Categories: Daily WordsRenungan

MEMBUKA HATI DAN BUDI BAGI KEHADIRAN “YANG KUDUS”

DAILY WORDS, KAMIS, 24 JULI 2025
PEKAN BIASA XVI – TAHUN C
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : KEL 19: 1 – 2. 9 – 11. 16 – 20b
MAZMUR : T. DAN 3: 52.53.54.56
INJIL : MAT 13: 10 – 17

@ Ada hal yang menarik dari kisah pewahyuan diri Allah kepada Musa dan kepada segenap bangsa Israel di gurun Sinai. Sebelum Dia menampakkan diri, Allah, melalui Musa, memohon agar seluruh umat menyiapkan dirinya. Mereka diperintahkan untuk menguduskan diri. Entah dengan cara apa mereka harus menguduskan dirinya. Salah satu bentuk persiapan fisik yang mereka lakukan adalah dengan mencuci pakaiannya. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh atau sesuatu yang tidak wajar. Dalam keseharian hidup, ketika hendak bertemu dengan tamu yang special, namakan saja seorang pejabat, kita bahkan selalu menyiapkan diri dan segala yang perlu termasuk bagaimana kita mesti berpakaian sesuai dengan norma dan tata cara yang berlaku di dalam lingkungan sosial tertentu. Jika terhadap manusia biasa kita menyiapkan segalanya, apalagi ketika kita hendak berjumpa dengan YANG KUDUS , yaitu Allah sendiri. Tentu saja persiapan diri baik secara jasmani maupun rohani kita lakukan secara lebih baik, lebih pantas dan layak, termasuk segala macam gesture yang sesuai.

@ Dari kisah pewahyuan diri Allah dalam bacaan pertama hari ini, kita mendapat kesan jika orang-orang Israel sungguh mematuhi apa yang disampaikan oleh Allah melalui Musa. Oleh karena kepatuhan umat Israel atas apa yang dikehendaki Allah, segala proses pewahyuan berjalan dengan lancar dan menakjubkan. Allah sungguh menampakkan diri lewat tanda-tanda alam seperti guntur yang bergemuruh dan kilat yang menyala-nyala, awan tebal yang menyelubungi puncak gunung dan bahkan terdengar bunyi sangkakala. Gunung Sinai tertutup oleh asap karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Bunyi sangkakala bahkan bergema semakin keras pertanda Tuhan sudah ada di depan umat yang sudah siap menyambut-Nya. Dalam hal ini, umat Israel sungguh-sungguh membuka hati dan seluruh diri mereka untuk menyambut kedatangan Allah yang mewahyukan diri-Nya. Ya, ada keterbukaan hati untuk menyambut pewahyuan diri Allah.

@ Hati yang terbuka adalah kunci untuk dapat mengalami kehadiran Allah. Itulah yang terjadi atas umat Israel. Hal ini terjadi juga pada murid-murid Yesus. Mereka pun membuka dirinya untuk mengenal Yesus lebih dekat, bahkan mengalami dan menyaksikan segala macam tindakan Yesus termasuk berbagai macam mukjizat penyembuhan yang Ia lakukan. Para murid yang mengikuti Yesus dari dekat, juga membuka hati dan telinganya untuk mendengar ajaran-ajaran Yesus. Ajaran-ajaran Yesus senantiasa bersifat revolusioner guna merongrong kemapanan yang terjadi di dalam masyarakat atau umat Israel. Ajaran-ajaran Yesus bukan bertujuan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menyempurnakannya. Ajaran Yesus bertujuan untuk meluruskan praktek hukum Taurat yang menyimpang dari yang seharusnya. Penyimpangan ini terjadi oleh karena kepentingan golongan-golongan tertentu yang berusaha memanipulasi hukum demi kepentingan mereka. Para murid Yesus termasuk dalam golongan orang-orang yang membuka diri untuk mendengarkan Yesus dan segala perubahan yang Ia ajarkan. Hal ini berbeda dengan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang menutup mata terhadap kehadiran Yesus – Allah yang telah turun menjadi manusia dan tinggal di antara mereka. Orang-orang Farisi dan Ahli Taurat adalah angkatan yang hatinya sudah menebal dan matanya sudah tertutup. Mereka menyia-nyiakan kesempatan berahmat – kesempatan yang sudah dinantikan berabad-abad lamanya oleh para nabi dan orang benar.

@ Hari ini, sebagai imam dan biarawan misionaris, saya dapat belajar dari pengalaman umat Israel di jaman Musa dan dari murid-murid Yesus, bagaimana membuka hati dan budi serta menyiapkan seluruh diri untuk berjumpa dengan dan mengalami kehadiran YAN G KUDUS – Allah sendiri. Tentu saja hal ini tidak mudah bagiku untuk membuka hati dan budiku mengingat setiap hari – bahkan setiap saat saya selalu disibukkan dan menyibukkan diri dengan banyak hal yang mungkin saja tidak atau kurang penting dan kurang mendesak. Jujur saja, setiap saat saya sering terjerat dan terjerumus ke dalam kesibukkan oleh karena kemelekatan dengan gadget ( handphone and laptop ) yang membawa sejuta ragam informasi yang tentu saja bisa mencuri perhatian dan waktuku. Bukan cuma itu saja, masih banyak hal yang selalu memjadi penghalang bagiku untuk menyadari dan mengalami kehadiran YANG KUDUS. Misalnya, pikiran yang kotor, kecemburuan, amarah, dendam, kepo dengan urusan orang lain, duduk gosip tentang orang lain, dst. Saya yakin, kesulitan yang sama, juga dialami oleh kita sekalian di jaman ini. Maka, marilah kita saling mengingatkan untuk berubah – membuka diri dan mempersiapkan hati kita untuk dapat bertemua dengan Allah yang selalu mewahyukan diri-Nya dalam dan lewat peristiwa apa saja di dalam hidup kita. Semoga demikian…. Have a good day filled with love and forgiveness . Warm greetings from Dobo – Bumi Jargaria… padrepiolaweterengsvd

keuskupan amboina

Recent Posts

MENDENGARKAN SABDA YESUS LEBIH DARI SEGALANYA

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA DOBO, BUMI JARGARIASabtu, 26 Juli 2025Injil: Mat. 13 : 16…

32 minutes ago

Sejenak Sabda

(Sabtu, 26-07-2025) Semoga kasih Allah memberkati kita selalu Bacaan-Bacaan LiturgiPW. St. Yoakim dan Ana, Orangtua…

3 hours ago

BERKORBAN ADALAH KEUNGGULAN SEORANG PELAYAN SEJATI

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA DOBO, BUMI JARGARIAJumat, 25 Juli 2025Pesta St. Yakobus, RasulInjil: Mat.…

1 day ago

APAKAH BETA JUGA RINDU TINGGAL DI ATAS MENARA GADING???

DAILY WORDS, JUMAT, 25 JULI 2025PEKAN BIASA XV – TAHUN CPESTA S. YAKOBUS, RASULBY RP.…

1 day ago

Sejenak Sabda

(Jumat, 25-07-2025) Semoga kasih Allah memberkati kita selalu Bacaan-Bacaan LiturgiPesta St. Yakobus Rasul Bac I:…

1 day ago

KEKUATAN MEMBERI DAN BERBAGI

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA DOBO, BUMI JARGARIAKamis, 24 Juli 2025Injil: Mat. 13 : 10…

2 days ago