RENUNGAN NATAL DARI KOTA AMBON MANISE

Satu Jam Menjelang Misa Natal Pertamaku sebagai Uskup Amboina di Gereja Katedral Ambon, Maluku

Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain .” (Mat. 2:12)

Saudari-saudara yang terkasih

Tema Natal 2022 yang diusung oleh PGI dan KWI ini mengajak kita untuk memaknai makna Natal Tahun ini melalui 2 point penting ini;

1) Para Majus datang mencari Yesus dalam kebersamaan dan bertemu dengan Yesus, tapi ketika mereka kembali ke negerinya melalui jalan lain. Kutipan ini mau mengajak kita untuk menyadari bahwa pertemuan kita dengan Yesus di malam suci ini hendaknya membuat kita berubah sehingga kita kembali ke rumah dan komunitas kita dengan cara baru. Kita telah menjadi manusia baru;

2) Para Majus baik pergi dan balik dalam kebersamaan. Pengalaman ini menyadarkan kita bahwa dalam dan kebhinekaan di Indonesia ini maka kita akan mampu menggapai cita-cita bangsa, ” Pulih lebih Cepat dan Bangkit lebih Kuat.” Maka benarlah kata orang bijak, ” Lebih baik berjalan dengan teman di kegelapan daripada berjalan sendirian di siang hari .”

Saudari-saudaraku yang terkasih

Dengan merayakan Natal malam ini, kita semua disadarkan bahwa;

1) Allah mewujudkan rencana keselamatan-Nya demi kita manusia walaupun kita melukai-Nya dengan dosa dan pelanggaran kita. Di malam kudus ini, Allah tidak memandang kegelapan dosa kita sehingga memberi kita bintang terang dalam diri Yesus Putra-Nya. Sungguh, Allah hanya melihat kebaikan kita dan ingin kita bahagia di dunia dan selamat di akhirat;

2) Cara Allah menyelamatkan kita bukan dengan tinggal di surga dan bersabda, melainkan Ia turun; Sebuah tindakan kerendahan hati. Ia datang untuk mengetahui kesulitan dan mendengar kemauan kita sehingga Ia bisa memutuskan cara untuk menyelamatkan kita, yakni tidak hanya dengan lahir, tapi di ujung cinta-Nya, Ia rela mati untuk kita agar kita selamat;

3) Ia lahir di kandang; Sebuah contoh kesederhanaan. Natal memang dipenuhi kemeriahan dewasa ini. Tapi ketika kita memandang bayi di kandang itu, kita dituntut untuk rela berbagi dalam kesederhanaan hidup. Hidup yang bersahaja bukan dinilai dari kekayaan dan kemewahan, melainkan dari hati yang penuh syukur dan terima kasih atas apa yang kita miliki.

Akhirnya, semoga Allah yang hadir dalam diri Yesus Putra-Nya mampu menggerakan dan menguatkan kita untuk menghadirkan Allah bagi semua yang kita jumpai dalam perjalanan kita.

SELAMAT NATAL UNTUK SEMUA

Salam, doa dan berkatku untuk para sahabat ( Mgr. Inno Ngutra, Uskup Diosis Amboina )