EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESenin, 12 September 2022Pekan Biasa XXIVInjil : Luk. 7…
DAILY WORDS, KAMIS, 02 MARET 2023
PEKAN I PRAPASKAH
BACAAN I : T. EST 4:10a. 10c – 12. 17 – 19
MAZMUR : MZM 138: 1 – 2a. 2bc – 3. 7c – 8
INJIL : MAT 7: 7 – 12
by RP. PIUS LAWE, SVD
@ Yesus menegaskan salah satu point penting dalam Kotbah di Bukit, bunyinya demikian, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu”. Inilah salah satu dimensi iman yang ditonjolkan oleh Yesus sendiri – dimensi KERENDAHAN HATI untuk meminta, mencari dan mengetuk. Hanya orang yang rendah hati yang “mau meminta, mencari dan mengetuk”. Yesus sebagai seorang Yahudi, tentu saja memahami dengan sangat baik jika sejak datang ke Tanah Mesir dan diperbudak di sana, bahkan hingga keluar dari sana dan dibawah pimpinan Musa menuju Tanah Terjanji, mereka selalu hidup di dalam suatu ketakutan yang dasyat kepada Allah. Lagi pula, umat Israel dalam masa Perjanjian Lama, telah percaya dan telah menghidupi sebuah mentalitas kehidupan iman yang labil, gampang digoyahkan atau gampang terguncang oleh pengaruh-pengaruh luar dan oleh situasi dalam komunitas mereka sendiri.
@ Coba dihitung, sudah berapa kali orang Israel menunjukkan ketegaran hatinya pada Allah selama mereka berkelana di padang gurun! Sering!! Bahkan sampai dengan di saat mereka sudah mulai masuk dan berdomisilih di Tanah Terjanji, mereka tetap mengalami pengalami jatuh dan bangun – pengalaman setia vs tidak setia, dst. Ketegaran hati orang Israel inilah yang pada akhirnya menyeret mereka sampai di tempat pembuangan oleh bangsa-bangsa asing. Pada dasarnya, orang Israel selalu mencurigai Allah dan meragukan kemampuan Allah untuk membawa dan menyelamatkan mereka dari berbagai ancaman bangsa luar.
@ Di antara sejuta yang tidak selalu setia pada Allah, ada saja satu dua figure umat Israel yang mempunyai kualitas iman yang tidak dapat diragukan di hadapan Allah. Salah satunya adalah Ratu Ester. Bermodalkan iman, kerendahan hati dan kesabaran, ratu Ester berseru kepada Tuhan agar Dia sudi menolong ratu Ester dan bangsa Israel keluar dari ancaman bahaya yang bakal menimpa mereka. Oleh karena ratu Ester berdoa dengan sangat kusuk dan penuh keyakinan serta dengan penyerahan diri yang total kepada Allah. Ester memohon agar Allah memberi jalan kepadanya dan bangsanya, dan semoga Allah boleh membuka mata hati raja Persia untuk membiarkan mereka bebas dan dijauhkan dari ancaman pembunuhan. Satu hal yang menarik di dalam sikap dan isi doa ratu Ester adalah aspek cinta kasih. Ratu Ester bukan hanya berdoa bagi dirinya melainkan juga bagi bangsa Israel.
@ Pada masa retreat agung ini, marilah kita mengisinya dengan doa, puasa dan amal. Hendaknya kita dapat belajar dari cara Ratu Ester berdoa, yaitu berdoa dengan penuh iman, dengan penuh kerendahan hati, dan dengan penuh konsistensi. Kita saling mendoakan, semoga hati kita dipenuhi dengan semangat kerendahan hati dan semangat cinta kasih yang tulus (juga secara implisit di dalam ujud doa bagi sesama/dunia) bahkan di dalam pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan. Have a wonderful day filled with love and mercy from our good Lord. Warm greetings from Masohi manise…!!!!
🙏🙏😘😘🫰🏿🫰🏿
Dari Stasi Pinggiran St. Petrus Kalar-Kalar, Aru Selatan Barat “Ketika ada jedah lagu, tiba-tiba gadis…
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…
Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…