HR Pentakosta
Kis. 2:1-11; 1Kor. 12: 3b-7.12-13; Yoh. 20:19-23.
Minggu, 28 Mei 2023
RD. Novly Masriat
Hari ini kita merayakan hari raya Pentakosta ataumerayakan peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul. Peristiwa ini terjadi 50 hari susudah kebangkitan Tuhan atau10 hari sesudah kenaikan Tuhan ke surga. Roh Kudus adalahjuga Allah. Roh Kudus ada dalam satu kesatuan dengan Allah Bapa dan Allah Putera. Sejak awal sampai kepenuhannya, bersama Allah Bapa, dan Putera, Roh Kudus memutuskanuntuk menyelamatkan kita.
Hari raya ini juga merupakan hari berdirinya gerejaKristus. Gereja memperingati kelahirannya saat Roh Kudus turun atas para rasul dan orang-orang yang percaya kepadaKristus. Oleh sebab itu, Roh Kudus-lah yang melandasiperjalanan gereja. Gereja sampai saat ini masih tetap kuat dan hidup karena Roh Kudus. Kalau gereja itu didirikan oleh kuasa manusiawi, maka gereja sudah hancur. Tetapi karenakuasa Roh Kudus maka gereja masih berdiri tegak. Ketika Roh Kudus, para murid sementara berkumpul. Kehadiran RohKudus dalam situasi ini menggambarkan bahwa gereja itupertama-tama adalah persekutuan orang beriman. Roh Kudus turun saat orang beriman bersekutu. Maka orang berimantidak hidup sendiri-sendiri, tetapi hidup dalam komunitas ataupersektuan.
Selain itu, Roh Kudus selalu selalu memberikan energitransformasi yang positif. Roh Kudus selalu membuat hidupmenjadi lebih baik. Roh Kudus mampu merubah tindakanmoral yang kurang baik menjadi lebih baik. Tindakan trasnformatif dari Roh Kudus itu kadang kala tidak meluluhnampak secara fisik. Perubahan yang Roh Kudus bawa itukadang tak kelihatan. Banyak orang berpikir bahwa perubahanitu akan hanya kelihatan secara manusiawi. Tidak seperti itumelulu. Kerja Roh Kudus itu dari dalam diri atau dari dalamhati. Roh Kudus itu merevosulis diri kita mulai dari dalam. Oleh sebab itu, mungkin kita secara manusiawi tidakberkecukupan, tetapi hati kita tetap tegar dan merasaberkecukupan dalam diri. Orang mungkin tidak kaya, tetapikarena Roh Kudus menguatkan kita, sehingga kita tetapbahagia dengan apa yang kita miliki. Roh Kudus membuatkita tetap hidup baru dan bersemangat, kendati kita tahubahwa hidup ini tak selamanya ada dalam zona nyaman. RohKudus itu dapat membuat hati kita tetap muda dan bersemangat dalam melayani walaupun usia kita sudah senja; Roh Kudus itu mampu membuat kita tetap tabah dan senyum, tidak putus asa, tidak bosan ke gereja, walaupun kita harusberhadapan dengan rupa-rupa tantangan. Itulah kerja RohKudus. Roh Kudus menggerakan dan mengubah hati kitamenjadi lebih baru dan tetap bekobar-kobar. Para murid menjadi sangat bersemangat dan hatinya tidak takutmewartakan kebaikan Tuhan karena Roh Kudus menyemangati mereka. Jadi Roh Kudus itu tidak melulumelalui bentuk tindakan yang kelihatan, tetapi Roh Kudus bekerja dari dalam diri kita.
Supaya kita dapat hidup dari kekuatan Roh Kudus, makakita perlu mengijinkan Roh Kudus masuk dalam diri kita. RohKudus membawa kebenaran (bdk. Yoh. 16:13). Untuk itu, hidup yang benar adalah salah satu latihan untuk mengijinkanRoh Kudus untuk masuk dalam diri kita. Hidup dalamkebenaran Roh Kudus adalah hidup yang penu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23). Selainbentuk latihan tersebut, menurut Paus Fransiskus, doa juga membuat kita hidup dalam Roh Kudus. Dia katakan dalamensikliknya, Gaudete et Exultate, bahwa dia tidak percayakekudusan tanpa doa (art. 147). Bagi Paus, berdoa juga penting untuk membuat kita hidup dalam Roh Kudus. Bahkanbaginya, doa dan karya itu perlu diseimbangkan supaya kitahidup dalam kekudusan berkat Roh Kudus. Sebab baginya, tidaklah sehat mengupayakan doa dan merendahkanpelayanan atau menyukai kesunyian dan menghindariperjumpaan dengan sesama (GE, art. 26).
Jadi melatih diri untuk hidup dalam Roh Kudus ataumengijinkan diri untuk dihidupi oleh Roh Kudus berarti hidupdengan benar atau hidup dalam kasih kepada sesama dan juga hidup dalam ikatan dengan Tuhan lewat doa. Amin