Month: April 2024
YESUSLAH PINTU KE SURGA
EMBUN ROHANI PAGI DARI DESA WATUAR, KEI BESARSenin, 22 April 2024Hari Biasa Pekan IV PaskahInjil : Yoh. 10 : 1 – 10 ”Jika hanya ada satu pintu ke surga, yakni Yesus maka mengapa engkau mencari pintu lain yang ketika terbuka engkau tidak menemukan surga?” Kebenaran bahwa Yesus adalah pintu surga ditegaskan dalam Injil pagi ini:”Akulah
GEMBALA YANG BERKORBAN DAN BERBAU DOMBA
(Kis. 4:8-12; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18) HM Paskah IV/Minggu Panggilan Minggu, 21 April 2024 Yesus adalah gembala yang baik. Gembala berartipelayan, pempimpin, penuntun. Yesus yang adalah gembalaberbeda dengan gembala-gembala yang lain. Terdapat duakarakter dari gemabala yang baik, yaitu pengorbanan dan kedekatan dengan domba-domba. Ini kunci menjadi gembalayang baik. Pertama, Pengorbanan menunjuk pada kesediaanuntuk menderita dan terluka demi orang lain. Pengorbananjuga menunjuk kesediaan untuk dengan sabar dan kasihmeluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain, terutamaanak-anak yang ingin meyampaikan harapan dan cita-citamereka (GE, art. 16). Pengorbanan membawa perubahan dan kebaikan. Paus Fransiskus katakan, “karena pada akhirnyasaya telah mencermati bahwa tidak menikmati apa yang menyenangkan jika tidak menanggung penderitaannya Karena pada akhirnya saya telah mengerti bahwa apa yang telahditumbuh-kembangkan oleh pohon hidup dari apa yang telahditanamkan di tanah” (CV, art. 108). Perkataan inimenegaskan bahwa tidak ada kebaikan tanpa pengorbanan. Harus ada pengorbanan supaya kebaikan tumbuh dan berkembang. Orang yang bersedia berkorban adalah orang-orang penuh kasih karena tidak ada kasih yang lebih besardari seseorang yang memberikan nyawanya bagi sahabatnya(bdk. Yoh. 15:13). Kedua, seorang gembala harus dekat dan mengenalsecara dekat domba-dombanya. Seorang gembala mengertidan memahami dengan baik dan benar pergumulan domba-dombanya. Inilah yang disebut gebala berbau domba. Tentanghal ini Paus Fransiskus pernah katakan dalam homily Misa Krisma 28 Maret 2013, “Saya berharap kalian menjadigembala ‘berbau domba’”. Pernyataan ini memiliki implikasiyang sangat luas. Kalimat ini mengingakat gereja untukmenjadi gereja yang juga hadir dalam permulan umatberiman; gereja tidak hanya sibuk dengan urusan administrasi, tetapi tetapi juga turun dan mengenal secara dekat kehidupanumat beriman. Hari ini adalah hari minggu panggilan sedunia. Setiaporang meneriman panggilan yang sama dari Tuhan. Salah satupanggilan umat beriman adalah menjadi gembala. Panggilansebagai gembala bukan hanya para imam atau biarawan-biarawati tetapi juga seluruh umat beriman. Orang tua adalahgembala; anak-anak adalah gembala; para guru adalahgembala; para pegawai adalah gembala; mahasiswa adalahgembala; kita semua adalah gembala. Menjadi gembala berartimenjadi pelayan, pempimpin, penuntun yang baik yang beraniberkorban dan mengenal orang-orang di sekitar kita. Selain itumenjadi gembala juga adalah menjadi pempimpin yang baikbagi diri sendiri. Banyak orang kadang sibuk menjadigembala untuk orang lain, tetapi lupa menuntun diri sendiri kearah yang lebih baik. Menjadi gembala yang baik tentu tidaklah mudah. Paus Fransiskus pada hari minggu panggilan ini mengingatkan kitasemua untuk berani menjadi gembala. Khusus untuk orang-orang muda, di hari Minggu panggilan ini, Paus katakan, “Marilah kita bergairah akan kehidupan dan berkomitmenterhadap pemeliharaan penuh kasih pada orang-orang di sekitar kita dan lingkungan yang kita tempati. Saya ulangi, milikilah keberanian untuk terlibat!”. Banyak orang mudayang takut untuk terlibat menjadi gembala atau pelayan dalamgereja.
DIPANGGIL UNTUK MENABUR BENIH HARAPAN DAN MEMBANGUN PERDAMAIAN
INTISARI KABAR GEMBIRA DARI DESA WATUAR, KEI BESARMinggu, 21 April 2024Hari Minggu Paskah IV: HARI MINGGU PANGGILANInjil : Yoh. 10 : 11 – 18 Ingatlah sebelum Anda mampu menuntun dan menggembalakan yang lain maka pertama-tama gembalakanlah hati dan pikiran serta tindakan-tindakanmu sendiri. Selamat berhari Minggu untuk para sahabat Salam, doa dan berkatku ( + )
Beranda Ngefuit Atas
Beranda Ngefuit Atas: [16/04/2024] Rapat Kuria KA hari pertama berlangsung mulus. Di bawah atap daun rumbia rumah doa Ngefuit Atas, para peserta Rapat duduk dan membahas hal ikhwal mengenai Keuskupan ini. Uskup bersama para Pastor lain berjibaku sejak pagi hingga malam hari. Empat sesi pertemuan diselesaikan sapanjang hari. Meski alam sedikit tak bersahabat, rapat hari
Beranda Paroki Haar – Watlaar
Beranda Paroki Haar – Watlaar: [16/04/2024] Dalam diskusi ringan dengan Tuan Pastor Paroki Haar pagi tadi di dapur Seminari Katlarat, Pastor Jemris menyampaikan: “Kaka, anak-anak kami di paroki, untuk baca – tulis itu sangat susah, belum lagi menghitung. Baru-baru ini Tuan Pastor Pius sudah uji langsung di kelas-kelas. Ternyata memang sulit”. Begitu ungkapan kesedihan beliau.
Beranda Ngefuit Atas, Kei Besar
Beranda Ngefuit Atas, Kei Besar: [15/04/2024] Rapat Kuria kali ini bertempat di Kei Besar. Persisnya di Ngefuit Atas. Sontak paroki HKY Waur bertindak sebagai tuan rumah. Bersama para Wakil Uskup dan Kuruia KA, Bapa Uskup menyeberangi lautan antara Kei Kecil dan Kei Besar. Di pelabuhan laut Elat, Rombongan dijemput dan disambut hangat. Dari situ, rombongan
Kronik Beranda Nuhu Yuut Kunjngan Kanonik
Beranda Kota Elat, Watmadir: [18/04/2024] Misa bersama Tuan Pastor Paul Kalkoy di Gereja Imanuel Elat menjadi tanda pembuka pertemuan bersejarah antara keluarga-keluarga Katolik dengan ahli Hukum Gereja itu. Tampil sebagai pemimpin dan pembimbing, bersama Kristus dalam Ekaristi Kudus, Tuan Pastor Paul mulai menuntun para keluarga Katolik ini. Siapa yang bilang keluarga-keluarga Katolik itu sempurna? Tidak