Categories: Embun PagiRenungan

KAMI TETAP KATOLIK SAMPAI MATI

“Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik Mgr. Inno di Pulau Taliabu, Maluku Utara”

“Bapa Uskup, kami tidak punya gedung gereja, tapi kami punya iman; Kami jarang dikunjungi, tapi kami tetap memelihara iman kekatolikan, karena Gereja Katolik telah terbangun dan berdiri tegar kokoh di hati kami, domba-domba kecilmu ini.”

Kata-kata ini muncul dari mulut Katekis asal Tanimbar yang telah berjanji bahwa jika sebuah gedung gereja dibangun di stasi Bawang maka jasadnya pun akan disemayamkan di situ bila kematian menjemputnya.

Pagi itu sebelum berangkat dengan kapal laut menuju Luwuk, kami punya kesempatan untuk mengunjungi Stasi Bawang, yang dalam bahasa Taliabu digunakan untuk menyebut Mangga karena di situ bertumbuh subur banyak pohon Mangga.

Umat kecil sekitar 16 KK yang berasal dari suku asli Taliabu ini sudah menerima iman kekatolikan sekitar akhir tahun 1960-an. Mereka ini pada umumnya berasal dari desa Balohang, stasi sederhana yang dua tahun lalu saya nginap di situ di sebuah kamar yang sangat sederhana. Selama 54 tahun sebagai orang Katolik, walaupun jarang dikunjungi dan tidak memiliki gedung gereja, tapi iman kekatolikan tetap dipertahankan, tumbuh subur di hati umat kecil nan sederhana ini.

Kunjungan saya ke stasi Bawang adalah kunjungan perdana seorang Uskup sejak mereka menerima agama Katolik, sekitar 54 tahun yang lalu. Maka walaupun dalam kesederhanaan tapi selalu ada kebanggaan ketika melihat semangat hidup dan iman mereka dan bertemu dengan domba-domba kecil ini.

Saat ini, umat Paroki Katedral Ambon sedang menggalang dana untuk membangun sebuah gereja mungil di stasi Bawang agar menjadi tempat beribadat. Semoga di tahun 2025, gedung gereja kecil yang sudah dirindukan selama 54 tahun ini bisa terealisir. Dan, Anda para pembaca kisah ini bisa berpartisipasi mewujudkan impian domba-domba kecil itu.

Karena itu, mohon dukungan doa dari para sahabat agar Tuhan menggerakan para donatur untuk membantu domba-domba kecil di paroki pinggiran, Taliabu ini.

Nantikan kisah inspiratif selanjutnya

Salam, doa dan berkatku dari pulau Taliabu untukmu ( Mgr. INNO NGUTRA: Minnong – Duc In Altum )

keuskupan amboina

Recent Posts

GEREJA KECIL BANDA NEIRA BANGKIT KEMBALI

Sepenggal Kisah dari Domba-Domba Kecil di Banda Neira “Gedung kami dihancurkan dan dibakar, tapi puing-puingnya…

9 hours ago

JADILAH SHALOM BAGI SESAMAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA BANDA NEIRA, MALUKU TENGAHJumat, 18 Oktober 2024Pesta St. LukasInjil: Luk.…

12 hours ago

MENCARI-CARI KESALAHAN DARIPADA MENGAKUI KEBENARAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEKamis, 17 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 47 -…

2 days ago

MENJADI BERKAT BUKAN BEBAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISERabu, 16 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 42 -…

3 days ago

MAMA, AKU INGIN BERSEKOLAH

Kisah Romo Erol dari Taliabu, Part 2 Para sahabat, mari kita membantu Romo Erol untuk…

3 days ago

BERPENAMPILAN PARLENTE DENGAN MULUT MANIS

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESelasa, 15 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 37 -…

4 days ago