Day: September 21, 2025

MENJADI PELITA KEBAIKAN

Luk. 8:16-18 Senin, 22 September 2025 Yesus menggunakan gambaran sederhana tentang pelitauntuk menyampaikan pesan rohani yang dalam. Pelita melambangkan terang iman, kebenaran, dan firman Allah yang sudah kita terima. Terang itu tidak seharusnyadisembunyikan, melainkan ditaruh di atas kaki dian supayamemberi manfaat bagi semua orang. Artinya, iman dan kebaikan yang ada dalam diri kita dipanggil untuk bersinar, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.Gambaran pelita ini mengajak kita untuk memiliki keberaniandiri untuk keluar dari diri/kelompok untuk membagikanterang kebaikan. Kebaikan harus dipancarkan, bukandidiamkan atau ditekan. Potensi baik dari diri kita harusdiasah untuk kebaikan.  Selain itu, Yesus menegaskan bahwa tidak ada sesuatuyang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan. Inimengingatkan kita bahwa segala hal—baik perbuatan, niat, maupun isi hati—pada akhirnya akan diketahui. Oleh sebabitu, kita dipanggil untuk hidup dalam kejujuran, keterbukaan, dan integritas. Apa yang kita lakukan dalam “gelap” suatusaat akan muncul di “terang”, maka lebih baik kita hidupdalam kebenaran sejak awal. Kita semua tidak sempurna. Tidak ada kebaikan yang sempurna, dan demikian juga tidakada kejahatan yang sempurna. Untuk itu lebih baikmemancarkan kebaikan walaupun mungkin tidak sempurna, karena menyembunyikan kejahatan, suatu saat akan juga terlihat.  Peringatan terakhir, “perhatikanlah cara kamumendengar”, mengajak kita untuk bukan hanya menjadipendengar pasif firman Tuhan, melainkan benar-benarmembuka hati untuk menerima, merenungkan, dan menghidupinya. Orang yang setia mendengarkan dan mengamalkan firman akan semakin bertumbuh imannya, sementara mereka yang menutup hati akan kehilangan bahkanyang sedikit yang mereka miliki. Dengan kata lain, sikap hatiterhadap firman Tuhan menentukan apakah terang itu akansemakin bersinar atau padam. Banyak orang yang memilikitelinga, tetapi tidak mendengar karena tidak menggunakanhati untuk mendengar. Pendengaran dengan hati mengantarkita untuk memahami lebih secara mendalam inti pesan.  Saat ini, tidak sedikit orang yang suka mendengar. Banyak orang yang lebih suka berbicara daripada sukamendengar. Sikap mendengar memang tidak mudah, karenamembiarkan orang lain lebih dominan. Mendengarkanmemutuhkan sikap keterbukaan diri untuk menerima orang lain. Namun lebih baik mendengar daripada banyak bicara; atau lebih baik mendengar terlibih dahulu baru berbicara. Orang yang berbicara lebih banyak tanpa mendengar terlibahdahulu, tidak akan memahami apa yang disampaikan, tetapikalau mendengar terlebih dahulu sebelum berbicara, akanmengantar kita untuk menuntun orang pada jalan yang tepat, apalagi mendengar dengan hati. Semoga demikian. #novlymasriat.

PANCARKANLAH NYALA PELITA KEBAIKANMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI PAROKI HKY OLILIT BARAT, TANIMBARSenin, 22 September 2025Injil: Luk. 8 : 16 – 18 Kabar Baik dari Tuhan pagi untukmu: “Engkau adalah pelitanya Tuhan yang diizinkan untuk memancarkan nyala bagi orang lain yang sedang berjalan dalam kegelapan kejahatan dan dosa. Maka jangan pernah berhenti berbuat baik agar orang lain melihat contoh

BELAJAR SETIA MELALUI HAL-HAL KECIL

Am. 8:4-7; 1Tim. 2:1-8; Luk. 16:1-13 HM Biasa XXV/Minggu, 21 September 2025 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setiajuga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidakbenar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalamperkara-perkara besar” (Luk. 16:10). Kutipan ayat ini hari inimenegaskan nilai kesetiaan. Belajar menjadi setia dimulaidengan hal-hal yang kecil dan sedernaha. Perkara yang kecildan sederhana merupakan ujian awal untuk menguji kestiaan, tanggungjawba, disiplin. Ketika hal-hal yang sepeleh dan sederhana saja kita tidak mampu menjaga integritas dan kesetiaan, maka sangat mungkin, kita tidak mampu untuksetia pada hal-hal besar dan prinsipil.  Kesetiaan berhubungan dengan komitmen kuat, keteguhan hati, konsistensi, dan kepercayaan. Orang yang setia berarti orang yang memiliki komitmen yang kuatterhadap janji; memiliki hati yang teguh/tidak goyang; konsisten terhadap janji atau apa yang pernah diucapkan; setiaberarti mampu menjaga kepercayaan. Tanda-tanda orang tidaksetia adalah ketika tidak mampu menjaga kepercayaan; tidakkomitmen; tidak konsisten.   Kesetiaan biasanya diuji ketika kita menderita atauketika kita sedang memperoleh sesuatu yang berharga. Kecenderungan untuk tidak setia datang ketika kita menderitadan terpojok. Saat itu, sebagian orang yang lupa komitmen. Banyak keluarga yang saat hidupnya senang, suami istribegitu setia, tetap ketika tertimpah masalah, suami istrimengingkari janji setia mereka. Selain itu, ada berbagaikesenangan duniawi yang kadang kala mengancam kesetiaankita. Harga, uang, jabatan, popularitas merupakan kesenangandunia yang bisa menghancurkan kesetiaan. Tidak sedikitjeluqrha  yang rusak karena uang. Hati dan pikiran yang selalumengejar harta, membuat banyak keluarga yang tidakmemiliki quality time bersama keluarga; setia mendampingianak-anak dalam pertumbuhan. Untuk sungguh-sungguh setia, kita harus memilikikesabaran. Menjadi setia memang tidak mudah, apalagi dalamsituasi sulit. Kesabaran penuh cinta merupakan keutamaanyang membantu kita untuk tetap setia kepada janji, komitmen, pasangan, keluarga. Orang yang tiadk pernah sabar atau tabah, maka akan sulit untuk setia. Banyak orang yang tetap setiahingga saat ini karena sabar dan tahan uji. Tidak sedikitkeluarga yang tetap bertahan mempertahankan rumahtangganya walaupun dilanda gelombang karena kesabaran ini. Kesebaran yang diikuti dengan sikap memaafkan dan cintayang besar memperkuat komitmen dan memelihara kesetiaan. Dalam iman, kita perlu belajar dari Allah yang begitusetia bagi manusia. Allah tetap berjalan bersama dengan kita, walaupun kita mengecawakan Dia karena dosa-dosa kira. Dia tetap setia menanti kita untuk kembali kepadanya walaupunsering kita menjauh dari pada-Nya. Allah melakukan itukarena dia mahasavqr dan penuh cinta kasih. Mari kita belajar untuk setia mulai dari hal-hal yang sederhana. Jujur dalam hal-hal kecil; sabar dalam hal-halsepele; disiplin dalam hal-hal biasa mungkin terlihat biasa-biasa saja tetapi sangat penting untuk melatih kesetiaan. Kalauhal-hal kecil dan sederhana dilakukan dengan komitmen dan disiplin yang kuat, serta cinta yang besar, maka kita pasti akanmampu setia dalam hal-hal yang sulit dan besar. Selain itu, kalau sudah melatih diri untuk setia pada hal-hal yang kecil, maka rahmat yang lebih besar akan Tuhan anugerahkan untukkita. #novlymariat.

Sejenak Sabda

(Minggu, 21-09-2025) Semoga kasih Allah memberkati kita selalu Bacaan-Bacaan LiturgiHari minggu biasa XXV Bac I: Ams 8:4-7Bac II: 1 Tim 2:1-8Bac Injil: Luk 16:1-13 Pesan Tuhan Hari Ini Terkadang dalam hidup setiap hari kita mudah untuk tidak setia. Terkadang kesetiaan kita tidak utuh melainkan setengah-setengah. Terkadang kita mengatakan bahwa kita setia kepada Tuhan tetapi kita

KESETIAAN ADALAH KARAKTER TERKUAT ORANG SUKSES

INTISARI FIRMAN TUHAN DARI STASI OLILIT BARATMinggu, 21 September 2025Minggu Biasa XXVBac. I: Ams. 4 : 4 – 7Bac. II: 1 Tim. 2 : 1 – 8Injil: Luk. 16 : 1 – 13 Kabar baik dari Tuhan bagimu pagi ini: “Tuhan sangat percaya kepadamu sehingga Ia menyerahkan tugas pewartaan kabar gembira kepadamu. Keberhasilanmu tidak dilihat

wpChatIcon
wpChatIcon