CINTA ITU BERAWAL DARI SEBUAH PESAN

Cerita ini diawali dengan pesan singkat dari yang mulia Mgr.Seno Ngutra pada satu malam aku dalam diam menerima pesan dimana dalam pesan yang bertuliskan sebuah ajakan yang sempat membuat keraguan dalam diri dimana sebagai orang yang begitu kurang memahami agama secara baik dan baru mencoba belajar hal ini membuat timbul akan keraguan dalam diri namun mencoba mengatakan ia akan ajakan tersebut dengan bertekad bahwa melukis takdir tanpa pilihan adalah hal yang sia-sia.

Awal mulai berjalan seiring waktu mulai beradaptasi dengan teman-teman yang kurang begitu akrab dengan-ku pada lingkungan kampus namun waktu berjalan seiring tenggelam nya matahari dan terbitnya bulan dimalam hari hari berganti kita perlu beradaptasi.

Awal perjalanan kita dimulai ketika semua rencana mulai tersusun rapi perjalanan dimulai dengan doa dan dan diiringi tekad masing-masing yang terikat menjadi satu tekad dalam team, menyebrang dari pulau Ambon menuju ke seram menempuh perjalanan ke piru itulah hari pertama aku menginjakkan kaki pada pulau dengan julukan pulau ibu itu, setelah melewati satu rembulan yang indah pada malam hari kami mulai menempuh perjalanan selepas sarapan pagi, waktu berlalu dari detik, menit,jam, semuanya kami lewati seiring dengan pemandangan yang memanjakan mata sepanjang jalan itu.

Singkat cerita kami sampai di tempat perhentian pertama pada desa Oping. Kini muncullah keraguan dalam diri apakah saya mampu melewati keraguan ini,tiba pada tempat baru aku mulai beradaptasi dengan suasana baru itu waktu berjalan kami memberikan pembinaan pada umat yang hendak menerima Sakramen Krisma dengan kata lain sebagai sarana keselamatan memberikan penguatan bagi kami sebagai manusia yang menjadi anggota Gereja Katolik.

Hari berjalan baik meskipun ada beberapa hambatan ibarat jalan yang berlubang namun itu telah dianggap biasa dalam hidup kegiatan demi kegiatan kami selesaikan dengan baik dalam suka maupun duka.

Setelah melalui Persiapan yang baik kami menuju ke paroki dimana tempat yang akan dilaksanakan acara puncak penerimaan sakramen Krisma ini, waktu berjalan yang mulia Mgr.Seno Ngutra tiba dimana bumi Nusaina disambut dengan dengan beragam budaya pada daerah setempat sebagai suatu rasa hormat bahwa beliau hadir di negeri mereka setelah puluhan tahun kunjungan para Uskup sebelumnya.

Waktu berjalan kami kembali,saya melihat banyak tangisan para warga yang mengantar kami pada tempat kami menempuh jalan kembali banyak tangisan yang terlihat dari mata warga bumi Nusaina para ibu serta bapa tangisan itu layaknya menjadi doa agar kami sukses nanti.

Itulah cerita singkat dari saya Pius Agusto Boger seseorang yang mau melangkah dengan keraguan namun berusaha menghancurkan rasa pesimis terhadap diri sendiri, terimakasih bapak dan ibu yang telah merawat dan memperhatikan kami layaknya anak mereka sendiri.

“Love You desa kecil yang membuat aku menemukan jati diri Oping”