EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA TIAKUR, PULAU MOA, MALUKU BARAT DAYASenin, 28 November 2022Minggu Advent…
DAILY WORDS, 19 DESEMBER 2023
SENIN – PEKAN ADVENTUS III TAHUN B
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : HAK 13: 2 – 7. 24 – 25a
MAZMUR : MZM 71: 3 – 4a. 5 – 6ab. 17 – 17
INJIL : MAT 1: 5 – 25
@ Dua pekan yang super sibuk ini sungguh memberi warna dan kesan tersendiri bagiku. Setelah kegiatan Musyawarah Pastoral Paroki (MUSPASPAR) dan Kapitel Perdana Distrik SVD Amboina, tibalah saatnya bagi kami untuk menerima kunjungan Kanonik Uskup Amboina, Mgr. Seno Ngutra. Ternyata kunjungan ini bukan hanya di Masohi tetapi juga di Paroki St. Teresia Piru. Saya menghadiri kedua-duanya sebagai pimpinan paroki di wilayah Seram – Dioses Amboina, sekaligus juga sebagai bagian dari keterlibatan SVD dalam setiap kunjungan kanonik Uskup Amboina di wilayah tempat SVD berkarya. Saya mengalami dua pekan sebagai momentum yang unik oleh karena kegiatan Temu Anak/Remaja Lintas Agama yang Mgr. Seno Ngutra – Uskup Amboina dan team-nya selenggarakan di Masohi – Maluku Tengah dan di Taniwel – Seram Bagian Barat, disamping keterlibatan kami sendiri di dalam kegiatan Seminar yang kami berikan kepada Remaja Mesjid Masohi pada acara Apel Akhbar dan Jambore Moderasi Pemuda BKPRM Se-Maluku Tahun 2023 di Islamic Center , kota Masohi. Kegiatan Temu Anak & Remaja linta agama ini merupakan program khas Mgr. Seno Ngutra sejak beliau terpilih menjadi Uskup Amboina. Inilah warna khusus yang sungguh menjadi komitmen Uskup Amboina di dalam kunuugnan kegembalaannya.
@ Saya secara pribadi sangat terharu ketika menyaksikan anak-anak dan remaja dari tiga agama besar (Islam, Protestan, Katolik) berkumpul, bernyanyi dan berjoget ria tanpa ada rasa sungkan di satu dengan yang lain. Tampak di wajah mereka adalah kepolosan dan ketulusan dalam menerima satu dengan yang lain. Mereka tampil apa adanya. Mereka menikmati perbedaan yang mereka miliki. Mereka tidak punya agenda politis atau ekonomis serta religious tertentu. Mereka tidak terbeban oleh luka sejarah tanah Maluku yang keharmonisan dan persaudaraan bernuansa pela gandong telah tergores oleh pertikaian ber-isukan agama pada 20-an tahun silam. Mereka tidak terintimidasi ajaran tertentu yang membatasi mereka satu dengan yang lain. Mereka datang dalam kejujuran nurani untuk bergabung, bernyanyi dan berjoget bersama. Luar biasa!!
@Bagi saya, menyaksikan moment berjumpanya anak dan remaja lintas agama bagai menyaksikan sebuah kelahiran baru. My dream comes true. Impianku sejak datang di Maluku, sedang terwujud. Sejak injakan kaki di negeri para raja ini, saya berkiat untuk mengembalikan kembali usasana persaudaraan mulai dari kelompok anak-anak. Ketika jadi kepala sekolah SMA Yos Soedarso Masohi, saya sudah berjuang agar siswa dan siswi dari agama lain selain Katolik boleh bergabung dalam satu sekolah Yayasan Katolik sebagaimana yang terjadi dahulu sebelum kerusuhan. Ternyata usahaku melalui para alumni beragama Islam dan Kristen Protestan belum terwujud. Ya, saya akhirnya paham bahwa konflik horizontal antar agama, yang telah memporak-porandakan hubungan pela gandong yang sudah terjalin sejak dahulu kala, telah menggoreskan luka yang dalam, yang tidak mudah untuk disembuhkan dalam sekejab. Dengan kata lain, menyembuhkan luka oleh karena konflik sosial tidak semudah membalikkan telapak tangan. Memang selama ini semua stake holder dari berbagai golongan agama dan masyarakat telah berusaha untuk membuat dialog antar agama dan menjalin hubungan baik dalam berbagai bidang kehidupan. Namun luka itu masih sangat dirasakan. Hal itu lebih terasa ketika ada salah tafsir terhadap suatu symbol yang dirasakan sebagai sesuatu yang sensitive dan provokatif . Saya mengalami bahwa dialog jika dibangun hanya pada tataran para pemimpin Masyarakat dan agama dan juga antara stake holder dalam Masyarakat, agaknya sulit. Maka, satu kegiatan Temu Anak & Remaja yang diinisiasi oleh Mgr. Seno Ngutra , hemat saya, adalah sebuah kelahiran baru. Jujurnya, ketika menyaksikan persaudaraan yang kental, yang terjalin di dalam kegiatan Temu Anak & Remaja Lintas Agama ini, kalimat ini yang keluar dari lubuk hati saya: YANG TABOE JADI LUMRAH, YANG MANDUL JADI BERBUAH. Kerusuhan yang sungguh menyayat hati, yang membawa luka yang dalam, telah membuat perjumpaan antara yang muslim dan yang Kristen menjadi hal langka bahkan ada yang mengganggapnya TABOE . Kita melihat adanya KEMANDULAN dalam menjalin komunikasi YANG LEPAS BEBAS tanpa ada beban ini dan itu, tanpa ada saling curiga satu akan yang lain.
@ Hari ini, kita diajak oleh Pemazmur untuk memuji kebaikan dan keagungan karya Allah. Kita mengagungkan karya Allah karena Dia telah menjadikan dua wanita yang sudah lanjut dalam usia dan dianggap sebagai wanita MANDUL, toh akhirnya atas kehendak Allah, mereka dapat memberi keturunan di usia senjanya. Mereka adalah Manoah dan Elizabeth . Inilah dua wanita yang mendapat karunia dari Allah. Dan keturunan yang mereka berikan adalah tokoh-tokoh penting di dalam perjalanan sejarah karya keselamatan umat Israel oleh Allah. Hanya dalam kuasa Allah, apa yang mustahil bagi manusia menjadi mungkin. Apa yang taboeh di mata manusia, menjadi lumrah di hadapan Allah.
@ Ya, hanya dalam penyelenggaraan Allah, inisiatif Mgr. Seno Ngutra menjadi suatu kelahiran baru. Hanya dalam penyelenggaraan Allah, apa yang mungkin dianggap taboeh sejak kerusuhan, dapat ditumbuh – kembangkan kembali. Kebekuan dalam relasi dicairkan kembali lewat acara penuh sukacita ini. Kemandulan oleh karena luka sejarah, akhirnya perlahan-lahan mendapat penyegaran dan menghasilkan buah persaudaraan dan cinta kasih. Marilah kita berdoa, semoga dalam Allah, kita memperoleh kekuatan yang dasyat sebagaimana kekuatan Simson untuk mendobrak semua ke-engganan dalam berelasi oleh karena luka sejarah. Semoga Allah memberi kita keberanian dan kerendahan hati sebagaimana Yohanes Pembaptis, agar kita tegar untuk mau membaharui diri dan menjadi rendah hati untuk menerima orang lain dengan “ apa adanya mereka ”. Di dalam Allah, kita berjuang agar yang taboe menjadi lumrah demi kemanusiaan, dan yang mandul menjadi berbuah banyak demi Kerajaan Allah dan keselamatan umat manusia. Tuhan memberkati kita sekalian. Have a great day filled with love and mercy. Warm greetings from Piru – the capital city of West Seram Regency . 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…
Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…
DAILY WORDS, MINGGU, 17 NOVEMBER 2024HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXXIIIBY RP. PIUS LAWE, SVD…