(Sirakh 3:17-18,20,28-29; Ibrani 12:18-19,22-24a; Lukas 14:1,7-14)Minggu, 28 Agustus 2022 RD. Novly Masriat Salah satu cara…
HM BIASA XIV
(Za. 9:9-10; Rm. 8:9,11-13; Mat. 11:25-30)
Minggu, 9 Juli 2023
RD. Novly Masriat
Umat Katolik terdiri dari berbagai latarbelakang yang berbeda-beda. Di dalam gereja, terdapat orang pandai, pintar, orang bijak, orang yang populer, orang kaya, dan lain sebagainya. Semuanya itu baik adanya. Namun kadang kala, hal-hal ini bisa menjadi pemicu pertentangan dan konflik. Kadang kala ada orang yang merasa diri paling hebat dariantara yang lain. Menjadi populer itu adalah sebuah anugerah, tetapi masalah muncul ketika orang yang populer itu menjadisombong dan merendahkan orang lain yang tidak atau kurangpopuler. Yesus sangat menggarisbawahi hal ini. Yesusberkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langitdan bumi, sebab misteri Kerajaan Engkau sembunyikan bagiorang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepadaorang kecil” (Mat 11:25). Tentu ini tidak dengan maksuduntuk memojokan yang pandai atau yang bijak. Kepintarandan kebijaksanaan adalah sebuah anugerah, tetapi bukanuntuk sebuah kesombongan. Yesus mengiginkan sebuahkerendahan hati. Bagi Yesus, orang yang rendah hati adalahorang-orang yang berkenan di hadapan Tuhan.
Kerendahan hati menjadi salah satu kunci penting dalamperjalanan iman. Paus Fransiskus dalam homilinya pada 8 April 2013 menyebutkan bahwa keseluruhan sejarah imanberangkat dari kerendahan hati dan berbicara tentangkerendahan hati. Segala sesuatu terjadi dalam jalankerendahan hati. Tuhan merendahkan diri-Nya, datang dan tinggal di antara kita; Dia merendahkan diri-Nya untuk wafatdi salib. St. Perawan Maria juga adalah sosok yang rendahhati. Ketika menerima kabar gembira dari Malaikat Gabrial, Maria masih belum mengerti, tetapi dia merendahkan diri dan mempercayakan dirinya kepada Tuhan. St Yosep pun juga demikian. Dia merendahkan diri untuk memikultanggungjawab sebagai suami Maria. Dia dengan rendah hatimau mengikuti petunjuk Malaikat. Kerendahan hati adalahsebua kunci dalam perjalanan iman. Karya Allah akan terjadidalam hidup orang percaya bila mengutamakan kerendahanhati. Orang yang rendah hati akan mampu untuk menyadarikasih Tuhan dalam dirinya, dan orang yang rendah hatimenyadari keterbatasannya. Orang yang rendah hati tidakfokus pada dirinya sendiri, tetapi juga terbuka bagi orang lain.
Kerendahan hati tidak terlepas dari penghinaan. Orang yang rendah hati bersedia untuk menerima hinaan ataumakian. Paus Fransiskus dalam khotbanya pada 28 Januari2018 berkata, kita harus sadar bahwa tiada kerendahan hatiyang sejati tanpa penghinaan. Jika kita belum sabarmenghadapi, dan menanggung penghinaan di pundak kita, maka kita masih berpura-pura untuk rendah hati. Dengandemikian, menjadi rendah hati tidaklah mudah. Kadang kala kita harus bersedia menerima salib, menderita, “makan hati”, “sakit hati”, dan memaafkan. Rendah hati juga menjadi perlusupaya cinta kasih itu memiliki akses. Sering cinta kasih tidakmemiliki ruang dalam sebuah relasi karena kita tidak salingrendah hati.
Mari kita meminta Tuhan untuk menganugerahkankepada kita kerendahan hati. Amin.
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…
Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…
DAILY WORDS, MINGGU, 17 NOVEMBER 2024HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXXIIIBY RP. PIUS LAWE, SVD…