IMAMAT SURGAWIDALAM BEJANA TANAH LIAT NAN RAPUH

DAILY WORDS, MINGGU, 20 OKTOBER2024
HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXIX
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : YER 31: 7– 9
MAZMUR : MZM 126: 1 – 2ab.2cd – 3. 4 – 5. 6
BACAAN II : IBR 5: 1 – 6
INJIL : MRK 10: 46 – 52

@ “… Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan kurban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. ” (Ibr 5: 2 – 3 ) Kata-kata penulis surat kepada orang Ibrani di atas sungguh menyentuhku di hari yang istimewa ini. Mungkin hari ini, saya lebih banyak meluangkan waktu untuk menyendiri dan mengakrabkan diri dengan sejarah perjalananku sejak dari masa kecil hingga saat ini sambil mengucapkan syukur kepada Tuhan atas hidup, panggilan, atas kedua orang tua (Bapa Paulus Liku & Mama Theresia Peni) dan kedua kakak terkasih (Petrus Lewa dan Fransiska Orin) dan kedua ipar terkasih (Agustinus dan Valeria) serta ponaan-ponaan dan anak-anak mereka (cucu), para donatur, pendidik, pengajar, pengasuh, barisan sahabat yang tak terbilang jumlahnya, teman-teman kelas mulai dari SD sampai dengan teman Tahbisan Imam (baik yang masih hidup maupun yang sudah lahir kembali ke dalam surga abadi), and so on…

@ Okay, sesuai dengan pilihan hidupku untuk menjawabi panggilan Allah, maka saya boleh katakan bahwa makna hidupku pada akhirnya TIDAK BISA TIDAK saya lekatkan atau MLEKAT ERAT dengan RAHMAT IMAMAT SUCI yang Tuhan anugerahkan kepadaku. Oleh karena rahmat imamat inilah, saya adalah seorang imam – pastor – gembala yang bukan saja menjalankan fungsi sebagai seorang IMAM semata melainkan juga sebagai seorang NABI & RAJA/PEMIMPIN/GEMBALA. Atas tiga fungsi inilah, nabi Yeremiah di dalam bacaan Pertama hari ini menekankan peran Allah yang mestinya dilanjutkan oleh-para imamNya termasuk diriku, yaitu peran sebagai penuntun dan penyembuh bagi orang buta dan orang lumpuh. Hal ini telah dilakukan Allah selama masa peziarahan umat Israel keluar dari penindasan Mesir hingga sampai di Tanah Terjanji sebagaimana yang digambarkan di dalam Mazmur Tanggapan hari ini. Hal ini juga telah terwujud nyata di dalam diri Sang Imam Agung: Yesus Kristus. Bagi kaum tertahbis (klerus) dan awam yang dibaptis di dalam nama Yesus, kita adalah pewaris hakekat dan fungsi imamat Yesus Kristus – Sang Imam Agung.

@Kita semua, dalam cara kita masing-masing dan sesuai dengan pilihan hidup kita masing-masing, hendaknya menjalankan tiga misi keselamatan Kristus yaitu: imam, nabi dan raja. Sebagai nabi, hendaknya kita senantiasa berpegang pada kebenaran dan hidup menurut kebenaran yang telah ditetapkan oleh Kristus melalui Gereja-Nya. Selain itu kita hendaknya turut aktif dalam setiap karya pewartaan, baik melalui katekese maupun melalui kesaksian hidup. Sebagai imam, kita hendaknya berpartisipasi dalam kehidupan sacramental. Kita semua termasuk awam, dapat turut serta dalam tugas sebagai imam dengan hidup kudus – yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama atas dasar kasih terhadap Allah. Sebagai raja, kita semua hendaknya menjalankan tugas pelayanan ( diakonia ), pelayanan pastoral dan persaudaraan kasih ( koinonia ).

@Satu pertanyaan penting yang menggelitik hatiku: apakah kita/diriku pantas menjadi imam, nabi dan raja? St. Paulus menguatkan kita sekalian dengan kata-kata yang ditujukannya kepada jemaat di Korintus, “ Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami .” Artinya, di dalam diri kita yang rapuh bagai bejana tanah liat ini, Tuhan percayakan harta paling berharga yaitu tiga misi keselamatan: imam, nabi, raja. Dan kepadaku bersama barisan klerus (rekan dalam imamat suci), ada rahmat imamat oleh karena tahbisa suci. Artinya, di dalam diriku yang adalah “ cuma bejana tanah liat yang rapuh ini, Allah percayakan tugas mulia untuk menjadi penyalur rahmat Allah kepada sesama.

@Di hari yang istimewa di dalam ziarah hidup ini, pada tahun yang ke-48 usia hidupku, saya memohon doamu, dan tentu saja saya juga berdoa bersamamu, semoga saya senantiasa mengandalkan Roh Kudus di dalam menghayati rahmat imamat, dan dalam menjalankan pelayananku sebagai imam, nabi dan raja. Semoga setiap kata dan perbuatanku dapat membawa sesama untuk menjadi dekat dengan Tuhan. Semoga kita semua, yang adalah bejana-bejana tanah liat nan rapuh, dimampukan oleh Tuhan untuk menjadi penyalur rahmat Allah kepada sesama lewat perkataan dan perbuatan kita. Thank you all for your prayers in this very special day of me. Happy birthday to those who also celebrate today as their birthday including RD. Kanisius Lewar . Proficiat bagi Seminari Menengah St. Yudas Tadeus Langgur yang merayakan Ulang Tahun Kelahirannya yang ke – 75 pada hari esok, dan sedang dirayakan sekarang di kota Langgur. Semoga Almamater yang telah melahirkan ratusan bahkan ribuan baik imam, biarawan dan misionaris awam ini, tetap menjadi ibu yang terus melahirkan generasi yang senantiasa berkomitmen untuk menjalankan fungsi sebagai imam, nabi dan raja dalam caranya masing-masing. Warm greetings from Langgur – Tanah
Evav padrepiolaweterengsvd🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼