DAILY WORDS, SENIN, 30 MEI 2022
PEKAN PASKAH VII
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : KIS 19: 1 – 8
MAZMUR : MZM 68:2-3.4-5ac.6-7b
INJIL : YOH 16: 29- 33
@ Rasul Paulus sungguh seorang utusan yang berani. Meskipun setiap saat nyawanya terancam oleh karena pewartaannya akan Kristus yang bangkit. Apa pun tantangan dan rintangan, dia tetap maju dengan misi pewartaan akan Kristus yang bangkit. Dia ditolak, dicercah, dirajam, dipenjarakan bahkan hendak dibunuh, Paulus tetap dengan berani mewartakan Injil. Dia ditolak di Efesus oleh orang-orang Yahudi, namun dia tidak putus asah. Dalam keyakinan akan karya Roh Kudus yang diperuntukkan bukan hanya untuk orang Yahudi, Paulus mewartakan Yesus sebagai Mesias pada orang-orang bukan Yahudi. Atas karya Roh Kudus pula, Paulus dapat meyakinkan dua belas murid Yohanes yang masih mengajarkan kepada orang lain tentang Mesias yang kedatanganNya dipersiapkan Yohanes. Jika para murid Yohanes telah dibaptis dengan air, saatnya bagi mereka untuk dibaptis dengan Roh Kudus. Dan sungguh, Allah Roh Kudus menunjukkan kuasa-Nya sehingga kedua belas murid Yohanes akhirnya dibaptis dalam nama Yesus Kristus- Sang Mesias yang telah bangkit dari kubur.
@ Perlu dicatat, jumlah jemaat di Efesus sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah jemaat di Korintus. Meskipun demikian, hal ini tidak membuat Paulus mundur, dia tidak sedikitpun berkecil hati. Jumlah jemaat sudah kecil, ditambah lagi dengan penolakan dari orang-orang Yahudi sendiri di Efesus. Paulus tidak kehilangan akal, tidak juga menjadi pesimis. Dia bahkan tinggal di sana bersama cukup lama.
@ Kisah pahit getirnya perjalanan misi Paulus di atas mengingatkanku akan apa yang sudah dan sedang saya alami di tanah misi, entah waktu sebagai misionaris di wilayah Bible Belt (Mississippi & Arkansas) dan di pulau Seram dengan jumlah umat yang sangat minim. Berbeda dengan di USA yang meskipun sedikit jumlah jemaatnya namun mereka dapat menghidupi dirinya sendiri, sebaliknya di Seram, tidaklah demikian. Ini tantangan yang menguji ketabahan dan keuletanku dalam melayani umat. Dalam kenyataan, saya bisa menyetir mobil sejauh 100 – 200 km untuk mengunjungi 15-18 kepala keluarga yang juga tak kunjung bertumbuh pesat, tetapi iman mereka yang kuat akan Kristus mengalahkan apa pun rintangan yang menghadang perjalanan misi (jarak, tenaga dan biaya). Inilah karya Roh Kudus yang sedang dan akan terus bekerja.
@ Bukan hanya soal besar kecilnya jumlah umat, jarak tempuh dan waktu serta biaya yang menjadi tantangan bermisi. Pengalaman menghadapi kenyataan umat yang nota bene adalah kelompok diaspora dengan berbagai macam perbedaan yang mereka miliki, baik cara pandang, kepentingan, dst., merupakan tantangan yang unik. Tidak mudah menghadapi tantangan model ini. Cara kita menegakkan prinsip bahkan dapat dibaca secara keliru. Apapun tujuanmu baik, belum tentu hal itu baik di mata orang lain atau di mata umat. Di sinilah ketulusanku untuk melayani diuji. Di sinilah integritas seorang pelayan Tuhan diuji. Seperti Paulus, tetaplah berani dan TULUS berbuat baik, melayani dan terus melayani meskipun karya-karya itu tidak harus disebut atau diperhitungkan. God counts it even just a little. Saya yakin akan kata-kata Yesus dalam Injil hari ini: DIA TELAH MENGALAHKAN SEGALANYA. Pada prinsipnya, Yesus menghedaki agar saya terus melayani DENGAN KETULUSAN HATI. Di mana ada KETULUSAN, di sana Kristus akan MENGALAHKAN EGO-KU. Di mana ada ketulusan, Tuhan akan memberi jalan meskipun pun pelayan-Nya tak punya apa-apa bagi umat.
@ Mari kita saling mendoakan, semoga saudara dan saudari, dalam kapasitasmu masing-masing melayani Tuhan apapun tantangan dan rintangan datang silih berganti. Ingat, YESUS TELAH MENGALAHKAN SEGALANYA….Have a wonderful day filled with love and compassion. Warm greetings from Kapal Ferry – on my way back to Masohi…..❤❤❤🤲🤲🙏🙏🙏