DAILY WORDS, SELASA, 21 JUNI 2022
PEKAN BIASA XII
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : II RAJ 19: 9b-11.14-21.31-35a.36
MAZMUR : MZM 48:2-3a 3b-4. .10-11
INJIL : MAT 7: 6. 12 -14
@ Menyimak cerita keberpihakan Allah pada Raja Hizkia dan kota suci Yerusalem, berhadapan dengan serangan Asyur dibawah pemerintahan Sanherib, ada sesuatu yang menarik untuk direfleksikan lebih dalam. Mungkin saya keliru. Namun saya lebih melihat tindakan Allah ini sebagai suatu perwujudan hukum Tabur Tuai. Asyur dan para rajanya menebar kekejaman, kebencian, peperangan dan pemusnahan kerajaan-kerajaan sekitar termasuk Yehuda dan Israel. Oleh karena perbuatan kerajaan Asyur yang tak berbelaskasih ini, Allah melakukan tindakan pembelaan terhadap pihak yang lemah, dalam hal ini kerajaan Yehuda dan Israel. Asyur menuai apa yang mereka tabur. Inilah warna khas tindakan Allah dalam cerita Perjanjian Lama, dimana Allah selalu memihak umat pilihan-Nya meskipun tindakan Allah ini dibuat dengan jalan kekerasan (memusnahkan bangsa yang melakukan tindakan tidak adil terhadap bangsa pilihan Allah). Kisah Perjanjian Lama hari ini menulis jika Allah mengutus Malaikat-Nya, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Namun keberpihakan Allah pada Yehuda dan Israel ini lahir dari tanggapan positif bangsa Israel/Yehuda sendiri berupa sikap tobat dan penyerahan diri yang total pada Allah. Hal ini tercermin dari isi doa dan teriakan Raja Hizkia kepada Allah, yang dulu telah membebaskan nenek moyang mereka dari penindasan bangsa Mesir. Sekali lagi, Perjanjian Lama sering menunjukan kelogisan hukum tabur tuai dalam relasi Allah dengan bangsa pilihan-Nya dan Allah terhadap bangsa-bangsa tetangga.
@ Yesus, dalam Kotbah di Bukit yang kita dengar dalam Injil hari ini, bukan mengemukakan sesuatu tentang hukum Tabur Tuai. Bukan sebuah penegasan atas hukum “gigi ganti gigi,mata ganti mata”. Bukan sebuah gagasan tentang keadilan retributif -barteran (beta baik par ale kalau ale baik par beta) atau hukum balas dendam/lex talionis. Apa yang Yesus kemukakan dalam Injil hari ini lebih kepada sebuah perlakuan terhadap orang lain dengan penuh rasa hormat, sebagaimana yang kita harapkan orang lain perbuat terhadap diri kita. Dengan kata lain, perlakukan orang lain sebagaimana yang anda ingin diperlakukan. Inilah yang disebut sebagai Etika Timbal Balik atau Aturan Emas (golden rule).
@ Bagi Yesus, manusia cenderung memberlakukan hukum balas dendam dan tabur tuai. Dunia lebih dilihat sebagai panggung, yang di atasnya, manusia saling balas dendam. Gigi ganti gigi-mata ganti mata. Orang cenderung bersenang-senang di atas penderitaan orang yang dia benci. Susah bagi dunia untuk mempraktekkan suatu relasi belaskasih dan saling mencinta secara tulus. Dunia sering dipenuhi oleh orang-orang yang cenderung menjadi iri hati dan cemburu, bahkan menaruh dendam atas keberhasilan atau kesuksesan orang lain. Dari kenyataan inilah, Yesus melihat bahwa pintu menuju kebinasaan terbuka lebar. Pintu belas kasih dan pengampunan tampak sempit. Jalan menuju kehidupan sempit. Jalan menuju kebinasaan, lebar.
@ Sebagai orang-orang yang telah ditebus dengan Darah Perjanjian Baru, marilah kita merestorasi atau membaharui cara kita berelasi dengan sesama. Bukan dengan menghidupi hukum tabur tuai. Bukan dengan melanggengkan hukum “gigi ganti gigi mata ganti mata. Bukan dengan balas dendam. Melainkan dengan KASIH dan PENGAMPUNAN. Jika kita mengharapkan BELASKASIH & PENGAMPUNAN dari sesama, maka perbuatlah demikian terhadap mereka. Have a good evening filled with love and mercy. Warm greetings to you all❤❤❤❤🙏🙏🙏🙏🙏