DAILY WORDS, SABTU, 8 APRIL 2023
SABTU SUCI
BACAAN I : KEJ 1: 1-2: 2
MAZMUR : MZM 104: 1-2a. 5-6. 10.12. 13 -14. 24a. 35c
BACAAN II : KEL 14: 15 – 15: 1
MAZMUR : KEL 15: 1-6 17-18
BACAAN III : YES. 54: 5-14
MAZMUR : MZM 30: 2.4.5-6.11.12.13b
BACAAN EPISTOLA: RM 6: 3-11
INJIL : MAT 28: 1-10
oleh RP. PIUS LAWE, SVD
@ Saya coba mengantar-mu untuk membayangkan situasi batin atau perasaan kita di saat-saat seperti ini: listrik padam berkepanjangan, atau di saat mendung atau hujan berkepanjangan, atau ketika terjadi gerhana matahari untuk beberapa jam. Pada situasi demikian, kita sungguh β sungguh menyadari betapa pentingnya cahaya atau terang di dalam hidup kita. Kita semakin menyadari betapa bergunanya panas yang dihasilkan dari sinar matahari yang kita nikmati setiap hari. Saya yakin, kebanyakan dari kita kurang menyadari pentingnya cahaya atau panas matahari ketika tidak ada kesulitan yang menerpa kita. Kita akan merasa sangat terpuruk bila listrik padam saat hendak menyelesaikan tugas-tugas penting yang memerlukan arus listrik dan cahaya lampu. Atau di saat kita membutuhkan pakaian seragam tertentu namun pakaian tersebut masih lembab atau basah oleh karena mendung dan hujan yang berkepanjangan. Memang benar, kita cenderung untuk menyikapi banyak hal dengan taking for granted β terima dan nikmati begitu saja tanpa ada rasa syukur. @ Malam ini, kita akan merayakan Upacara Cahaya di Gereja pusat Masohi dan di beberapa stasi di paroki ini pada saat matahari mulai terbenam, di saat gelap mulai menyelimuti bumi tempat hunian kita. Hanya di dalam suasana gelap seperti ini, *Lilin Paskah* yang dinyalakan dari perapian yang dibuat secara alami dan diberkati secara khusus dengan proses liturgi yang special, dapat menunjukkan fungsinya sebagai pembawa cahaya. Hanya di dalam suasana gelap gulita, nyala api lilin Paskah akan menunjukkan fungsinya secara jelas. Secara simbolis, Lilin Paskah melambangkan Kristus yang Bangkit. Cahaya dari Kristus yang Bangkit akan menerobos pekatnya kegelapan goa batu - kuburan tempat jenazah Yesus dibaringkan. Cahaya Kristus sebagai *Anak Domba Perjanjian Baru* membawa kita keluar dari gelap dan pekatnya hidup akibat dosa-dosa kita. Ingat Paskah Yahudi, dimana mereka menyembelih anak domba sulung yang jantan dan tambun. Darah anak domba ini dioleskan pada dua tiang agar Tuhan lewat saat Dia memburu dan membunuh para anak sulung Mesir baik manusia maupun hewan. Kemenangan Allah atas kekuatan-kekuatan gelap di tanah Mesir yang menindas orang Israel, justru menjadi cahaya penyuluh bagi mereka untuk keluar dari sana. Darah anak domba Perjanjian Lama telah menyelamatkan bangsa Israel dan akhirnya membawa mereka keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Di dalam Perjanjian Baru, darah Anak Domba yaitu Kristus sendiri, Dialah yang membawa kita keluar dari cengkeraman dosa-dosa kita. Kebangkitan mengalahkan maut dan gelapnya dosa umat manusia. @ Satu hal penting yang mesti kita ingat: Cahaya Kristus hanya dapat kita maknai dan nikmati jika kita sungguh sadar akan gelap dan pekatnya dosa-dosa kita. Inilah kesadaran yang menghantar kita untuk menerima Sakramen Tobat. Inilah kesadaran yang menghantar kita untuk setia mengikuti Dia dari Minggu Palma, Kamis Putih dan Jumat Agung. Saya yakin, ketika kita setia mengikuti Kristus sejak mengarak-arakkan Dia masuk kota Yerusalem, melalui Perjamuan Akhir dan taman Getzemani, menggapai puncak Kalvari dan sampai ke liang kubur, kita bakal sungguh menikmati terpaan CAHAYA KEBANGKITA KRITUS. _Have a wonderful Holy Saturday_ . Salve..salve..salveβ¦. _padrepiolawesvd_ πππππππ«°πΏπ«°πΏπ«°πΏβ€οΈβ€οΈβ€οΈ