KESEDIHAN DI UJUNG KEGEMBIRAAN

Kawan, engkau akan kukenang setiap saat aku merayakan Hut Episcopalku.

Kawan,
Kita telah bersama-sama mengarungi badai dam gelombang panggilan sehingga berhasil sampai menggapai Imamat suci pada tanggal 06 Oktober 2021.

Kita pun berpisah karena tugas dan tanggung walaupun dalam lingkup Keuskupan Amboina yang tercinta ini.

Tahun 2021 ketika kawan bertugas di paroki Alusi, Tanimbar, kita berempat merayakan 20 Tahun Imamat dalam sebuah pesta yang meriah walaupun tanpa kawan kita Alm. Mateus Londar ( Theos ) yang sudah mendahului kita.

Setelah itu,kita telah merencanakan untuk merayakan 25 Tahun nanti di desa Waur, Kei Besar. Kita juga merencanakan untuk berziarah sambil mengelilingi Eropa dalam rangkah mensyukuri Jubileum, 25 Tahun Imamat kita nanti.

Minggu lalu ketika kita rapat bersama, kawan harus meninggalkan tempat rapat karena jatuh sakit tak sadarkan diri.

Tepat 1 Minggu kawan berbaring tak berdaya dan tepat kemarin tanggal 23 April ketika bersama pastores dan umat Kei Besar, kami mensyukuri 2 Tahun Episcopalku, kawan menghembuskan nafas yang terakhir di penghujung semua acara syukuran itu. Engkau pergi di saat kami larut dalam sukacita.

Kawan, engkau memilih tanggal kematian bertepatan dengan ulang tahun tahbisan Episcopalku, maka pasti setiap tahun aku akan mengenang sebagai hari “Kesedihan di balik Kegembiraan.

Selamat jalan kawan dan selamat bertemu dengan kawan kita Alm. Theos Londar dalam keabadian rumah Bapa Surgawi.

Dari sahabat Imammu
( Mgr. INNO NGUTRA )