Categories: Daily WordsRenungan

KRISTUS SEBAGAI PENGGENAPAN JANJI ALLAH

DAILY WORDS, JUMAT, 13 MEI 2022
PEKAN PASKAH IV
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : KIS 13: 26-33
MAZMUR : MZM 2: 6 -7.8-9.10 – 11
INJIL : YOH 14: 1- 6

@ Satu prinsip exegetis (analisis Kitab Suci) yang khas Katolik yaitu Perjanjian Baru sungguh merupakan PENGGENAPAN JANJI ALLAH yang didengungkan selama kisah perjalanan Israel dalam Perjanjian Lama. Hal ini penting untuk memahami teologi kekristenan yg menekankan KEHADIRAN YESUS KRISTUS sebagai UTUSAN ALLAH yang merupakan wujud nyata penggenapan janji Allah. Namun bukan sebatas penggenapan janji, tetapi lebih dari itu, yaitu merubah paradigma atau cara pandang SIAPA ALLAH sesungguhnya. Dari “wajah Allah Perjanjian Lama” yang ditampakkan lebih sebagai hakim yang disegani & pencemburu, kepada wajah Allah yg berbelaskasih. Yesus, Sang Putera Allah yang tersalib, yang berkeliling sambil berbuat baik, telah menampakkan wajah Allah yang berbelaskasih. Yesus, wujud nyata pemenuhan janji Allah.

@ Tentang perwujudan janji Allah ini, penulis Kisah Para Rasul membuatnya menarik untuk kita telusuri. Coba amati kalimat terakhir dari bacaan pertama sebagai isi pengajaran Paulus di rumah ibadat di Antiokhia. Pernyataan Paulus, sebagai penegasan identitas Yesus Kristus, sesungguhnya merupakan perwujudan dari apa yang sudah tertulis ratusan tahun sebelumnya dalam Mazmur Dua, ” Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperhatikan.” Pernyataan Paulus ini kita temukan dalam antiphon Mazmur hari ini. Hal ini dimaksudkan agar kita sungguh memahami dan mengimani bahwa Yesus Kristus yang kita kenal sebagai JALAN-KEBENARAN & HIDUP, kedatanganNya sudah direncanalan & dijanjikan oleh Allah sedari awal. Poin ini sangat penting untuk menegaskan KEPERCAYAAN/CREDO kita yang tentu saja BERBEDA dari agama AMBRAHAMIS lainnya yang masih menantikan datangnya Mesias sampai hari ini (Yahudi) dan yang tidak meyakini Kristus sebagai puncak perwujudan JANJI Allah itu – sebagai Alfa & Omega/Awal & Akhir dari semesta.

@Berkaitan dengan hal di atas, saya selalu mengajak umat Katolik untuk mengikuti dan menghayati liturgi selama PEKAN SUCI yang berpuncak pada liturgi SABTU SUCI/ VIGILI PASKAH, di dalamnya ada NYANYIAN PUJIAN PASKAH ( EXULTET) yamg melukiskan secara singkat dan padat SEJARAH KESELAMATAN UMAT MANUSIA oleh Allah yang berpuncak pada Kebangkitan Yesus Kristus. Bacaan- bacaan Suci Vigili Paskah pun secara berkesinambungan, mengisahkan sejarah dimaksud. Indah memang jika kita mengikutinya dengan pemahaman dan penghayatan yang sungguh, mulai dari Minggu Palma sampai dengan Minggu Paskah. Yesus dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya sungguh merupakan klimaks dari perjalanan sejarah keselamatan ini.

@ Pertanyaan yang dapat saya alamatkan di akhir dari goresan ini: apakah implikasi/hal yg tersimpul di dalam ulasanku di atas? Pertama, entah sebagai imam atau pun sebagai awam Katolik, marilah kita berusaha setiap hari mencari tahu dan berusaha memahami, menghayati dan membawanya di dalam doa, sejarah keselamatan umat manusia oleh Allah. Usaha ini dapat kita jalankan lewat konsistensi kita dalam membaca dan merenungkan KS dan memperkaya khasanah pengetahuan iman akan tradisi suci dan ajaran resmi Gereja. Kedua, di dalam usaha ini, perlahan kita sungguh memahami Allah yang berwajah belaskasih, bukan pencemburu dan bukan hakim yang mesti ditakuti. Dengan sendirinya, kita bakal menghayati secara lebih benar iman kita, iman yang tidak menjalin relasi dengan Allah sebagai relasi HAKIM vs TERDAKWA (kita, orang berdosa sebagai terdakwa), relasi fungsional (hanya memerlukan Allah jika ada kepentingan tertentu yang mau kita kejar), relasi distributif (menukar kebaikan dan belaskasih Allah dengan perbuatan baik). Allah mencintai kita unconditionally/tak bersyarat. Allah tidak membutuhkan kebaikan kita sebagai nilai tukar untuk memperoleh belaskasihNya. Ketiga, kita pun belajar dari kharacter dasar ilahi/hakekat Allah yang berbelaskasih. Kita membangun sikap hidup yang pemaaf-pengampun-murah hati-penuh belaskasih.

@ Marilah kita hidup dalam spirit belaskasih Allah dengan selalu bersedia untuk mengampuni dan mengasihi tanpa syarat. Terima kasihku kualamatkan kepada semua yang telah mengajarkanku cinta kasih Kristus lewat keteladanannya dalam mengasihi dan memberi tanpa syarat atau tanpa pamrih (orang tua, pendidik, penderma dan penjasa lainnya). Hanya doaku yang sederhana untukmu semua. Doamu juga untukku, agar semakin hari saya semakin beetumbuh sebagai imam/gembala yang pemurah, pengampun dan rela mencinta tanpa syarat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Kristus – Sang Gembala Agung yang telah mencintai kita tanpa syarat/unconditional love. Have a good day. Warm greetings from Langgur- tanah tumpah darah para martir🙏🙏🙏🙏🙏🙏

keuskupan amboina

Recent Posts

MENOLAK KEBAIKAN DAN MEMBINASAKAN ORANG BAIK

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…

5 hours ago

SADAR DAN BERTOBATLAH SEBELUM ORANG LAIN MENANGISIMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…

1 day ago

KEMBANGKANLAH TALENTAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…

2 days ago

TUHAN SEDANG MENCARIMU

Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…

3 days ago

MEMOHON KEPADA TUHAN DENGAN PENUH IMAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…

4 days ago

PEKA MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN

DAILY WORDS, MINGGU, 17 NOVEMBER 2024HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXXIIIBY RP. PIUS LAWE, SVD…

5 days ago