Categories: Renungan

MEMASUKI TAHUN BARU BERSAMA BUNDA MARIA

Bil. 6:22-27; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-2

Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah/Rabu, 1 Januari 2025

Santa Maria mendapat tempat yang istimewa dalam gereja Katolik. Dia pantas untuk memperoleh tempat tersebut. Allah menjadi manusia melalui bunda Maria. Rasul Paulus mengatakan, “setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat” (Gal. 4:4). Kata-kata ini menunjukkan bahwa Allah memilih Maria sebagai sarana bagi kehadiran Allah. “Kata genap waktunya” menggambarkan titik puncak atau titik kulminasi sejarah keselamatan. Pada saat “genap waktu”, Allah memilih seorang perempuan untuk melahirkan Yesus. Ini berarti Maria adalah titik puncak dari sejarah panjang rencana kedatangan Tuhan di dunia. Sejarah keselamatan terlihat jelas dan nyata dalam diri bunda Maria karena Allah memilihnya untuk melahirkan Yesus Kristus, juruselamat dunia. Waktu atau hari-hari keselamatan berawal dari terpilihnya bunda Maria. Dia dipilih untuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan Yesus yang adalah Allah. Dia ada di dalam Allah, dan Allah ada di dalam dia. Selain itu, kesediaan Maria untuk menerima pilihan Allah memungkinkan kita untuk memandang Yesus sebagai suadara kita. Maka Maria adalah bunda Allah adalah sebuah dogma iman. 

Maria memainkan peran yang menentukan. Dia sangat dekat dengan Allah. Dia memahami dengan baik kebutuhan kita dan waktu yang tepat untuk menyampaikan keperluan kita kepada Allah. Dia mengetahuai cara yang tepat untuk meminta bantuan Allah karena Allah begitu mudah melaksanakan permintaan bunda Maria. Ketika acara perkawinan di Kana, hanya bunda Maria yang memahami kebutuhan tuan pesta, dan karena bunda Maria maka Yesus mengadakan mujizat perubahan air menjadi anggur (bdk. Yoh. 2:3). Paus Fransiskus, dalam homily pada 1 Januari 2021 berkata, “is not only the bridge joining us to God; she is much more. She is the road God travelled in order to reach us, and the road that we must travel in order to reach Him” (Maria bukan hanya jembatan yang menghubungkan kita dengan Tuhan; dia lebih. Dia adalah jalan yang Tuhan tempuh untuk mencapai kita, dan jalan yang harus kita tempuh untuk mencapai Allah).

Peran bunda Maria juga untuk menunjukkan nilai belas kasih Allah dan wajah gereja yang berbelas kasih. Pilihan Allah kepada bunda Maria menggambarkan bahwa Allah menghendaki penghormatan kepada perempuan dan nilai-nilai keibuan. Allah memilih Maria sebagai ibu Yesus untuk menunjukkan bahwa Allah menghargai kaum perempuan. Orang yang menghina perempuan sama halnya dengan menghina Allah. Sejarah keselamatan Allah berlangsung melalui Maria untuk menunjukkan “keibuan Allah” yang memiliki hati yang penuh perhatian, cinta kasih, kesabaran, belas kasih, kelemahlembutan, dan maharahim. Untuk itu, Orang Kristen sejati adalah orang-orang yang menghargai dan menempatkan bunda Maria pada tempat yang istimewa. Orang Kristen yang benar adalah orang-orang yang mengakui bahwa mereka juga adalah anak-anak Maria.

Tahun 2024 telah menjadi kenangan. Hidup harus tetap maju. Kita harus bersyukur karena boleh memasuki tahun 2025. Ini adalah hadiah Tuhan, dan sekaligus kita akan melewati hari-hari yang masih menjadi misteri kita harus tetap berharap pada kasih dan kebaikan Tuhan. Mengawali tahun 2025 dengan merayakan Hari Raya St. Maria Bunda Allah memberikan sebuah harapan akan kasih Tuhan. Bunda Maria akan menemani dan meminta Tuhan untuk menjaga kita. Maka, mari kita dengan penuh optimesme memasuki tahun baru. Kita memang memiliki kekurangan, tetapi masih banyak orang yang menghargai, mengagumi, dan mencintai kita. Bahkan kalaupun sama sekali tidak ada orang yang mencintai kita, Tuhan akan tetap mencintai kita. @novlymasriat. 

keuskupan amboina

Recent Posts

MEMBENCI KARENA IRI HATI

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA METROPOLITAN JAKARTARabu, 05 Februari 2025Injil: Mrk. 6 : 1 -…

18 hours ago

HOMO LUDENS ET HOMO HOMINI LUPUS

DAILY WORDS, SELASA, 04 FEBRUARY 2025HARI BIASA, PEKAN BIASA IVBY RP. PIUS LAWE, SVD BACAAN…

1 day ago

JANGAN PERNAH MERAGUKAN SEMUA YANG ANDA MINTA DENGAN PENUH IMAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA METROPOLITAN JAKARTASelasa, 04 Februari 2025Injil: Mrk. 5 : 21 -…

2 days ago

ROMO PINGGIRAN DENGAN BAKAT MEMAHAT DAN MENGUKIR YANG TERSEMBUNYI

Siang ini di group para RomoParoki Pinggiran di Keuskupan Amboina, seorang Romo mengirim foto dan…

2 days ago

KUAT KUASA YESUS DASYAT UNTUKMU BILA ENGKAU PERCAYA DAN BERSERAH

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA METROPOLITAN JAKARTASenin, 03 Februari 2025Injil: Mrk. 5 : 1 -…

3 days ago

KELUARGA ADALAH KOMINITAS IMAN

Mal 3:1-4; Ibr 2:14-18; Luk 2:22-40 Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah Minggu, 2 Februari 2025  Keluarga Kristiani adalah persektuan antar pribadi, baikitu persekutuan antara suami-istri, keibuan dan kebapaan, maupun persekutuan antara orang tua dan anak (FC, art. 15). Keluarga merupakan komunitas cinta kasih antar pribadi. Poros dari keluarga adalah cinta kasih yang didasarkan pada cinta kasih Kristus. Keluarga Kristiani bukan sebuahpersekutuan sosial semata atau ceremony atau ritual lahiriah, tetapi tanda dan sarana keselamatan Allah. Keluarga adalahsakramen. Kristus hidup dan tinggal di dalam kehidupankeluarga. Dia tinggal bersama keluarga, memberi keluargakekuatan untuk mengikuti-Nya dengan memanggul salibkeluarga sendiri, untuk bangkit kembali setelah jatuh, untuksaling mengampuni, untuk menanggung beban satu sama lain.Kehidupan keluarga harus menghadirkan hubungan Kristusdan Gereja yang penuh kasih. Di dalam kehidupan keluarga, pasangan suami istri dan anak-anak dalam keluarga harusmenjadi gambara cinta dan keselamatan Kristus terhadapGereja (bdk. AL, art. 72-73).  Dua tujuan membangun keluarga kristiani adalah demi kebahagiaan suami istri dan pendidikan anak. Pasangansuami-istri Kristiani bersepakat untuk menikah dan hidupdalam satu komunitas yang tetap demi kebahagiaan suami-istri tersebut. Hubungan mesrah suami-istri dalampersekutuan ini terarah bagi kebaikan suami-istri sendiri. Persekutuan suami-istri terarah kepada prokreasi (keturunan)…

4 days ago