“BAPA, UTUSLAH AKU SELAGI ADA KESEMPATAN” “ DUC IN ALTUM ”: BERTOLAK KE TEMPAT YANG LEBIH DALAM

Oleh Mahasiswi: Monika Nurlatu

Memilih antara dua hal yang sama-sama berharga dan penting tentu menjadi suatu hal yang teramat sulit.

Itulah hal yang kembali ku alami di libur semester kali ini yang menurutku cukup panjang untuk melepas rindu bersama keluarga tercintaku. Karena sejenak pulang adalah Rinduku. Namun seketika ajakan singkat dari Gembalaku Yang Mulai Mgr. Inno Ngutra untuk melayani sesamaku yang ada di tempat pinggiran dengan tema besar Satu ❤️ 1000 Senyum, untuk mempersiapkan penerimaan Sakramen Krisma yang membuat ku membatalkan keinginanku untuk kembali berjumpa dengan keluargaku dikampung halaman.

Dalam perjalanan panjang yang dilalui kami tim (10 orang Calon katekis). Melaju dengan bus 1 jam menuju pelabuhan Hunimua penyebrangan Liang. Kapal feri: 1 setengah jam ke pelabuhan Waipirit. Mobil lagi 45 menit menuju Paroki Sta. Teresia Piru di Pulau Seram Bagian Barat. Setelah
Kami Tim menginap satu malam di Paroki Piru, dan kemudian melanjutkan lagi perjalanan esok hari ke Paroki tujuan (St. Maria Immaculata Wahai) kira-kira 10 jam dengan mobil.
Setelah tiba di paroki tujuan kami dibagi ke tempat tugas masing-masing dan adik Mina bersama saya kami ditugaskan dirukun St. Yoseph Kobi.

Setelah bersama mereka yang ada di paroki pinggiran Paroki Wahai terlebih Khusus Rukun St. Yoseph Kobi selama 2 Minggu mempersiapkan mereka untuk menerima sakramen Krisma. Yang membuat ku sedikit merasa sulit iyalah pelayanan kali ini bukan berfokus pada anak dan remaja seperti pelayanan sebelumnya tetapi lebih kepada orang yang lebih dewasa bahkan lebih tua dariku. Dengan penuh kepercayaan diri dan pengetahuan yang ku miliki, aku berusaha untuk membina mereka. Dalam persiapan untuk penerimaan sakramen Krisma kami tim juga mengambil bagian dalam kegiatan lintas Agama sesudah perayaan Krisma. Dalam kegiatan lintas agama ini adik Nia dan aku mengambil bagian sebagai pemandu umum. Dan ini diriku menjadi pemandu umum untuk kedua kalinya dalam kegiatan lintas agama. Hal ini bukan karena hebat atau mampu tapi atas kehendak Tuhan diriku mampu melakukan tugas yang diembankan kepadaku. Dan semua ini ku lakukan dengan penuh tanggung jawab karena kepercayaan yang diberikan oleh Yang Mulia Mgr. Inno Ngutra, yang ingin mempersiapkan diriku untuk menjadi katekis yang siap di pakai di lapangan.

Dalam kebersamaan singkat ini menyadarkanku bahwa Kerinduanku kepada keluarga ku telah terbayar oleh cinta dan kesederhanaan mereka, yang kutemui dalam perjalanan singkat ini. menyapa mereka, duduk bersama dan mendengarkan cerita mereka adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagiku sebagai pribadi yang kecil.
Banyak hal menarik yang ku dapat saat bersama mereka. Yakni mereka mengajarkan ku tentang cara menghargai dan mencintai dengan cara yang sederhana. Dari pada mereka juga aku belajar bahwa aku sungguh harus mempersiapkan diriku dengan sebaik mungkin sehingga dapat menjadi Katekis hendel yang bisa melangkah maju bersama mereka yang ada di tempat pinggiran yang nantinya ku jumpai.

Akhirnya terima kasih untuk umat Rukun. St. Yoseph Kobi
Terima kasih kepada Pastor Paroki
Terima kasih kepada Yang Mulai Mgr Inno Ngutra
Terima kepada para donatur yang berpartisipasi dalam pelayanan kami melalui Bapa Uskup 🙏