EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA WAHAI PULAU SERAM BAGIAN UTARASenin, 20 Februari 2023Pekan Biasa VIIInjil…
Zef. 3:14-18a; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18.
Minggu Adven III/ 15 Desember 2024
Pada pekan kemarin, injil (Luk. 3:1-6) pada Mingguadven II menjelaskan bahwa Yohanes Pembaptis tampilmenyerukan pertobatan dan pembaptisan. Dia mengajaksemua orang untuk berubah dengan cara bertobat; meluruskanjalan; meratakan bukit dan gunung. Baptisan Yohanes adalahbaptisan tobat. Baptisan ini adalah sebuah gerakan moral untuk bertobat. Baptisan ini berbeda dengan baptisan Yesus. Baptisan Yesus tidak hanya sebagai simbol pertobatan, tetapijuga tanda keselamatan kekal dari Allah; tanda manusiadiangkat menjadi anak-anak Allah. Baptisan Yesusmenjadikan kita milik Allah. Yesus membaptis dengan RohKudus (dan api), sedangkan Yohanes membaptis dengan air. Yohanes Pembaptis sungguh sangat menyadari perbedaan ini. Dalam menjelaskan tentang perbedaannya dengan Yesus, diamenempatkan Yesus sebagai yang utama. Bagi dia, Yesusadalah inti dan lebih besar dari dirinya. Dia sangat mengenaldirinya dan tidak sombong (bdk. Luk. 3:16-17).
Terlepas dari perbedaan-perbedaan di atas, injil hari inimenggambarkan beberapa pesan moral yang sangat konkrit. Ketika orang bertanya tentang apa yang harus mereka perbuat, Yohanes menekankan dua hal penting, yaitu berbagi dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Dalam hubungandengan berbagi, Yohanes berkata, “Barangsiapa mempunyaidua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidakpunya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah iaberbuat juga demikian.” Yohanes menekankan sikap memberiatau berbagi. Ini adalah salah satu bentuk konkrit daripertobatan yang Yohanes seruhkan. Tanda orang bertobatadalah mau memberi, terutama kepada mereka yang berkekurangan (“orang tak punya”) (Luk. 3:11). Orang yang mau memberi adalah orang-orang yang hidup bukan untukdirinya sendiri; orang yang hidup bagi orang lain. Paus Fransiskus, dalam ensiklik Fratteli Tutti menegaskan bahwanilai kasih sesungguhnya ada pada semangat memberi. Tanpakasih seperti ini, keutamaan-keutamaan lain tidak memilikiarti. Orang tidak pernah akan menjadi dewasa atau mencapaikepenuhan diri kalau hanya suka mengasingkan diri atautertutup, dan tidak mau berbagi (Art. 91-92).
Hal kedua yang Yohanes Pembaptis tekankan adalahtentang menjalanakn tugas sebaik mungkin atau sebagaimana mestinya. Yohanes berkata kepada para pemungut cukai, “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telahditentukan bagimu”. Kepada para prajurit, dia berkata, “jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlahdirimu dengan gajimu” (Luk. 3:13-14). Dia mengajarkanbahwa setiap orang dapat memperoleh keselamatan dengancara melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka sebagaimanamestinya. Biarlah para pemungut cukai menjadi pemungutcukai yang baik, biarlah para prajurit menjadi prajurit yang baik. Setiap orang dapat melayani Tuhan dengan baik sesuaidengan tugas dan kapasitas masing-masing, asalkan tugas itudijalankan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Pekerjaan sehari-hari bila dijalankan dengan baik dan benar, maka akan menjadi saluran rahmat dan berkat. Oleh sebab itu, apapun bentuk pekerjaannya (terutama pekerjaan yang baik), akan sungguh-sungguh menjadi sumber keselamatan ketikasetiap orang mengerjakannya sebagaimana mestinya (sesuaiaturan dan pedoman). Pekerjaan sehari-hari ini dapat menjadiberkat, selain karena dikerjakan dengan sebagaimanamestinya, tetapi juga karena selalu menempatkan Yesus dalamsetiap pekerjaan tersebut.
Hari ini adalah pekan III masa adven. Dalam tradisigereja, pekan ini disebut sebagai pekan Gaudete atau hariminggu sukacita. Kita patut bersukacita karena kelahiranYesus sudah dekat. Sukacita sesungguhnya adalah sukacitahati. Hati yang bersukacita adalah hati yang penuh kedamaian, cinta kasih, kesabaran, dan pengampunan. Ukuran sukacitaatau kebahagiaan sesungguhnya tidak terletak pada hal fisikatau materi, tetapi terletak pada hati. Memang tidaklah mudahuntuk memiliki hati yang penuh sukacita. Namun kita harustetap menyadari bahwa ada begitu banyak alasan untukbersukacita dalam hidup. Sebagai orang beriman, Yesusmenjadi alasan pokok untuk bersukacita. Yesus telahmenyelamatkan kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ini alasan untuk senantiasa bersukacita dalam hidup. Amin. #novlymasriat.
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEKamis, 17 April 2025Hari Kamis dalam Pekan Suci dan…
Tadi saya mengunjungi rumah-rumah tempat pengasingan Bung Hatta dan teman teman. Kondisinya masih terawat dengan…
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISERabu, 16 April 2025Hari Rabu dalam Pekan SuciInjil: Mat.…
Rempah rempah menjadi komodoti yang paling dicari bangsa barat. Tahun 1511, datanglah bangsa Portugis. Antonio…
Olah: RP. Jimmy Balubun, MSC Sejak abad 15 Banda Neira merupakan jantung perdagangan international. Bangsa…
Rekoleksi Uskup dan Pastores Kevikepan Kota Ambon ( Selasa, 15 April 2025 )Oleh: RD. IGO…