ALLAH: SUAMI YANG SETIA & YANG MENCINTAI KEHIDUPAN

DAILY WORDS, SENIN, 04 JULI 2022
PEKAN BIASA IVX
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : HOS 2: 13.14b-15.18-19
MAZMUR : MZM 145: 2-3.4-5.6-7.8-9
INJIL : MAT 9: 18-26

@ Allah beristrikan Israel. Sebaliknya, Israel bersuamikan Allah. Israel yang sering membangkang dan lebih memilih bersuamikan Baal, oleh nabi Hosea ditegur atau diingatkan untuk berpaling pada Allah, suami yang paling setia. Allah berjanji membawa Israel ke padang gurun untuk menenangkan hatinya. Israel, oleh karena pengaruh luar yang menggiurkan, lupa bahwa Allah telah menuntun bangsa ini keluar dari penindasan Mesir. Lewat seruan profetis nabi Hosea, Israel dihantar kepada kesadaran iman bahwa Allah selalu mencintai Israel. Allah menyayangi Israel sebagai suami yang konsisten akan janjiNya. Dialah suami yang menghembuskan nafas kebenaran dan keadilan, kasih dan sayang bagi istriNya yang tercinta.

@ Bukti cinta dan kasih serta kesetiaan Allah yang tak bersyarat dan tak berkesudahan menjadi nyata dalam diri Putera-Nya, Yesus. Wajah Allah, bak suami yang setia tampak dalam diri Yesus. Dia berkeliling sambil berbuat baik. Dia setia kepada Israel, menunjukkan kasih sayang bak seorang suami yang mencintai istrinya. Hubungan kasih sayang yang Yesus jalin dengan umatNya ditunjukkan dalam setiap tindakanNya. Israel, dalam hal ini, yang diwakilkan oleh Kepala Rumah Ibadat yang anaknya mati, menanggapi kasih Allah dengan suatu tindakan iman yaitu menyembah, bersujuddan memohon dengan penuh iman agar Yesus membangkitkan anaknya. Tanggapan teehadap kasih sayang Yesus juga ditunjukkan oleh wanita yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Dalam keyakinan dia menyentuh jumbai jubah Yesus dengan harapan akan sembuh. Putera Allah kembali menunjukkan kasih sayang kepada istri-Nya (Israel) dengan membangkitkan anak kepala rumah ibadat dan menyembuhkan wanita dari sakit pendarahan.

@ Tindakan Allah yang senantiasa setia menyayangi manusia, didengungkan dengan indah oleh sang Pemazmur. Baginya, Allah itu Tuhan yang pengasih dan penyayang. Dia, Allah yang panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Dia baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya.

@ Terhadap sikap Allah yang pengasih dan penyayang ini, baiklah kita manusia, seperti kepala rumah ibadat yang anaknya dibangkitkan Yesus, dan si wanita yang menderita pendarahan dan disembuhkan oleh Yesus oleh karena iman mereka akan kebaikan dan cinta Allah, marilah kita menaruh iman yang sama. Kita, umat Allah, bagai istri yang setia, mestinya menaruh kepercayaan atau iman yang teguh pada Allah. Saya secara pribadi menyadari sungguh jika dalam banyak hal, saya kurang menaruh iman yang sungguh pada Allah. Dalam kesulitan dan tantangan, saya sering goyah, gelisah, tak berpengharapan. Mungkin saudara dan saudari pun mengalami hal yang sama: goncang dan kehilangan iman dan harapan pada Allah. Mari kita saling mengingatkan dan mendoakan, agar kembali berpaling pada Allah, Dia yang selalu dan senantiasa setia meskipun kita sendiri selalu tidak setia pada-Nya. Dia bak suami yang setia dan yang mencintai kehidupan. Have a great and wonderful evening, filled with love and compassion. Warm greetings to you all❤❤❤🙏🙏🙏🙏

By keuskupan amboina