DAILY WORDS, MINGGU, 20 OKTOBER2024
HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXIX
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : YES 53: 10– 11
MAZMUR : MZM 33: 4 – 5. 18-19.20.22
BACAAN II : IBR 4: 14 – 16
INJIL : MRK 10: 35 – 45
@Hari-hari ini, di Amirika Serikat dan di tanah air kita, masyarakat kedua negara sedang disibukkan dengan kegiatan kampanye menjelang pesta demokrasi tangggal 4 November 2024 (USA) dan 27 November 2024 (Indonesia). Warga Amerika Serikat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Di Indonesia, kita akan memilih secara serempak Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan wakilnya. Para calon pemimpin sedang berkeliling untuk berkampanye. Setiap PASLON menjual program-program yang dianggap strategik kepada masyarakat pemilih. Bukan hanya kampanye, debat-debat politik pun diselenggarakan dimana-mana agar masyarakat pemilih dapat menilai PASLON mana yang sungguh-sungguh layak dan berkenan untuk diusung menjadi pemimpinnya yang baru demi membawa perubahan di dalam masyarakat. Berbagai slogan didengungkan oleh para PASLON untuk menarik perhatian masyarakat pemilih.
@Umumnya, mereka menjanjikan dan menawarkan model kepemimpinan yang khas. Banyak yang berdalih sebagai PEMIMPIN yang siap MELAYANI demi suatu perubahan yang dirindukan oleh masyarakat pada umumnya. Satu pertanyaan yang patut kita alamatkan kepada semua PASLON: apakah mereka bakal menjadi pemimpin yang tampil sebagai pelayan-pelayanan yang memberi seluruh dirinya hanya untuk kemajuan masyarakat tempat dimana mereka akan memimpin? Satu lagi pertanyaan yang patut kita alamatkan kepada diri kita masing-masing: jika kita adalah pemimpin-pemimpin melalui dan dalam peran serta kapasitas kita masing-masing, model kepemimpinan manakah yang mestinya kita perankan di dalam kehidupan kita sehari-hari?
@Sebagai pengikut Kristus, pertanyaan di atas tentunya mendapat jawabannya di dalam bacaan-bacaan suci hari ini. Nabi Yesaya menubuatkan model kepemimpinan yang sungguh berbeda dari apa yang diyakini dan dihayati di dalam kehidupan masyarakat dan umat Israel pada waktu itu. Pemimpin yang dinantikan akan berperan sebagai Juru Selamat. Dia adalah Yesus Kristus. Dia memiliki martabat yang sangat luhur dan mengemban tugas perutusan yang mulia. Menariknya, keluhuran dan kemuliaan-Nya justru terletak di dalam penderitaan yang dilalui-Nya. Dia hanyalah seorang Hamba Tuhan, yang sudah tentu menjalankan peranNya sebagai pelayan. Penulis surat kepada orang Ibrani melihat sosok Yesus – Hamba Tuhan ini sebagai seorang Imam Agung. Dia adalah Imam Agung yang unggul dan jauh lebih mulia dari imam-imam agung yang lain. Namun, kemuliaan dan keunggulan-Nya terletak di dalam kerendahan hati-Nya untuk turun dan mengalami kemanusiaan kita kecuali dalam hal dosa. Yesus menegaskan di dalam Injil hari ini tentang sosok seorang pemimpin yang sesungguhnya. Jika para pemimpin bangsa memerintah dan menjalankan kuasanya dengan tangan besi, para pengikut-Nya hendaknya melakukan hal yang sebaliknya, yaitu menjadi pelayan. “ Barangsiapa ingin menjadi yang besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya” ( Mrk. 10: 43)
@Jelas bagi kita yang adalah pengikut Kristus, hendaklah kita mengenakan semangat “seorang pelayan” di dalam relasi kita satu dengan yang lain, apalagi ketika kita berperan sebagai pemimpin. Mari kita saling mendoakan agar kita dapat mengenakan semangat di atas di dalam kehidupan kita setiap hari. Jangan lupa, kita pun mendoakan proses PILKADA ini, semoga kita boleh mendapat pemimpin yang sungguh-sungguh menjadi PELAYAN bagi sesama. Ingat, KUASAMU TERLETAK DI DALAM DAN MELALUI PELAYANANMU…. have a blessed Sunday filled with love and mercy…warm greetings from Masohi manise.. padrepiolaweterengsvd 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼