GAUNGKAN BELASKASIH ALLAH

DAILY WORDS, RABU, 27 SEPTEMBER 2023
PEKAN BIASA XXV
PW. ST. VINSENSIUS A PAULO, IMAM
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : EZR 9: 5 – 9
MAZMUR : TB 13: 2. 3 – 4a.4bcd. 5. 8
INJIL : LUK 9: 1 – 6

@ Sekedar sebuah introspeksi! Suara saya volumenya selalu besar dan tinggi. Kedengaran kasar. Bahkan, ketika saya menyampaikan sesuatu yang biasa dengan nada mengajak atau mengingatkan, saya dicap “ marah-marah ”. Padahal, saya tidak dalam keadaan “ marah-marah ”. Terkadang, ketika sedang berkotbah, saya begitu bergairah menyampaikan firman Tuhan, sambil coba menyentil hal-hal praktis yang perlu diperhatikan dan dipraktekkan oleh saya sendiri sebagai imam/gembala dan oleh umat. Namun, sentilan itu sering ditanggap sebagai “marah-marah” karena saya menyampaikannya dengan volume suara yang menggelegar dan bergema di sudut-sudut Gedung Gereja. Ya, itulah saya dengan apa adanya diriku. Mungkin ini sebuah awasan untuk merubah cara saya berkomunikasi, apalagi ketika lagi berkotbah di atas mimbar. Hal ini mesti saya sikapi dengan serius sehingga kotbah tidak berkesan “marah-marah”. Dan memang benar, substansi atau inti dari sebuah PEWARTAAN adalah MEMBAWA KABAR GEMBIRA Yesus Kristus kepada dunia – kabar yang menyejukkan bagi sesama. Kabar gembira yang dibawakan oleh Yesus Kristus adalah sebuah kabar tentang penyelamatan dunia oleh Allah. Kabar gembira yang dibawa oleh Yesus Kristus adalah tentang Allah yang berbelaskasih. Bukti belaskasih Allah adalah kehadiran Putera-Nya yang Tunggal, yang datang untuk menebus dosa umat manusia. Maka, tugas saya sesbagai imam dan tugas kita semua sebagai pengikut Kristus adalah pergi dan mewartakan atau menggaungkan BELASKASIH ALLAH kepada dunia, lewat perkataan dan lewat perbuatan nyata.

@ Imam Ezra, dalam seruannya hari ini, menggaungkan belaskasih Allah. Ditulis demikian, “… kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami…” Imam Ezra menegaskan kepada kita gambaran atau sosok Allah yang senantiasa membuka kesempatan bagi umat manusia untuk bertobat. Sesungguhnya, pertobatan itu boleh ada jika ada pintu belaskasih dari Allah. Imam Ezrah menunjukkan sebuah sikap tobat dan penyesalan oleh karena dosa-dosa bangsa Israel lewat tindakannya “mengoyakkan pakaian dan jubah dan duduk tertegun. Ia belutut dengan pakaian dan jubah yang koyak-koyak sambil menadahkan tangan kepada Allah. Ya, kita patut berguru pada imam Ezra dengan menyadari semua kelemahan dan kekurangan kita, dan memohon kekuatan dari Tuhan untuk mengubah arah hidup kita ke jalan yang benar atau lebih baik.

@ Hari ini, injil mengisahkan pemanggilan dan pengutusan keduabelas murid oleh Yesus. Dia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sesungguhnya, Kerajaan Allah yang dimaksud adalah Kerajaan yang diliputi oleh belaskasih Allah. Menariknya, Yesus mengutus keduabelas murid dengan persyaratan: tidak membawa apa-apa dalam perjalanan (ajakan untuk percaya dan pasrah pada penyelenggaraan Ilahi) ; tidak membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju (jauhkan sikap otoriter dan keterikatan atau kelekatan pada barang-barang duniawi). Yesus bukan saja memerintahkan mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah, namun juga memberi kuasa untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan orang sakit. Artinya, realitas dunia ini penuh dengan berbagai macam kuasa setan-setan (iri hati, cemburu, marah, dendam, rakus, apatis atau acuh tak acuh/masa bodoh, dst.) Kuasa-kuasa setan di atas tentunya membawa luka bagi umat manusia. Atau dengan kata lain, kuasa-kuasa setan di atas telah melukai hati umat manusia. Oleh karena itu, Yesus memerintahkan mereka untuk menyembuhkan yang sakit dan yang terluka.

@ Ya, kita semua, lewat pilihan dan cara hidup kita masing-masing, dipanggil untuk mewartakan belaskasih Allah. Tentu saja, dalam tugas perutusan ini, kita dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan rintangan. Tantangan dan rintangan ini datang baik dari dalam Tubuh Mistik Kristus/Gereja itu sendiri maupun dari luar. Oleh karena itu, kita diingatkan untuk sungguh-sungguh menaruh keyakinan pada penyelenggaraan Ilahi. Dalam keyakinan akan penyelenggaraan Ilahi inilah, betapa pun beratnya, kita bakal membawa penyembuhan bagi dunia yang tengah terluka oleh berbagai macam pengaruh dunia yang semakin materialistic dan individualistic. Bersama St. Vinsensius a Paulo, kita berdoa semoga Allah menguatkan kita dengan Roh-Nya yang kudus, agar kita mampu menggaungkan belaskasih-Nya dan membawa penyembuhan serta penghiburan bagi sesama yang sedang sakit dan bersusah. Dan untuk kami para imam, jadikan mimbar Sabda sebagai tempat kita menggaungkan belaskasih Allah dan bukan sebaliknya. Have a blessed day filled with love and mercy. Warm greetings from Frans Seda Airport of Maumere – Flores. May the good Lord bring us safely to Makassar and Ambon manise…. padrepiolaweterengsvd ….🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼