EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEJumat, 22 Juli 2022Pekan Biasa XVIInjil : Yoh. 20…
(Kel. 19:2-6a; Rm. 5:6-11; Mat. 9:36 – 10:8)
HM Biasa XI
Minggu, 18 Juni 2023
RD. Novly Masriat
Keterbatasan tenaga pelayanan pastoral bukanlah halbaru. Keadaran ini sebenarnya sudah Yesus tegaskan sejaklama. Untuk menutupi kekurangan ini, maka Yesus memilihdua belas murid untuk mengambil bagian dalam beberapatugas pelayanan Yesus. Saat sekarang pun demikian. Pada saatini juga terdapat beragam kebutuhan pelayanan pastoral dalamgereja. Dalam tingkat paroki, pelayan pastoral yang utamaadalah pastor paroki. Namun tentu seorang pastor paroki sajaakan cukup sulit untuk menangani berbagai kebutuhanpastoral di suatu paroki. Untuk itu, sebagian tugas pelayanantertentu yang dipercayakan kepada beberapa umat yang dipandang cakap. Kendati sudah ada pembagian tugas, tetapikadang kala masih terasa belum cukup juga.
Terlepas dari kondisi keterbatasan pelayan atau petugaspastoral, terdapat tiga hal yang perlu ditegaskan. Pertama, tugas pelayanan adalah datang dari Tuhan. Tugas yang para murid terima adalah pemberian dari Yesus. Mereka hanyamenjalankan tugas dari Tuhan. Para murid hanya mengambilbagian dalam tugas Yesus. Yesus adalah sumber utamapelayanan. Semua pelayan pastoran saat ini juga pertama-tama mengambil bagian dalam tugas Yesus. Tugas inisekaligus adalah rahmat yang Tuhan berikan. Rahmat iniadalah sebuah panggilan. Memang, seorang pelayan pastoral membutuhkan kemampuan tertentu dalam bekerja, tetapi lebihdari itu, pelayan pastoral adalah sebuah rahmat dan panggilan.
Untuk itu, kedua, cinta kasih adalah dasar penting dalamsebuah pelayanan. Disebutkan dalam injil bahwa, pertama-tama Yesus sungguh memperhatikan pelayanan pastoral karena hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Cinta kasihmenjadi landasan gerakan sebuah pelayanan. Seseorang yang melihat pelayanan pastoral sebagai sebuah panggilan ataurahmat Tuhan, maka selain memandang bahwa tugaspelayanan dari Tuhan, tugas tersebut perlu dilandasi ataudidorong dengan cinta kasih. Setiap tindakan pelayanan dalamgereja perlu didakhului atau didorong oleh rasa cinta yang baik. Dalam kaitandengan komunikasi, Paus Fransiskus, dalam pesannya pada hari minggu komunikasi sedunia pada bulan Mei 2023, berkata bahwa untuk berbicara yang baik, maka didahului dengan cinta yang baik. Dalam kontekspelayanan pastoral, bisa dikatakan bahwa, untuk melayanaidengan baik, maka harus didahului dengan cinta yang baik. Cinta yang baik dalam sebuah pelayanan adalah cinta dengankerelaan, pengorbanan, bahkan sampai “nombok”, tidakmengutamakan kepentingan sendiri, dan cinta kasihmerupakan watak yang perlu bagi seorang pelayan pastoral.
Ketiga, tujuan utama pelayanan adalah demi Kerajaan Allah. Yesus megajak para murid untuk pergi mewartakankerajaan Allah. Ini berarti Allah menjadi pusat pelayanan. Semua pelayanan dalam bentu apapun demi kemuliaan namaAllah semata. Dan bentuk konkret dari kerajaan Allah adalahcinta kasih, pengampunan, kedamaian, kesembuhan, kebangkitan, dan lain sebagainya. Amin.
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…
Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…
DAILY WORDS, MINGGU, 17 NOVEMBER 2024HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXXIIIBY RP. PIUS LAWE, SVD…