Day: August 24, 2025

HIDUPLAH SEBAGAI PRIBADI JUJUR

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESenin, 25 Agustus 2025Injil: Mat. 23 : 13 – 22 Kabar Baik dari Tuhan pagi ini untukmu: “Tuhan sangat percaya bahwa engkau bisa menjadi pribadi jujur dan tidak mencelakakan orang lain asalkan perlu keberanian untuk menghancurkan kemunafikan di dalam dirimu.” Tuhan memberikan peringatan sekaligus menegur kita dalam Injil pagi

BERJUANG KERAS MEMASUKI PINTU YANG KECIL

Minggu, 24 Agustus 2025 Hari Minggu Biasa XXI Yes. 66:18-21; Ibr. 12:5-7,11-13; Luk. 13:22-30   Menjadi orang beriman Katolik tidak semata-matamenyebut diri sebagai Katolik. Ukuran iman tidak ditentukandengan sebutan diri sebagai Katolik. Kekatolikan yang hanyanampak dari luar saja dan tidak sungguh-sungguh menghayatiiman adalah “Katolik KTP” atau Katolik yang hanya tertulisdalam kartu tanda penduduk. Mengikuti misa dan tidakmenghayati dengan serius misa adalah salah satu bentuk“Katolik KTP”; atau sudah mengikuti misa tetapi tidakmenampilkan kekudusan hidup juga adalah bentuk “KatolikKTP”. Beriman sebagai orang Katolik yang sungguh-sungguhtentu tidaklah mudah. Perlu perjuangan yang keras untukmenjadi seorang Katolik yang sejati. Yesus berkata, “”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusahauntuk masuk, tetapi tidak akan dapat” (Luk. 13:24). Perkataanini menegaskan bahwa keselamatan dari Tuhan membutuhkanjuga kerja keras manusia. Menjadi orang Katolik yang selamattidak semata-mata karena rahmat Tuhan. Memang, Tuhantetap memberikan rahmat keselamatan bagi setiap orang beriman, tetapi dibutuhkan juga usaha dan komitmen daridalam diri sendiri. Iman berarti menyatan siap dan ya. Iman tumbuh dari pendengaran dan penglihatan. Ini menunjukkanbahwa iman juga adalah usaha manusia. Tuhan menyediakanrahmat, namun kalau manusia tidak mau mendengar dan melihat rahmat itu, maka rahmat tesebut juga akan hilang. Paus Fransiskus, dalam ensiklik Lumen Gentium berkata, “Orang beriman adalah seorang peziarah; dia harus siapmembiarkan dirinya dituntun, keluar dari dirinya sendiri dan menemukan Allah yang selalu membawa hal-halmengherankan” (Art. 35). Pencarian dan kedekatan denganAllah membuat kita selamat dan Allah akan menjukkan kasih-Nya. Semakin manusia berjuang untuk makin dekat denganAllah, maka semakin bersinar cahaya ilahi dalam diri kita.  Dengan demikian, agar menjadi Katolik sungguh-sungguh dan memperoleh keselamatan dari Allah, maka kitatidak hanya beriman secara pasif, tetapi aktif. Jaman sekarangmemang banyak hal yang instan, tetapi memperolehkeselamatan surgawi tidak dengan cara instan. Keaktifan ituharus nampak dalam upaya terus menerus mencari Allah, berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan iman, dan memiliki hati yang terbuka pada sesama dan berkorban. Hadirdalam misa dengan penghatan yang kuat, dan sesudah itumampu membagikan kekudusan yang diperoleh dari misakepada sesama adalah sebuah gambaran dari orang yang telahberjuang keras memasuki “pintu yang kecil”. Menjagakomitmen terhadap janji kesetiaan, kerendahan hati, cintakasih, iman, harapan adalah juga bagian dari perjuangan untukmemasuki “pintu kecil” Kadang kala orang ke gereja atau tempat ziarah untukhanya memotret diri, tetapi tidak sungguh-sungguhmenghayati peziarahan imannya. Semua tampak indah dariluar tetapi tidak diisi dengan hati yang kudus. Kunjungan ke“porta sancta” saat ini, semoga tidak terjebak dalamkunjungan seremoni yang sibuk dengan foto dan gambar, tetapi benar-benar sebuah kungan rohani yang bermakna. ”Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kotakami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu darimana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamusekalian yang melakukan kejahatan!” (Luk. 13:26-27). Kalaukita tidak “berjuang keras” menjadi orang beriman, makaTuhan bisa saja tidak mengenal kita; dan rahmat Tuhanmungkin ada, tetapi tidak efektif. Semoga demikian. Amin.