DAILY WORDS, SABTU, 04 MARET 2023
PEKAN I PRAPASKAH
BACAAN I : UL 26: 61 – 19
MAZMUR : MZM 119: 1 – 2. 4 – 5. 7 – 8
INJIL : MAT 5: 43 – 48
(by RP. PIUS LAWE, SVD)
@ Menjadi TERPUJI, TERNAMA DAN TERHORMAT! Sesungguhnya, ini sebuah impiah yang luhur. Namun, apakah jalan menuju ke puncak cita ini MULUK? Kitab Ulangan mengisahkan sebuah perjanjian antara Allah dan umat-Nya Israel. Janji itu berisi sebuah persyaratan. Yahweh hanya menjadi Allah mereka jika Israel hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya kepada mereka. Jalan yang dimaksud adalah dengan berpegang pada ketetapan, perintah dan peraturan-Nya. Dengan menuruti ketetapan, perintah dan peraturan secara setia, Israel bakal menjadi YANG TERPUJI, TERNAMA & TERHORMAT. Wahhh ini sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang sangat menantang!! Meskipun “menantang”, Pemazmur kembali menegaskan hal yang sama. KEBAHAGIAAN merupakan ganjaran bagi setiap orang yang hidup menurut Taurat Tuhan – hidup tak bercela – hidup dengan memegang teguh pada peringatan-peringatan Tuhan bahkan dengan mencari-Nya dengan segenap hati.
@ Jika ditilik dari ganjaran atau pahala yang diperoleh Israel atas kesetiaan mereka pada Tuhan dan pada segala aturan-Nya, siapa yang mau tinggal diam atau duduk masa bodoh atas semuanya? Siapa yang mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi “yang terpuji – ternama – terhormat”? Jangan lupa bahwa di dalam diri manusia, ada tersembunyi ambisi-ambisi manusiawi untuk menjadi “yang terpuji – ternama – terhormat”. Tentu saja manusia akan coba menempuh segala cara untuk menggapai ambisi di atas.
@ Akan tetapi, Yesus, lewat ajaran-Nya di bukit hari ini, menantang setiap orang yang hendak menjadi “yang terpuji – ternama – terhormat”. Yesus bukannya menuruti cara berpikir lama dengan mengikuti alur hukum HAMMURABI: mata ganti mata – gigi ganti gigi atau dalam bahasa teologisnya: HUKUM RETRIBUSI. Bagi Yesus, ini bukan hukum tukar menukar. Kita bukan sedang bergerak di area “dagang”. Kita sedang dituntun oleh Tuhan sendiri untuk masuk dalam area “cinta kasih” yaitu cinta “tak bersyarat/unconditional love”. Hanya dalam area “cinta tak bersyarat-lah” seseorang mampu MENGASIHI MUSUH-NYA. Hanya dalam area “cinta tak bersyarat-lah” seseorang berkemauan untuk BERDOA bagi mereka yang menganiaya-nya.
@ Di akhir pekan I Prapaskah ini, saya mengajak para pembaca Daily Words yang Budiman, mari kita mohon rahmat Roh Kudus dari Yang Empunya, agar Roh Kudus itu menguatkan kita untuk mampu mengatasi segala macam rintangan/halangan yang menghadang kita untuk dapat menghidupi hukum cinta kasih – cinta yang tidak retributive – cinta yang bukan “mata ganti mata atau gigi ganti gigi” melainkan cinta tak bersyarat, bahkan sampai mencintai musuh dan orang yang menganiayah kita dalam berbagai cara. Sesuai janji Allah, jika kita sungguh mencintai tanpa pamrih – bahkan mencintai musuh dan semua yang menganiayah kita, tempat di surga abadi bakal menjadi kediaman kita. Dengan mencintai tanpa pamrih bahkan mencintai musuh dan semua yang menganiayah kita, gelar TERPUJI – TERNAMA – TERHORMAT bakal menjadi milik kita.
Have a blessed and wonderful weekend filled with an unconditional love. Warm greetings from Masohi manise….padrepiolawesvd🙏🙏🙏😇😇😇🫰🏿🫰🏿🫰🏿