Kisah Romo bersama Umat Pinggiran dan Pedalaman TALIABU
Bulan lalu, tepatnya tanggal 16 September, sebagai pastor paroki, saya mengunjungi stasi Goli. Desa Goli, adalah salah satu stasi dari Paroki Taliabu, Keuskupan Amboina. Desa ini cukup terpencil karena Letaknya jauh dari pantai. Untuk sampai di sana ada dua alternatif. Pertama, Lewat darat menggunakan motor 3 jam dengan menyebrangi 2 sungai menggunakan rakit. Jika suangainya banjir atau meluap, maka tidak bisa menyebrang. Dan kedua, dengan “long boat” 2 jam, lalu masuk sungai, Dan kemudian lanjut dengan jalan kaki sekitar 30 menit.
Dalam kunjungan saat itu, saya memilih lewat darat untuk hemat biaya. Padahal medannya cukup berat, bahkan saya jatuh dari rakit bersama dangan sepeda motor. Saya sempat berpikir “kok bisa yah orang mau buat rumah dan tinggal di tengah hutan ini?”
Akan tetapi setelah bermalam dan merayakan misa bersama mereka, saya kaget, terharu, tetapi sekaligus sangat bangga. Sebab umat yg saya anggap “terpencil” itulah yg paling semangat dalam mempersiapkan liturgi. Mulai dari KOOR yg begitu meriah, DAN MASMUR yang merdu. Hal yg tidak saya jumpai di stasi lain.
Harus saya akui bahwa Iman mereka Sungguh luar biasa. Padahal mereka hanya berjumlah 9 KK. Bahkan ada 5 KK yg tinggalnya di desa Kawalo. Jadi setiap hari sabtu, mereka jalan kaki 2 jam ke Goli untuk beribadah atau misa jika ada pastor.
Seusai misa, ketua stasi sebelum pengumaman, dia berlinang air mata sambil meminta saya sebagai pastor paroki baru, untuk membantu meraka 9 KK itu menyelesaikan pembangunan gereja mereka.
Saya sebagai imam muda (belum punya banyak kenalan), hanya menjawab pada mereka bahwa jujur saya bangga dengan iman kalian. Tapi kalau untuk saat ini saya belum sanggup membantu. Tapi mari kita berdoa pada Tuhan, sebab Bapa Uskup selalu bilang “Tuhan tidak akan membiarkan domba-dombanya.
Dan setelah bertemu Bapa Uskup di Sanana saat kunjungan kanoniknya, saya memberanikan diri untuk sharing sekaligus memohon, “Bapa, tolong bantu umat di Goli. Mereka sedikit dan terpencil, tapi iman dan semangat mereka tidak redup seperti desa mereka yg masih “redup” karena tidak ada listriknya”.
Salam dari pelosok Keuskupan Amboina
Pastor Erol.
Sisikanlah sebagian kolektemu di hari ini untuk umat kecil yang ada di pedalaman Pulau TALIABU ini.
SIAPA YANG TERGERAK UNTUK MEMBANTU UMAT KECIL INI, SILAKAN MENGHUBUNGI ROMO EROL ( Hp. 081354003338 )