Categories: Daily WordsRenungan

SAATNYA MEMBAWA HARAPAN BARU

DAILY WORDS, KAMIS, 5 OKTOBER 2023
PEKAN BIASA XXVI
PF STA. FAUSTINA KOWALSKA, PERAWAN
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : NEH 8: 1 – 4a.5 – 6. 7b – 12
MAZMUR : MZM 19: 8 – 11
INJIL : LUK 10: 1 – 12

@ Hari-hari ini kita mendengar kisah kembalinya orang-orang Israel yang berada di pembuangan ke tanah air-nya – tanah terjanji. Mereka kembali untuk membangun kembali negerinya yang telah hancur berantakan oleh serangan bangsa asing. Kehancuran ini sebenarnya diakibatkan oleh kesalahan dan dosa orang-orang Israel sendiri yang tegar hatinya dan tidak taat pada hukum atau perintah Tuhan. Hati siapa tidak sedih melihat kehancuran negerinya. Padahal, ini adalah negeri yang diberkati Tuhan – negeri yang adalah pemenuhan janji Allah sendiri. Ini adalah tanah yang kaya akan susu dan madu. Namun sekarang, negeri ini justru tinggal puing-puing – hancur berantakan.

@ Ketika menyaksikan kehancuran ini, orang-orang Israel tentu saja terpukul dan merasa sedih. Mereka menjadi lebih sedih dan terpukul ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat yang mengingatkan mereka akan dua hal ini: ketidaktaatan mereka pada Allah yang membawa kehancuran bangsanya dan ketetapan hati Allah akan janji-janji-Nya bagi Israel dan keturunannya. Namun, kehadiran Nehemia – seorang Yahudi yang adalah orang kepercayaan raja Persia, kehadiran imam Ezra -seorang ahli kitab dan kehadiran orang-orang Lewi sebagai pengajar jemaat, justru membawa suasana dan harapan baru. Harapan baru itu terpancar dari wajah orang-orang Israel. Setelah mereka mendapat peneguhan dari Nehemia, Ezra dan orang-orang Lewi, mereka menjadi lebih Insaf dan menjadi lebih bersemangat untuk terus membangun kembali negerinya termasuk membangun kembali kota Yerusalem – kota pusat orang-orang Israel yang selalu dirindukan dan dibanggakan oleh semua orang. Artinya, baik Nehemia, imam Ezra dan orang-orang Lewi, telah membawa harapan baru bagi kaum Israel. Saatnya untuk bangkit dan membawa pemulihan, bukan hanya untuk kelompok sendiri melainkan untuk semua bangsa Yahudi yang mereyakan

@ Sejak kemarin sore, para imam, utusan dari seluruh keuskupan di Indonesia (250 an imam), datang ke Green Forest Hotel and Convention Bogor, Jawa Barat untuk mengadakan satu dua hari rekoleksi/retreat. Saya sangat bersyukur karena atas permintaan pribadi dan ijinan Bapa Uskup Amboina, saya boleh bergabung di dalam kebersamaan tiga hari ini. Sejak sapaan awal di sesi pertama, saya seara pribadi sudah mengalami kehadiran Tuhan Yesus – Imam Agung, dia yang menganugerahkan rahmat imamat atas para imam-Nya. Tuhan mengutus dua orang hamba-Nya yaitu Sr. Sr. Briege McKenna, OSC dari Irlandia dan Pastor Pablo Xavier dari Spanyol untuk bertemu dengan para imam yang datang dengan seribu satu cerita hidup dan pelayanannya. Such a great gathering – satu perjumpaan yang luar biasa. Ada pancaran sukacita di wajah para imam. Ada juga pancaran beban hidup dan segala macam perasaan di wajah kami. Lewat peneguhan Sr. Briege dan Pastor Pablo, yang menegaskan luhurnya sakramen imamat dan Ekaristi yang senantiasa memurnikan diri kami para imam, saya secara pribadi dan mungkin kebanyakan kami para imam sungguh mengalami sentuhan Tuhan yang telah memanggil dan mengutus kami.

@ Kehadiran Sr. Briege dan Pastor Pablo bak dua orang utusan Yesus dalam kisah Injil hari ini. Tidak ada harta kekayaan yang mereka bawa untuk para imam Allah. Namun, Yesus yang berbicara lewat mulut kedua orang utusan sudah menjadi harta tak bernilai karena telah meneguhkan kami sekalian. Setelah mendengar kata-kata peneguhan, kami semua hanyut di dalam the party of mercy – Pesta Belaskasih. Baik Uskup maupun imam, masing-masing mencari bapak pengakuannya dan membiarkan diri dimurnikan di dalam Sakramen Rekonsiliasi. Ya, sungguh, kami para imam telah diutus ke tengah-tengah dunia bagai domba ke tengah-tengah serigala. Di sana, tentu saja kami mengalami pengalaman jatuh dan bangun. Terkaman-terkaman serigala sering membuat kawanan domba gentar, takut, gelisah, dan bahkan ingin lari dari tugas pelayanan. Terkaman serigala sering membawa kawanan domba lari mencari kenyamanan-kenyamanan semu. Di dalam Sakramen Rekonsiliasi (Sakramen Tobat/Pengakuan Pribadi) yang ditutup dengan pemberkatan umum oleh Pastor Pablo dalam adorasi bersama, para gembala merasa diteguhkan kembali. Ada harapan untuk membangun kembali Yerusalem imamat yang mungkin telah hancur berantakan dan dinodai oleh berbagai macam tawaran dunia – terkaman serigala.

@Ya, saatnya untuk bangkit lagi dan siap diutus ke tengah-tengah dunia bagai domba yang diutus ke tengah-tengah serigala. Ada seribu tantangan datang menghadang. Tantangan itu lebih kepada tantangan dari dalam diri ( egoisme, kesombongan/arogansi, rakus/tamak, hawa napsu seksual ), di samping tantangan dari luar diri. Tidak ada kata mundur, karena Tuhan telah menegaskan dalam injil hari ini bahwa tuaian memang banyak tetapi pekerja kurang. Maka para imam diutus kembali ke tengah-tengah realitas dunia ini dan tetap membawa harapan baru bagi dunia khususnya bagi sesama yang menderita dan putus asah oleh karena tatanan dunia yang semakin tidak adil dalam pelbagai aspek kehidupan. Ya, saatnya membawa harapan baru, baik untuk diri dan imamat suci maupun untuk dunia kemana para imam diutus.

@Dan untuk kita semua, mari kita sadari rahmat panggilan yang kita miliki oleh karena sakramen-sakramen suci yang telah kita terima, khususnya sakramen Pembaptisan. Semoga kita semua senantiasa dibaharui di dalam Roh Kudus dan rela menjadi utusan Kristus dalam cara kita masing-masing. Semoga kehadiran kita bagi sesama merupakan suatu kehadiran penuh rahmat yang boleh membawa harapan baru dalam membangun kembali puing-puing kehidupan kita yang mungkin telah hancur tergusur pengaruh jaman yang semakin edan. Ya, saatnya kita diutus untuk membawa HARAPAN BARU bagi dunia. Have a blessed day filled with love and mercy. Warm greetings from Green Forest Hotel and Convention – Bogor, West Java… padrepiolaweterengsvd….🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

keuskupan amboina

Recent Posts

GEREJA KECIL BANDA NEIRA BANGKIT KEMBALI

Sepenggal Kisah dari Domba-Domba Kecil di Banda Neira “Gedung kami dihancurkan dan dibakar, tapi puing-puingnya…

14 hours ago

JADILAH SHALOM BAGI SESAMAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA BANDA NEIRA, MALUKU TENGAHJumat, 18 Oktober 2024Pesta St. LukasInjil: Luk.…

17 hours ago

MENCARI-CARI KESALAHAN DARIPADA MENGAKUI KEBENARAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEKamis, 17 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 47 -…

2 days ago

MENJADI BERKAT BUKAN BEBAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISERabu, 16 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 42 -…

3 days ago

MAMA, AKU INGIN BERSEKOLAH

Kisah Romo Erol dari Taliabu, Part 2 Para sahabat, mari kita membantu Romo Erol untuk…

3 days ago

BERPENAMPILAN PARLENTE DENGAN MULUT MANIS

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESelasa, 15 Oktober 2024Injil: Luk. 11 : 37 -…

4 days ago