Month: April 2024
Kronik Beranda Nuhu Yuut
Beranda Nuhu Yuut: [18-20/04/2024] Kamis siang kemarin itu Paroki Bombay sudah menjemput Uskup Inno untuk diantarkan ke Paroki. Tuan Pastor Tomy bersama pasukan datang ke Ohoi Waur untuk mengantar Uskup. Begitu masuk ujung Paroki Bombay, Uskup disambut hangat. Hingga Jumat pagi, Misa Krisma dirayakan Uskup dan para Imam untuk 80 penerima Krisma bersama seluruh umat
BERTOLAK KE BAGIAN UTARA TIMUR KEI BESAR
Setelah syukuran Krisma dari 80 umat maka kami berangkat dari bagian barat tengah Kei Besar menuju bagian Timur Tengah. Di sini speeeboat yang akan membawa kami sudah menanti. Kami pun bertolak dari dewan Waur Tahit menuju Desa Hollai dengan durasi waktu sekitar 1 setengah jam. Di sana kami akan mengadakan rekoleksi bagi pasutri, kegiatan SEKAMI
KEBENARAN DAN KEINDAHAN EKARISTI KUDUS
EMBUN ROHANI PAGI DARI DESA BOMBAI, KEI BESARJumat, 19 April 2024Hari Biasa Pekan III PaskahInjil : Yoh. 6 : 52 – 59 ”Bersyukur dan berbanggalah jiwamu karena hanya di dalam Gereja Katoliklah Anda diperkenankan menyantap Tubuh dan meminum Darah Kristus.” Kebenaran bahwa roti dan anggur sungguh-sungguh adalah Tubuh dan Darah Kristus ditegaskan kembali dalam Injil
ROTI SURGAWI DI MULUT MANUSIA
EMBUN ROHANI PAGI DARI LOKASI TAMAN DOA DESA NGIFUT ATAS, KEI BESARKamis, 18 April 2024Hari Biasa Pekan III PaskahInjil : Yoh. 6 : 44 – 51 ”Betapa bahagianya jiwa yang setiap hari menyantap Tubuh Tuhan, karena sesungguhnya ia sedang mengenyangkan jiwanya dengan bekal ilahi yang akan membuatnya bertahan dalam penantian akan kebangkitan.” Saya selalu terkesima
TETAP MENYATU DAN HARMONIS DENGAN ALAM CIPTAAN
Rapat Kuria KA Hari ke-2 di lokasi Kemah Tabor Keluarga Kudus Ngufuit Atas. Pesan tegas Uskup: 1) Kekurangan atau kelemahan apa pun yang ditunjukkan oleh seorang Imam ( Romo ), tapi ingatlah bahwa dia adalah teman Imam ( Romo ) yang sama dalam Imamat; 2) Hai para Imam ( Romo ), janganlah menjadi corong/loudspeaker kelemahan
JANJI KEBANGKITAN PADA AKHIR ZAMAN UNTUKMU
EMBUN ROHANI PAGI DARI LOKASI TAMAN DOA DESA NGIFUT ATAS, KEI BESARRabu, 17 April 2024Hari Biasa Pekan III PaskahInjil : Yoh. 6 : 35 – 40 ”Bila mereka yang di luar Yesus masih menerka-nerka nasib di akhir hidup mereka, maka tidaklah demikian bagi kita yang percaya kepada Yesus karena surga dijanjikan oleh-Nya melalui kebangkitan pada
ROTI HIDUP DALAM GEREJA KATOLIK
EMBUN ROHANI PAGI DARI LOKSSI TAMAN DOA DESA NGIFUT ATAS, KEI BESARSelasa, 16 April 2024Hari Biasa Pekan III PaskahInjil : Yoh. 6 : 30 – 35 ”Roti adalah makanan. Dan ketika Yesus mengangkat roti dan mengucap syukur, Ia berkata: “Inilah Tubuh-Ku! Ambillah dan makanlah. Karena itu setiap kali kita makan roti yang telah dikonsekrir, sesungguhnya
TUBUH KENYANG, TAPI JIWA LAPAR
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA LANGGUR, KEI – TANAH PARA MARTIRSenin, 15 April 2024Hari Biasa Pekan III PaskahInjil : Yoh. 6 : 22 – 29 ”Tak dipungkiri bahwa tubuh kita tetap memerlukan makanan setiap hari, tapi kadang di saat kenyanglah orang lupa memberi makan rohani kepada jiwanya berhari-hari bahkan berminggu-minggu lamanya.” Setelah memperbanyak roti sehingga
MENGAMPUNI KARENA ALLAH LEBIH DULU MENGAMPUNI
(Kis. 3:13-15,17-19; 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48) HM PASKAH II/Minggu, 14 April 2024 Cerita injil hari ini masih seputar pengalaman paskah, kebangkitan Yesus. Para murid Yesus masih dalam suasanaperistiwa kebangkitan Yesus. Beberapa kali Yesusmenampakan diri kepada para murid untuk meneguhkan imanpara murid dan mengantar mereka untuk tidak putus asa. Yesus hadir lagi di tengah-tengah mereka untuk menguatkanmereka dan menujukkan kepada mereka bahwa Dia sungguh-sungguh anak Allah yang menyelamatkan. Salah satu pesan penting yang Yesus sampaikan pada penampakan-Nya adalah “dan lagi: dalam nama-Nya beritatentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikankepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Luk 24:27).Pesan ini penting dalam hubungan dengan kebangkitan karenaperistiwa sengasara dan kebangkitan Yesus adalah gambaranAllah yang penuh pengampunan. Dia wafat dan bangkit demi mengampuni dosa-dosa manusia; Dia wafat dan bangkit agar untuk menyelamatkan kita. Tanpa wafat dan kebangkitanTuhan, maka dosa-dosa kita tidak pernah akan diampuni. Pengampunan adalah tanda belas kasih Tuhan kepadamanusia. Allah begitu mencitai manusia, maka Diamengampuni dosa-dosa kita. Paus Fransiskus, dalam suratapostolinya, misericordia et misera, berkata: “Pengampunanadalah tanda yang paling nampak dari kasih Bapa, yang hendak diwahyukan Yesus dengan seluruh hidup-Nya. Setiappetikan Injil ditandai dengan perintah cinta kasih ini yang mengasihi sampai titik pengampunan. Bahkan pada saatterakhir hidup-Nya di dunia, ketika Ia disalib, Yesusmengucapkan kata-kata pengampunan: “Ya Bapa, ampunilahmereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Oleh sebab itu, mengasihi orang lain berartibersedia juga untuk mengampuni orang lain, karena cintatidak akan tumbuh tanpa sebuah pengampunan; tidak adaruang cinta kasih kalau tidak ada pengampunan. Memang mengampuni sungguh-sungguh tidaklahmudah. Kecendungan untuk melihat kekurangan orang lain dan memiliki anggapan buruk terhadap orang lain justru akanmenambah rasa benci kepada orang lain. Menutup mata untukmelihat kebaikan dalam diri orang lain menghambatpengampunan. Memang berat untuk mengampuni, apalagimengampuni mereka yang sudah sangat menyakitkan hatikita. Kendati berat tetapi kita tetap harus mengampuni. Keterbukaan dan kemurahan hati mendorong sebuahpengampunan. Hati yang “keras” dan “batu” tidak akanmenciptakan pengampunan, namun hati yang lembut dan murah hati membuka jalan bagi pengampunan. Namunsebelum mengampuni orang lain, kita juga harus mampumengampuni diri sendiri. Dalam ensikliknya Amoris Letitia, Paus Fransiskus katakan: “sekarang kita memahami bahwauntuk dapat mengampuni kita perlu memiliki pengalamanyang membebaskan dalam memahami dan mengampuni dirikita sendiri” (art. 107). Paus Fransiskus menegaskan bahwa, kadang kala kita cenderung mempersalahkan orang lain yang mengkiritik kita sehingga kita tidak menyadari kekurangandan kelemahan kita sendiri. “Kita perlu belajar untukmendoakan masa lalu kita, menerima diri kita sendiri, belajarbagaimana hidup dengan keterbatasan kita, dan bahkanmemaafkan diri kita sendiri, supaya kita dapat memiliki sikapyang sama terhadap orang lain”, kata