BERI YANG TERBAIK DARI KEADAAN “TERBATAS”

DAILY WORDS, RABU, 27 JULI 2022
HARI BIASA, PEKAN BIASA XVII
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : YER 15: 10. 16-21
MAZMUR  : MZM 59: 2-3.4-5a.10-11.17-18
INJIL           : MAT 13: 44-46

@ Sore ini, di kampung halamanku, ada peristiwa penjemputan yubilaris RP. Frans Laka Lazar, SVD yang akan merayakan 25 thn imamat, besok di stasi asalku St. Stefanus Tanah Tereket. Sepanjang acara penjemputan, saya sempat meneteskan air mata haru bersama banyak yang hadir. Mungkin banyak yang meneteskan air mata karena Pater Frans adalah anak yatim sejak kecil karena ayahnya meninggal dunia akibat bencana alam tsunami yang melanda wilayah kami di tahun 1979. Bagiku, bukan saja alasan di atas. Berjumpa dan menyaksikan banyak imam, biarawan dan biarawati  asal stasi St. Stefanus yang hadir, dan coba menghadapkan realitas “suburnya panggilan menjadi imam dan biarawan/i ” dwngan keadaan kampungku yang “gersang” dengan berhiaskan “BATU BERTANAH”  dan gedung gereja yang sudah “tua renta” dan bahkan terkesan “usang” saya menjadi terhenyak dan berpikir sejenak, “wahhh, justru dari kegersangan dan kekurangan yang kami miliki, Tuhan sudah dan sedang memanggil banyak “anakNya” untuk mengikutiNya di jalan ini, termasuk sang Yubilaris sendiri. 
@ Seperti nabi Yeremia, Pater Frans dan banyak dari anak-anak stasi ini, pergi menjawab panggilan Tuhan, meskipun swmuanya lahir dan bertumbuh dari Tanah Tereket – kampung berhiaskan “tanah berbatu” dengan gedung gerejanya yang sudah “tua renta” dan bahkan terkesan “usang”.  Yeremia, dari keadaan yang  tertindas dan tertindis oleh susana politik kerajaan Yehuda pada zamannya, tetap setia menjalankan amanat Tuhan sendiri. Penderitaan dan kesulitan apa pun yang dialami, bukanlah alasan mendasar untuk mundur dari tugas perutusan. Sama halnya dwngan Yubilaris, kekurangan dan keterbatasan bukanlah halangan untuk pergi dan mewartakan Injil Allah. Hal ini hanya mungkin ketika siapapun yang merasa terpanggil, memasrahkan segalanya pada PENYELENGGARAAN ALLAH (God’s Providence). Di dalam lubuk hati terdalam, sebagaimana diserukan oleh Pemazmur, “Tuhanlah tempat pengungsianku pada waktu kesesakan.

@ Keterpanggilan untuk mengikuti Tuhan dalam jalan yang khusus (sbgi imam dan biarawan/i) mungkin tidak sama persis atau tidak serta merta secara analogis dikaitkan dengan perumpamaan Yesus tentang KERAJAAN ALLAH dengan mengambil latar HARTA TERPENDAM dan MUTIARA YANG BERHARGA. Namun KERELAAN untuk melepaskan swgalanya bahkan saudara-saudari dan kampung halaman yang serba terbatas ini, dan mengikuti Tuhan dalam jalan panggilan ini, adalah suatu nilai plus dan suatu tindakan  HEROIK yang patut kita hayati.

@ Poin penting yang merupakan SPIRITUALITAS atau semangat hidup yang patut dijunjung tinggi  dan dihayati adalah KERELAAN UNTUK MELEPASKAN  SEGALANYA (suka dan duka keluarga) hanya untuk MENGABDI TUHAN SECARA TOTAL atau hanya untuk mengejar dan memiliki KERAJAAN ALLAH. Kita hanya mau MEMBERI dari KETERBATASAN YANG KITA MILIKI untuk memperkenalkan KERAJAAN ALLAH kepada dunia . Mari kita tak henti-hentinya saling mendoakan agar kita pun rela melepaskan segalanya secara TOTAL demi KERAJAAN ALLAH/demi keselamatan sesama. Have a wonderful night filled with LOVE & FORGIVENESS. Warm greetings  to you all.  ❤❤❤🙏🙏🙏

Proficiat buat sang Yubilaris, RP. FRANS LAKA LAZAR, SVD.
👏👏👏👏