allah yang lahir di Betlehem. Cinta Allah ini akan berkeliling sambil berbuat baik, menyebarkan warta Kerajaan Allah dan penyelamatan umat manusia oleh Allah. Cinta Allah yang lahir di Betlehem ini akan mengakhiri segalanya di kota suci Yerusalem dan kembali kepada Bapa di dalam surga. Satu pertanyaan penting untuk kita semua: apa kira-kira pesan bagi diri kita masing-masing dan bagi keluarga kita dalam hubungan dengan Betlehem – Kota Daud? Pertama, lewat inkarnasi – Allah menjadi manusia. Kita pun diajak oleh Yesus – Sang cinta yang akan kita rayakan kedatanganNya ke dunia pada Natal nanti, untuk tetap SETIA berkeliling sambil berbuat baik, dan pada saatnya mengakhiri semuanya di atas dunia ini menuju Yerusalem yang baru – akhir zaman sebagaimana yang ditulis oleh St. Paulus kepada jemaat di Filipi, yang kita dengar pada hari ini. Kedua, Betlehem sungguh merupakan gambaran CINTA & KESETIAAN. Betlehem sungguh menjadi saksi bisu sebuah keluarga yang terbentuk dari YANG ILAHI dengan YANG INSANI. Betlehem simbol keluarga kita masing-masing. Sebuah pertanyaan besar: apakah benar, Betlehem yang adalah gambaran dan visi keluarga kita masing-masing, apakah pada saat atau jaman ini, keluarga-keluarga kita masih tetap memancarkan cinta kasih dan kesetiaan yang telah Allah tunjukkan kepada kita umat-Nya? Pertanyaan ini hendaknya kita bawa ke rumah dan keluarga kita masing-masing. Biarlah kita diingatkan kembali akan hakekat keluarga kristiani yang seharusnya. Keluarga kristiani dan relasi yang terbangun di dalam keluarga itu sendiri, hendaknya sungguh-sungguh mencerminkan CINTA & KESETIAAN yang telah Allah tunjukkan secara total dalam diri Yesus Kristus – Sang Juru Selamat. Kita saling mendoakan, semoga keluarga kita masing-masing terus memancarkan cahaya CINTA KASIH yang telah lahir di dalam keluarga kudus di kandang Betlehem, dan senantaisa SETIA memelihara cahaya CINTA KASIH yang telah lahir itu di dalam hati semua anggota keluarga. Cinta Kasih yang tersemat di dalam hati kita, bakal menghantar kita menyambut Yerusalem Baru pada saat Kristus datang sebagai Hakim Agung di akhir zaman. Semoga demikian. Amin! Have a wordeful second Sunday of Adven filled with love and faithfulness. Warn greetings from Masohi mahise….. 🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽