Refleksi Akhir Tahun Frater Pieter Daing Lermatan

Refleksi
Akhir tahun
Tahun 2023 telah usai. Waktunya untuk menatap harapan di tahun 2024. Apa yang terjadi di tahun 2023 menjadi refleksi dan intropeksi diri, agar di tahun yang baru ini menjadi lebih baik. Kini saya telah berada di tahun yang baru, namun sebagai manusia saya sungguh menyadari bahwa di tahun yang lama ada banyak hal atau Pelajaran yang saya dapatkan, baik itu suka maupun duka. Dan hal itu menjadi cermin diri bagi saya agar Pelajaran atau kegiatan yang tidak baik di tahun yang lama tidak saya ulangi di tahun yang baru.
Sebagai manusia, tentunya ada harapan-harapan yang ingin saya capai di tahun yang baru ini. Ada mimpi yang begitu mulia yang harus saya gapai. Secara umum kita berpikir sama di tahun 2024 kita menjadi lebih baik dan lebih berguna. Kara lebih baik dan lebih berguna mengandung makna, bahwa sesuatu yang tidak baik di Tahun 2023 atau tahun sebelumnya segere kita tingggalkan melangkah yang lebih baik di tahun 2024. Kegiatan-kegiatan yang tidak berguna di tahun 2023 harus ditinggalkan dan melangkah untuk kegiatan-kegiatan yang dapat berguna di tahun 2024.
Dalam konteks kehidupan saya sebagai seorang frater tahun khusus, tentunya ada banyak hal yang saya dapatkan dan lakukan di tahun 2023. Ada hal baik dan ada hal yang kurang baik. Ada suka cita dan ada duka cita. Ada kesuksesan dan ada kegagalan. Hal itulah yang saya rasakan di tahun 2023. Kendati demikian jika dipikir-pikir di tahun 2023 ini, saya secara pribadi banyak membuat kesalahan atau hal-hal yang tidak baik. Contohnya; saya tidak disiplin waktu, malas, lalai dalam membuat tugas dll. Hal itulah yang membuat sehingga kehidupan saya di tahun 2023 menjadi sesuatu yang buruk. Dari kesalahan-kesalahan yang saya sebutkan di atas, membuat saya mengalami banyak kegagalan. Hal itu terbukti lewat peristiwa yang saya alami ketika di masih berada di Pineleng. Karena kemalasan atau ketidak disiplinnya yang membuat sehingga saya tidak mengikuti misa pada hari minggu. Dan dampak dari hal itu ialah saya di keluarkan. Padahal saya sudah berada di pengujung drama panggilan sebagai seorang calon imam di Pineleng. Artinya saya sudah berada di akhir-akhir study saya dan mempersiapkan diri untuk berpastoral. Namun, karena kelalaian saya di tahun 2023 yakni tidak disiplin, maka membuat saya mengalami duka cita atau masalah. Kendati demikian, secara pribadi saya melihat peristiwa kegagalan yang saya dapatkan di tahun 2023 itu sebagai sebuah jembatan bagi saya menuju kesuksesan di tahun 2024. Dan hal itu dapat terjadi jika saya bisa menjadi pribadi yang baik di tahun 2024. Pribadi yang rajin, disiplin, taat dan rendah hati.
Semua hal itu dapat terjadi di 2024 ini, apabila ada prinsip atau harapan dalam diri saya. Tentunya sebagai seorang yang pernah mengalami kegagalan di tahun 2023, saya mempunyai harapan yang begitu besar di tahun 2024. Harapan saya ialah semoga saya bisa menjadi pribadi yang rendah hati, disiplin, kuat, bijaksana, tabah, taat dan selalu mendekatkan diri dengan Tuhan dalam ekaristi, doa, devosi dll. Harapan-harapan itu boleh terwujud atau tercapai apabila saya selalu berharap kepada Tuhan. Karena bersama dengan Tuhan saya bahagia dan tanpa Tuhan saya tak ada artinya.
(Pieter Daing Lermatan)