WAJAH DALAM SUTERA LEMBAYUNG

Saat fajar mulai merekah
Kutatap di ufuk Timur
Cahaya mentari perlahan
mengecup bibir perbukitan hijau
Terukir asa
Dalam hangatnya Sang Surya
Gemercik air
terjun dalam bening dari tebing hijau berlumut
bunyikan ritme cinta abadi
Dalam harmoni kicau burung
Asyik terbang meliuk
Menuruni rimbun hijau pepohonan
Beralaskan kaca bening embun pagi segar
Ada janji seribu tahun
Keselamatan…

Saat panas perlahan mulai menghujam
Hangatkan persada hunian jiwa segar
menyengat rumah beratap batu nan padat
Jalanan berkerikil tajam bagai mencair
Mata kami anak-anak negeri
Lagi asyik kejar mengejar
Mengais arti mimpi,
Memahat kiat dan asa
Terkecoh fatamorgana
Bak tarian hantu siang bolong
Dalam rupa malaikat
Bohong….

Gemerlap Cahaya Harapan
pupus seketika
Bagai padam pijar lampu bola raksasa
Jatuh, lenyap dalam liang hitam kelam
Terdorong oleh deru suara para algojo
menggelegar dalam amarah menyala
mengalirkan lahar panas dengki
menggusur cinta musim semi
kasih Sang Putera Allah

Amarah manusia pemelihara dosa
Menyeret tubuh berpanggulkan salib berat
Sosok Putera Allah – jadi manusia
Badan berbilur ditarik tertatih-tatih
bak seonggok sampah busuk menyengat!
Inikah wajah CINTA TAK BERSYARAT?
Inikah wujud sebuah inkarnasi?

Wajah-Nya lunglai
Lemah tak berdaya
Didorong maju dengan kasar
Oleh dengkinya hati manusia
Mendadak! Dia terhenyak sejenak! menatap wajah wanita berhati domba putih – Veronika

Dalam sekejab,
Belaian lembut beralaskan kain sutera cinta lembayung
Menyeka bulir-bulir keringat berdarah,
Wajah Allah yang menyentuh bumi

Veronika – Gambar Nyata
Atas nama sejuta kaum hawa
Yang tengah ditindas arogansi kaum lelaki
Dalam kuluman aroma patriarkal

Veronika – Gambar nyata
Bergerak dalam bayang –
oleh cinta – Untuk cinta
oleh sebuah kesetiaan – Untuk satu keabadian
Engkau saksi hidup
Yang empunya wajah iba nan tabah
Membuat hati kami anak-anak negeri
Rindu pada belaian kasih ibu dan saudari kami,
Di rumah, dapur, ruang kelas, ruang secretariat,
di atas panggung politik
dalam pesta pora demokrasi berlumpur

Veronika – pancaran Gambar nyata,
Engkau wanita belakang layar
Dalam diam-mu terpancar meloldi dukacita
Membuat hati kami luluh
Ingat pada luka-luka yang pernah kami goreskan
Pada lubuk hati para wanita – ibu – saudari kami

Veronika – Pancaran Gambar Nyata
Pada secarik sutera lembayung dukacita
Terpatri Wajah Allah yang singgah di bumi
‘tuk mengantar insan semesta kembali
ke Surga Abadi…

RP. Pius Lawe, SVD
Masohi, 1 Maret 2024

keuskupan amboina

Recent Posts

“BAPA USKUP, BOLEHKAH MEMBELI “UKULELE”UNTUK KAMI?”

Dari Stasi Pinggiran St. Petrus Kalar-Kalar, Aru Selatan Barat “Ketika ada jedah lagu, tiba-tiba gadis…

9 hours ago

MENOLAK KEBAIKAN DAN MEMBINASAKAN ORANG BAIK

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…

18 hours ago

SADAR DAN BERTOBATLAH SEBELUM ORANG LAIN MENANGISIMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…

2 days ago

KEMBANGKANLAH TALENTAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…

3 days ago

TUHAN SEDANG MENCARIMU

Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…

4 days ago

MEMOHON KEPADA TUHAN DENGAN PENUH IMAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…

5 days ago