GERAKAN SATU CINTA 1000 SENYUM MGR. INNO NGUTRA, USKUP DIOSIS AMBOIN
Seri 8 : SENYUM TULUSMU TELAH MENGUKIR PELANGI DI HATIKU

( _Oleh: Fincent Alfenay_ )

” _Bila Anda telah berjalan di atas tanah yang berbecek maka telapak kami akan tergores indah di sana. Namun sesaat ketika Anda telah sampai ke tempat tujuan dan hidup bersama umat kecil nan sederhana maka mereka akan menggambar pelangi di hati dan rasamu.”_

Lautan kuarungi, sungai kuseberangi, gunung dan bukit kujalani karena cinta untuk umat kecil nan sederhana di Pulau Taliabu. Cinta yang sama jugalah yang menguatkan telapak kakiku untuk berjalan sampai ke tempat tujuan.

Dalam balutan kesenangan, kku diutus ke suatu tempat yang jauh nan terpencil yakni Pulau Taliabu. Aku diutus oleh Bapa Uskup Inno untuk mewujudkan mottoNya, ” *Duc In Altum.*” Di sana aku ditempatkan di suatu Desa ( Stasi St.Fransiskus Xaverius Ufung ), yang jauh dan medannya sangat menantang.

Singkat cerita aku harus rela berjalan kaki, menyeberangi aliran air sungai yang deras, mandi hujan agar bisa sampai di tempat tujuan. Di sana aku mengalami banyak hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya di tempat lain, dan itu kadang membuat berpikir kenapa aku harus ke sini, ke tempat terpencil nan susah seperti ini. Namun demi ” *Satu Cinta 1000 Senyuman* ” kepada umat di Taliabu, aku harus rela mengalami suka duka kehidupan nyata umat di sana. Keberanian dan kerelaan untuk mengalami semuanya itu telah menjadikanku mampu untuk bertahan, tetap bersemangat, dan menjalani hari-hari itu dengan penuh cinta dan senyum tanpa merasa lelah atau pun mengeluh.

Di tengah kesulitan dan kesesakan hati, kata-kata yang diucapkan Romo Thomas Ratuanak (Pastor Paroki St.Thomas Rasul Taliabu) saat kami sharing bersama tetap menyemangatiku, ” *Sesaat ketika Anda berani mengalami kesulitan maka itu akan mendorong dan memacumu untuk menjadi seorang pelayan yang sejati karena dari pengalaman Anda dapat memperoleh pelajaran dan mutiara kehidupan*.”

Akhirnya harus kuakui bahwa senyum manis nan tulusmu telah mengukir pelangi di hatiku.

_Dari Seorang Pejalan Kaki_