KESEHATAN MENTAL ITU PRIORITAS!

RD. Theo Amelwatin ( Dosen di STFT Fajar Timur dan Konselor di Seminari Tinggi Interdiosesan “Yerusalem Baru”, Jayapura

Kesehatan mental adalah sesuatu yang dimiliki setiap manusia. Alangkah baik jika kita menaruh perhatian untuk menjaga kesehatan mental sebagaimana kita menaruh perhatian untuk menjaga dan merawat kesehatan fisik atau tubuh jasmaniah kita.

Terkadang kita berusaha sedapat mungkin untuk merawat mental kita agar tetap sehat, namun tak jarang kita menjumpai banyak kesulitan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah peristiwa-peristiwa tak terduga seperti kematian mendadak dari orang yang kita cintai, putus hubungan kerja dari perusahaan, keputusan cerai sepihak dari pasangan, kecelakaan yang mengakibatkan cacat fisik seumur hidup, dll. Pertumbuhan hormon yang tak teratur pun bisa mengganggu stabilitas kesehatan mental kita.

Pengalaman akan masalah kesehatan mental bisa membuat kita merasa sepi dan berpikir bahwa “tak seorang pun di dunia ini yang mengalami dan merasakan apa yang saya alami dan rasakan saat ini.” Pikiran seperi ini, jika tidak dikelolah dengan baik, akan menghancurkan diri sendiri karena pada gilirannya menggiring kita untuk mengisolasikan diri di rumah atau di kamar sendiri, dan membuat kita kurang bergairah untuk bersosialisasi dengan orang lain atau menjalani aktivitas harian sebagaimana mestinya. Jika kita pernah mengalami atau saat ini sedang menjalani “isolasi diri” seperti ini, ingatlah bahwa kita tidak sendirian. Kita bukanlah satu-satunya manusia di planet ini yang ada dalam pengalaman terisolasi seperti ini. Satu dari empat orang di dunia, menurut organisasi kesehatan dunia/WHO, pernah mengalami kesulitan yang sama sebagaimana yang kita alami sekarang. Jadi selain kita, ada jutaan orang lain yang pada fase tertentu dalam kehidupan mereka, pernah dan ikut merasakan kesulitan yang sama seperti yang kita alami sekarang.

Sungguh sangat wajar jika kita mengisolasikan diri dan merasa bahwa roda kehidupan ini berjalan “datar”, bahkan mungkin hampa. Namun, ketika kondisi kesehatan mental kita semakin parah dan membuat kita semakin jauh dari kehidupan yang kita dambakan, misalnya kita mulai malas bangun pagi karena tak bergairah menjalani hidup di hari baru, secepatnya mencari orang yang kita percayai punya pengetahuan dan keterampilan untuk menolong kita mengatasi mental kita yang lagi “sakit”.

Kesehatan mental adalah kondisi batin di mana kita merasa damai dan tenang secara emosional/psikologis. Kesehatan mental mempengaruhi cara kita berpikir, merasa dan bertindak. Jika mental kita sehat, kehidupan akan berjalan lancar karena pikiran kita jernih, batin kita damai. Orang yang sehat mentalnya mampu mengatasi tekanan hidup yang normal/wajar dan umum dialami setiap manusia. Orang yang sehat mentalnya mampu beradaptasi dengan setiap perubahan dalam setiap tingkatan kehidupan, mampu hidup dalam harmoni dengan sesama dan bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk komunitas masyarakat yang lebih luas.

Teruslah berjuang untuk merawat kesehatan mental kita.

Salam,
Theo Amelwatin

keuskupan amboina

Recent Posts

“BAPA USKUP, BOLEHKAH MEMBELI “UKULELE”UNTUK KAMI?”

Dari Stasi Pinggiran St. Petrus Kalar-Kalar, Aru Selatan Barat “Ketika ada jedah lagu, tiba-tiba gadis…

10 hours ago

MENOLAK KEBAIKAN DAN MEMBINASAKAN ORANG BAIK

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…

20 hours ago

SADAR DAN BERTOBATLAH SEBELUM ORANG LAIN MENANGISIMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…

2 days ago

KEMBANGKANLAH TALENTAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…

3 days ago

TUHAN SEDANG MENCARIMU

Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…

4 days ago

MEMOHON KEPADA TUHAN DENGAN PENUH IMAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…

5 days ago