KASIH YANG MELAHIRKAN KEPEDULIAN

DAILY WORDS, RABU, 18 SEPTEMBER 2024
HARI BIASA DALAM PEKAN BIASA XXIV
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : I KOR 12: 31 – 13: 13
MAZMUR : MZM 33: 2 – 5. 11. 22
INJIL : LUK 7: 31 – 35

@ Paus Fransiskus barusan selesai membuat kunjungan apostoliknya ke Asia Pasifik. Bahkan sampai dengan detik ini, begitu banyak umat, bukan saja Katolik tetapi juga umat dari agama-agama lain sangat terkesan dengan kesaksian yang diberikan oleh Paus Fransiskus selain ajaran-ajarannya yang lugas, praktis dan mengena kehidupan real. Cinta kasih yang Paus Fransikus hidupi terpancar dari teladan kesederhanaannya. Model cinta kasih dan penampilan yang sederhana inilah yang menggoreskan pengalaman iman yang susah untuk dilupakan. Paus Fransiskus sungguh memberi sebuah kesaksian yang nyata tentang sosok Sang Guru Agung kita – Yesus Kristus. Kepedulian Yesus pada kaum pendosa merupakan suatu kepedulian yang lahir dari kasih yang tulus dan tak bersyarat ( unconditional love ). Selama kunjungannya di Asia Pasifik, Paus Fransiskus telah menggemakan model kasih yang otentik ini. Kasih yang melahirkan kepedulian. Kasih yang tidak sebatas di bibir dan tidak hanya sampai pada acara-acara yang ritualistic tanpa ada pemaknaan yang dalam. Teringat apa yang Paus Fransikus katakana, “Tidak ada seorang pun yang ketika dia sudah mati, dapat menutup peti jenazahnya sendiri” Dan karena itu kita mesti peduli satu dengan yang lain. Kita tidak bisa menjadi sombong, angkuh dan apatis dengan nasib sesama di sekitar kita.

@ Setelah menghadiri Misa Kudus yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus sebagai main celebrant di stadion Gelora Bung Karno (GBK), saya tinggal beberapa hari untuk mengadakan personal contak dengan beberapa pihak. Orang-orang yang saya jumpai adalah orang-orang yang sungguh-sungguh menghidupi kasih yang tulus dan tanpa syarat. Kasih yang tulus dan tanpa syarat ini yang melahirkan kepedulian. Bukan soal berapa banyak bantuan yang akan mereka sumbangkan bagi kebutuhan umat di lain tempat, khususnya umat di wilayah yang nota bene terdiri dari umat yang sederhana, tetapi sikap batin/sikap iman yang siap mendengar dan rela menjadi perpanjangan suara semua yang berkekurangan, itu sudah merupakan satu aplikasi praktis dari ajaran Yesus sendiri. Orang-orang yang saya jumpai adalah orang-orang yang tidak mengenal sama sekali umat di stasi yang hendak membangun Gedung Gereja yang permanent. Artinya mereka tulus, jujur dan empatik terhadap siapapun yang Tuhan kirim ke dalam hidup mereka.

@ Cinta kasih yang melahirkan kepeduliaan adalah cinta kasih yang tulus dan jujur. Cinta inilah yang mendasari setiap ekspresi iman kita kepada sesama. Jikalau iman itu seba, kas pada ekspresi yang ritualistic yaitu ekspresi iman yang tidak diikuiti dengan tindakan KASIH. Kita menjadi begitu ritualistic, yang tentu saja melahirkan generasi yang “ cuek ” atau tidak peduli. Iman yang demikian adalah iman yang mati, iman yang bak gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Cinta yang melahirkan kepedulian adalah cinta yang turut membawa hidup dan memberi harapan bagi setiap orang yang menghayati. Iman yang didasari pada kasih, bakal melahirkan tindakan kasih. Tindakan kasih penuh iman inilah yang akan memberi harapan kepada siapapun yang kita layani di dalam hidup.

@ Kita saling mendoakan, semoga kita sungguh-sungguh, dalam dan lewat kapasitas dan pilihan hidup kita masing-masing, menghidupi iman yang dilandasi kasih. Karena hanya iman yang dilandasi kasih yang tulus akan berbuah pada “ kepedulian ” akan sesama di sekitar kita. Kita saling mendoakan semoga, iman yang tumbuh di dalam diri kita dan kita ekspresikan di dalam liturgi tidak sebatas pada hal-hal ritual melainkan kita teruskan di dalam aksi-aksi kepedulian akan nasib sesama di sekitar kita. Iman model ini bakal menjauhkan kita dari kelompok atau angkatan yang Yesus gambarkan sebagai kelompok atau angkatan yang apatis/masa bodoh dan hanya “ kepo ” dan “ curiga ” pada setiap tindakan kasih yang orang lain praktekkan. Have a good evening filled with love and mercy. Warm greetings to you all…. padrepiolaweterengsvd🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽