Categories: Embun PagiRenungan

SATU CINTA 1000 SENYUM

Goresan kecil sebelum bertolak dari Ambon ke Pulau Buru (30/04/22)

Tulisan indah penuh Makna dari Pastor Andre Buarlele, MSC .,

Satu Cinta 1000 Senyum

Cinta itu melampaui segalanya
Tidak ada lagi untung rugi
Tidak ada Lelah dan cape
Tidak ada keluhan
Tidak ada lagi kata-kata sandiwara
Tidak ada lagi kepura-puraan
Tidak ada lagi kata menyerah dan menghindar

Yang ada adalah perjumpaaan
Hanyalah kata syukur
Hanyalah kejujuran
Setia dan pengabdian
Bukan pula soal pencitraan tetapi teladan hidup.

Memang kata-kata akan lenyap tapi tulisan itu kini hidup dan terpatri di hati umat yang terpinggirkan.
Saudara kita yg dianggap rendah dan hina, diangkatnya.

Tuhan itu tidak jauh. Tuhan itu tidak hadir dalam sebuah keributan dan tarian yg musiknya kuat terdengar. Baru sekarang Tuhan itu menjumpai umat dalam ketenangan, kepolosan dan kesederhanaan.

Sangat terharu menatap sang pemimpin dan gembala ini. Kharisma sebagai “pastor” (Gembala) sungguh terpancar. Tuhan tidak kita cari, Dia sendiri datang menjumpai kita. Sama seperti gembala menjumpai kawanan dombanya, merawat yg sakit dan membawa ke rumput yg hijau dan air tenang. Demikian pula sangat Uskup ini.

Buku Satu Cinta 1000 Senyum bukan buku yg mengajar cara mencintai, tapi cinta itu hidup. Setiap orang yg berjumpa dengan dirinya pasti tersenyum.

Buku ini penuh kisah yg mengagumkan. Pengalaman iman umat amat menyentuh. Bapa Uskup telah membagi cinta dan mengukir senyum bagi umat di Buru dan Seram.

Benarlah motto tahbisan ” Duc in altum ” (Bertolaklah ke tempat yang dalam) amat menggema. Kata ini justru mendapat arti yg sesungguhnya ketika berjumpa dengan banyak orang. Tidak hanya utk Katolik, tetapi dari agama adat, Islam dan Gereja Protestan dan dedominasi lainnya.

Saat berjumpa dengan sang Cinta, tidak ada lagi kata kutuk, haram dan syirik. Yang ada hanyalah kata saudara dan sahabatku.

Buku ini sungguh hidup dan inspiratif. Siapa saja yg membacanya akan berpetualang bersama dengan Mgr. Inno. Bintang harapan itu telah terbit dan menyinari hati kami. Terima kasih Sang Cinta yg turut mengukir seribu senyum dalam hati kami lewat Uskup-Mu.

Notes : Penjualan buku Satu Cinta 1000 senyum akan digunakan utk pembangunan Gereja di Stasi Kobisonta, perbatasan Pulau seram bagian utara dan Timur

P. Andreas Buarlele MSC
( Penulis )

keuskupan amboina

Recent Posts

MENOLAK KEBAIKAN DAN MEMBINASAKAN ORANG BAIK

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 22 November 2024Injil: Luk. 19 : 45 -…

8 hours ago

SADAR DAN BERTOBATLAH SEBELUM ORANG LAIN MENANGISIMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI FERUNI, PULAU TRANGAN, ARU SELATANKamis, 21 November 2024Injil: Luk. 19…

1 day ago

KEMBANGKANLAH TALENTAMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI SALAREM, KEPULAUAN ARURabu, 20 November 2024Injil: Luk. 19 : 11…

2 days ago

TUHAN SEDANG MENCARIMU

Selasa, 19 November 2024Injil: Luk. 19 : 1 - 10 EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI…

3 days ago

MEMOHON KEPADA TUHAN DENGAN PENUH IMAN

EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI BELTUBUR, KEPULAUAN ARUSenin, 18 November 2024Injil: Luk. 18 : 35…

4 days ago

PEKA MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN

DAILY WORDS, MINGGU, 17 NOVEMBER 2024HARI MINGGU DALAM PEKAN BIASA XXXIIIBY RP. PIUS LAWE, SVD…

5 days ago