MERAWAT RELASI VERTICAL DENGAN TUHAN

PERIKOP KS : AJAKAN JURU SELAMAT (MAT. 11:25-27)

Penulis: RD. Yos Patris

Ada beberapa jenis Doa. Doa resmi Gereja (doa kumpulan atau kolekta), Doa permohonan, syukur, persembahan dan Doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus Bapa Kami. Kami juga suka kalimat ini Qui Bene Cantat, Bis Orat: “Ia yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali” ini kata-kata St. Agustinus dari Hippo, Uskup dan pujangga Gereja.
Doa-Doa yang ada dalam Gereja Katolik dipercaya sebagai upaya merawat hubungan mc dengan Tuhan atau yang kita kenal sebagai relasi ke arah atas (Top-Down) atau ke arah Tuhan.
Ketika membaca dan mendalami teks Mat. 11:25-27, kami lebih merasa bahwa Yesus yang ditampilkan oleh Penginjil Matius dalam teks ini adalah Yesus yang sedang berdoa. Dan jenis doanya adalah doa syukur. Doa syukur yang dipanjatkan oleh Yesus ini terjadi karena Allah Bapanya yang berkenan. Kata berkenan mempunyai persamaan kata seperti bergembira, berkompromi, bersetuju, menarik hati, menyanggupi, rela, senang, sudi dan suka.
Dalam teologi Doa, setiap doa mempunyai paling kurang dua unsur yakni unsur vertical dan horizontal. Unsur vertical itu mengandung hubungan mc dengan Tuhan sedangkan unsur horizontal memuat hubungan manusia dengan manusia.
Hubungan Vertical mempunyai ciri-ciri yaitu bersifat pribadi, dan diketahui oleh dirinya dengan Tuhan saja. Hal ini berkaitan dengan pengalaman pribadi (entah suka atau duka) seseorang dengan sang Ilahi sedangkan Hubungan Horizontal ciri-cirinya bersifat umum, diketahui banyak orang sebab dilihat secara nyata dalam perbuatan terhadap sesama manusia.

Mendalami Injil kali ini manusia diminta untuk memperhatikan hubungan verticalnya dengan Tuhan. Pertanyaan pertama yang bisa kita tanyakan:

  1. Apa alasan kuat seseorang harus memperkuat hubungan Vertical itu? Atau mengapa seseorang harus memperkuat hubungan Vertical itu?
    Alasan utama dan terutama adalah supaya Allah Bapa berkenan. Dikatakan dalam firman ay. 26 “Ya Bapa itulah yang berkenan kepada-Mu”. Rumusan ini juga diulangi penginjil Matius di ayat 27 “dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan” Maksud firman ini adalah Kehendak Allah menjadi hal yang pokok bagi hidup seseorang. Dengan kata lain hubungan vertical kea rah Allah menjadi point penting supaya Allah sendiri bergembira, berkompromi, bersetuju, menarik hati, menyanggupi, rela, senang, sudi dan suka kepada seseorang.
  2. Pertanyaan kedua, bagaimana cara memperkuat hubungan Vertikal itu?
  3. Pertama, seorang harus menjadi orang kecil. Menurut keterangan injil Matius 11:25, kehendak Tuhan adalah menyatakan semuanya itu kepada orang kecil. Kata orang kecil secara literal menunjuk pada bayi. Bayi dalam kitab Suci menunjuk pada orang-orang yang tidak bersandar kepada diri sendiri melainkan bersandar kepada orang lain; kepada ayah atau ibunya (Bdk. Kisah bayi Musa, bayi Yesus). Menjadi orang kecil berarti dengan sadar mau merendahkan hati untuk mendengarkan setiap nasehat, anjuran, perkataan dari orang lain yang menjadi tempat sandaran seseorang yakni Tuhan. Sedangkan orang bijak dan pandai dalam teks ini adalah kebalikan dari maksud orang kecil itu. Orang bijak dan pandai menunjuk pada orang yang berpegang pada kekuatan pirikannya sendiri. Mereka tidak bersandar pada Allah.
  4. Kedua, seorang harus mengenal anak (maksudnya mengenal Yesus). Menurut keterangan Matius 11:27, di situ tertulis “dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak” dalam konteks memperkuat hubungan vertical, seseorang diminta untuk mengenal bahkan punya pengalaman pribadi akan Allah (The experience of God). Seseorang tidak perlu bersusah payah belajar dari orang lain, cukuplah memohon pengenalan yang baik terhadap Yesus yang adalah manusia sempurna. Seseorang perlu belajar dari Yesus bagaimana harus beriman, bercinta kasih dan berharap. Seseorang bisa belajar mengenal Yesus lewat salah-satu tujuan penulisan Injil Matius yaitu agar meyakinkan para pembacanya bahwa Yesus adalah anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi PL yang sudah lama dinantikan.
    Apa pesan Kitab Injil bagi kita?
    Pertama, mari kita memelihara dan hubungan vertical ke arah Tuhan itu
    Kedua, marilah kita menjadi orang kecil dan belajar mengenal Yesus dalam pengalaman pribadi kita

Kami percaya anda dan saya bisa merawat relasi vertical dengan Tuhan. Tuhan sudah memberkati. Amin.