(Kis. 4:8-12; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18)
HM Paskah IV/Minggu Panggilan
Minggu, 21 April 2024
Yesus adalah gembala yang baik. Gembala berartipelayan, pempimpin, penuntun. Yesus yang adalah gembalaberbeda dengan gembala-gembala yang lain. Terdapat duakarakter dari gemabala yang baik, yaitu pengorbanan dan kedekatan dengan domba-domba. Ini kunci menjadi gembalayang baik. Pertama, Pengorbanan menunjuk pada kesediaanuntuk menderita dan terluka demi orang lain. Pengorbananjuga menunjuk kesediaan untuk dengan sabar dan kasihmeluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain, terutamaanak-anak yang ingin meyampaikan harapan dan cita-citamereka (GE, art. 16). Pengorbanan membawa perubahan dan kebaikan. Paus Fransiskus katakan, “karena pada akhirnyasaya telah mencermati bahwa tidak menikmati apa yang menyenangkan jika tidak menanggung penderitaannya Karena pada akhirnya saya telah mengerti bahwa apa yang telahditumbuh-kembangkan oleh pohon hidup dari apa yang telahditanamkan di tanah” (CV, art. 108). Perkataan inimenegaskan bahwa tidak ada kebaikan tanpa pengorbanan. Harus ada pengorbanan supaya kebaikan tumbuh dan berkembang. Orang yang bersedia berkorban adalah orang-orang penuh kasih karena tidak ada kasih yang lebih besardari seseorang yang memberikan nyawanya bagi sahabatnya(bdk. Yoh. 15:13).
Kedua, seorang gembala harus dekat dan mengenalsecara dekat domba-dombanya. Seorang gembala mengertidan memahami dengan baik dan benar pergumulan domba-dombanya. Inilah yang disebut gebala berbau domba. Tentanghal ini Paus Fransiskus pernah katakan dalam homily Misa Krisma 28 Maret 2013, “Saya berharap kalian menjadigembala ‘berbau domba’”. Pernyataan ini memiliki implikasiyang sangat luas. Kalimat ini mengingakat gereja untukmenjadi gereja yang juga hadir dalam permulan umatberiman; gereja tidak hanya sibuk dengan urusan administrasi, tetapi tetapi juga turun dan mengenal secara dekat kehidupanumat beriman.
Hari ini adalah hari minggu panggilan sedunia. Setiaporang meneriman panggilan yang sama dari Tuhan. Salah satupanggilan umat beriman adalah menjadi gembala. Panggilansebagai gembala bukan hanya para imam atau biarawan-biarawati tetapi juga seluruh umat beriman. Orang tua adalahgembala; anak-anak adalah gembala; para guru adalahgembala; para pegawai adalah gembala; mahasiswa adalahgembala; kita semua adalah gembala. Menjadi gembala berartimenjadi pelayan, pempimpin, penuntun yang baik yang beraniberkorban dan mengenal orang-orang di sekitar kita. Selain itumenjadi gembala juga adalah menjadi pempimpin yang baikbagi diri sendiri. Banyak orang kadang sibuk menjadigembala untuk orang lain, tetapi lupa menuntun diri sendiri kearah yang lebih baik.
Menjadi gembala yang baik tentu tidaklah mudah. Paus Fransiskus pada hari minggu panggilan ini mengingatkan kitasemua untuk berani menjadi gembala. Khusus untuk orang-orang muda, di hari Minggu panggilan ini, Paus katakan, “Marilah kita bergairah akan kehidupan dan berkomitmenterhadap pemeliharaan penuh kasih pada orang-orang di sekitar kita dan lingkungan yang kita tempati. Saya ulangi, milikilah keberanian untuk terlibat!”. Banyak orang mudayang takut untuk terlibat menjadi gembala atau pelayan dalamgereja. Orang muda takut dan tidak bersemangat dalampelayanan di gereja. Mari, di hari panggilan ini orang-orang muda harus berani untuk terlibat dalam pelayanan di gereja, dan tidak hanya tinggal di dalam rumah dan lingkungan yang tertutup. @novlymasriat.