EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEJumat, 17 Maret 2023Pekan III PrapaskahInjil : Mrk. 12…
DAILY WORDS, KAMIS, 16 NOVEMBER 2023
PEKAN BIASA XXXII
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : KEB 7: 22 – 8: 1
MAZMUR : MZM 119: 89.90.130.135. 175
INJIL : LUK 17:20 – 25
@ Abstrak nian! Tidak bisa dipegang, tidak bisa dilihat, dan tidak bisa dicium aromanya. Itulah kata KEBIJAKSANAAN. Memang kata KEBIJAKSANAAN adalah sebuah kata benda abstrak yang, hemat saya, hanya untuk dinikmati keindahan sastra-nya terlebih ketika didalami artinya ( elaborasi ). Hal ini benar ketika saya coba merefleksikan dan menulis pesan bacaan-bacaan suci hari ini. Bahkan dari bacaan pertama, saya sudah terseret untuk berpikir secara abstrak dan susah mencari konkritisasi dari kata-kata dimaksud. Kata-kata atau diksi yang digunakan memang sungguh mengarahkan imaginasiku ke hal yang konkrit. Memang kata-katanya sungguh MENGGERAKKAN pikiranku untuk membayangkan arti yang dimaksud. Betapapun itu, saya tetap tertambat pada dunia ide-ide meski rasa ini sungguh digerakkan oleh untaian kata-kata berbernas makna. Saya akhirnya pasrah dan duduk untuk menikmati sastranya yang dalam bahkan menikam rasa. Enak dibacakan satu demi satu, apalagi jika saya membacanya dengan suara lantang, dengan melodi indah bak seorang pembaca puisi berkelas seperti W.S Rendra, cs. heeeeee
@ Saya coba menulis ulang kata-kata penuh nuansa sastra yang mengeyahkan rasa: “ Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan saying akan manusia, tetap, meyakinkan dan mantap, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekkalian roh yang arif, murni dan h alus sekalipun. Sebab kebijaksanaan leih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembus dan melintasi segala-galanya…..” Wahhh masih panjang jika harus saya tulis semuanya. Saya kutip sekali lagi satu penggalan yang sungguh menggambarkan nilai sastra yang berkualitas: “… Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya…” Penulis sungguh-sungguh menggunakan kata-kata analogis untuk menggambarkan apa atau siapa itu KEBIJAKSANAAN.
@ Kata-kata dalam kutipan terakhir-ku di atas sepertinya mengarahkanku untuk menjawab pertanyaan dari orang-orang Farisi terhadap Yesus: kapan Kerajaan Allah datang. Mungkin sebelum ke pertanyaan “ kapan Kerajaan Allah datang ” saya bisa bertanya lebih dahulu: apa itu Kerajaan Allah atau model seperti apakah Kerajaan Allah itu. Untuk menjawab pertanyaan tentang APA itu KERAJAAN ALLAH & kapan KERAJAAN ALLAH datang, pernyataan kunci dari Yesus sungguh mengarahkanku atau kita sekalian kepada jawaban yang tidak lagi mengambang dan bahkan tidak terlalu abstrak. Yesus katakana, “ Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu .”
@ Dari pernyataan Yesus ini, saya secara gamblang boleh mengatakan bahwa siapa yang dinanti-nantikan oleh Israel berates-ratus tahun, yaitu seorang Mesias – Penyelamat ternyata sudah ada di tengah – tengah mereka. Dialah Yesus sendiri. Dia adalah Mesias yang dinantikan. Dia datang bukan untuk melenyapkan atau meniadakan HUKUM TAURAT. Bukan! Dia datang untuk MENYEMPURNAKAN-NYA. Dia – Yesus, kata-kata dan perbuatan-Nya sungguh mencerminkan apa yang digambarkan tentang KEBIJAKSANAAN itu sendiri: “… Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya… ” Kehadiran, perbuatan baik-Nya dan isi ajaran-Nya sungguh merupakan PANTULAN CAHAYA KEKAL. Yesus bak cermin tak bernoda dari kegiatan Allah. Yesus membuat Allah yang akhbar, menjadi NYATA – IMANENT (dekat dan ada di antara kita). Yesus – Dia adalah kebijaksanaan itu sendiri. Dia membuat kata kebijaksanaan yang kedengaran ABSTRAK itu menjadi KONKRIT – NYATA di dalam diri-Nya yang manusiawi (kecuali dalam hal dosa) sekaligus Ilahi.
@Yesus – Sang Kebijaksanaan inilah yang sedang menghadirkan KERAJAAN ALLAH. Morat marit-nya kehidupan umat Israel di jaman Yesus, di saat bangsa Romawi sendang menjajah tanah Palestina, kelas-kelas social saling bertumbukkan – menindas satu dengan yang lain. Yang kaya bertambah kaya, yang miskin semakin melarat. Wajah Kerajaan Allah yang menjadi harapan dan kerinduan terdalam dari bangsa Israel mulai pudar. Harapan mesianis bangsa Yahudi – harapan akan adanya sang Penyelamat itu sepertinya tinggal harapan. Di dalam keterpurukan ini, Yohanes Pembaptis datang dan mempermandikan Sang Kebijaksanaan itu – Dia yang setelah permandian itu mulai berkeliling sambil berbuat baik – MENGHADIRKAN WAJAH KERAJAAN ALLAH yang sesungguhnya lewat KEBERADAAN-NYA – AJARAN-NYA DAN PERBUATANNYA. Akhirnya, Yesus bukan lagi seorang PERSONA belaka. Dia juga adalah KEBIJAKSANAAN itu sendiri. Yesus bukan lagi sebuah sebutan tentang KEBIJAKSANAAN yang abstrak, melainkan sebuah kehadiran yang konkrit/nyata dalam kata dan perbuatan kasih. Sebaliknya, KEBIKJAKSANAAN satu kata abstrak belaka melainkan menjadi konkrit di dalam sosok Yesus yang tampil dalam ajaran dan perbuatan kasih-Nya. Kerajaan Allah bukan lagi sebuah mimpi akan dunia kayangan melainkan sebuah sosok/pribadi Yesus yang tampil dalam ajaran dan perbuatan kasih-Nya.
@ Dan untuk kita, marilah kita membuka hati dan pikiran untuk terus belajar dari Sang Kebijaksanaan – Yesus sendiri, yaitu belajar untuk mengampuni, memaafkan, berbagi bahkan dari kekurangan yang kita punya, melayani bak Yesus yang tunduk dan membasuh kaki para mudir-Nya, mencintai secara total tak bersyarat tanpa pandang rupa, warna kulit, kelas dan status sosial, suku, agama, budaya dan bahasa, dst. Dengannya, kita dapat menghadirkan KERAJAAN ALLAH di tengah-tengah dunia kita yang semakin runyam oleh tergerusnya cinta kasih sebagai akibat dari ketamakan dan egoisme. Jika kita berbuat demikian, kita akan menjadi PANTULAN CAHAYA KEKAL, CERMINAN TAK BERNODA KEGIATAN ALLAH SERTA GAMBAR KEBAIKAN-NYA. Semoga demikian… have a good evening, filled with love and kindness. Warm greetings from Masohi manise… padrepiolaweterengsvd
Dari Stasi Pinggiran St. Petrus Kalar-Kalar, Aru Selatan Barat “Ketika ada jedah lagu, tiba-tiba gadis…
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…
Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…