PERIHAL MENABUR & MENUAI SERTA KELANGKAAN PEKERJA

DAILY WORDS, SELASA, 05 JULI 2022
PEKAN BIASA IVX
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : HOS 8: 4-7. 11-13
MAZMUR : MZM 115: 3-4. 5-6.6-7ab.8.9-10
INJIL : MAT 9: 32-38

@ Menabur dan menuai. Dua kata kerja yang lebih dekat dengan dunia pertanian. Pekerjanya adalah para petani. Mereka menyiapkan lahan dan menabur. Langkah selanhutnya, mereka merawat apa yang telah tumbuh dari hasil menabur itu. Pada waktunya, para petani menuai apa yang menjadi hasil atau buah jerih lelahnya sejak masa persiapan, penanaman dan perawatan.

@ Dari dunia pertanian, pekerjaan menabur dan menuai dapat diterapkan pada konteks lainnya. Misalnya, menuai dan menabur dalam dunia pendidikan baik formal maupun informal. Orang tua dan guru ketika menanam secara baik dalam diri anak, sekali kelak mereka menuai hasil yang berkualitas, yang ditunjukkan lewat profesionalisme anak-anak didik dalam bidangnya masing-masing. Dalam dunia ekonomi-bisnis, menanam kebiasaan menabung bakal membuahkan suatu masa depan yang cerah, dst. Pada prinsipnya, apa yang engkau tanam dan pelihara, itulah yang bakal engkau tuai.

@ Dalam teriakan kenabian, Hosea mengkritik raja Israel dan kaumnya. Mereka seolah menabur angin dan bakal menuai badai atau puting beliung. Tindakan menabur angin tercermin dalam perilaku mereka yang bobrok: menyembah berhala, lebih cenderung memeras orang-orang kecil dengan caranya yang licik, cenderung menekankan korban sembelihan ketimbang tindakan karitatif terhadap orang kecil atau miskin. Mereka lebih berusaha menyenangkan hati raja atau pemimpin dengan cara membuat laporan-laporan hasil karya tangan ketimbang menyumbangkannya untuk orang yang berkekurangan. Inilah ekspresi dari ketidak-percayaan Israel pada Allah-nya. Oleh karena hal ini, maka Pemazmur mengajak semuanya untuk kembali dan percaya pada Allah. Dialah perisai dan penolong bangsa Israel sejak pembebasan dari Mesir dan menghantar mereka menuju tanah terjanji. Israel hendaknya berhenti untuk menanam angin, karena jika demikian badai kehancuran bakal menimpanya.

@ Yesus- Allah yang menjelma menjadi manusia, sebaliknya sedang menunjukkan hakekat menjadi utusan Bapa di Surga yaitu berjalan-berkeliling sambil menabur kasih. Orang bisu yang kerasukan setan dibuatnya bebas dari rasukan setan dan dapat berbicara. Hal ini tidak mungkin dibuat oleh penghulu setan karena buah yang dihasilkan adalah kasih. Jika perbuatan iblis yang ditanam, tentu hasilnya juga adalah kejahatan. Yesus sebaliknya menanam kasih maka yang dituaiNya adalah kesembuhan dan sukacita sejati. Kesaksian Yesus yang sedang menabur kasih inilah yang menarik orang-orang kecil, orang sakit, orang-orang yang putus asah, datang kepadaNya.

@ Menyaksikan begitu banyak orang susah datang kepadaNya, Yesus menyadari jika tuaian memang sangat banyak tetapi pekerja/pelayan sangat kurang. Hendaknya kita berdoa dan memohon kepada Bapa di Surga agar menggerakkan hati banyak orang untuk datang dan menjadi pekerja di kebun anggurNya.

@ Langka-nya jumlah pekerja di ladang Tuhan bahkan masih kita alami hingga saat ini. Hari-hari ini saya singgah dan bermalam di biara frater CMM di Ambon dan biara frater HHK di Makassar dalam perjalananku menghadiri perayaan Emas Imamat RP. Alfons Hayon, SVD di Ritaebang- Solor, saya mengalami betapa dasyat sejarah pelayanan para frater yang telah menanam benih Sabda Allah lewat dan dalam dunia pendidikan. Mereka telah menghasilkan begitu banyak jumlah tuaian yang menyebar ke seluruh dunia. Bukan hanya orang Katolik yang mereka didik. Umat beragama lain pun mengenyam karya cinta kasih para frater. Sayangnya, telah berkurang atau minimnya panggilan anak muda laki-laki yang mau bergabung dengan kongregasi para frater semisal CMM dan HHK untuk menjadi pekerja di ladang Tuhan dalam dunia pendidikan. Ya, ini salah satu contoh, yang mestinya menjadi keprihatinan dan menjadi ujud doa kita. Para frater telah menabur kasih dan telah menuai manusia-manusia berkualitas yang merupakan hasil dari pendampingan mereka. Jika kasih yang ditabur maka kasih pulalah yang dituai. Kita hanya membutuhkan banyak pekerja di ladang kasih.

@ Mungkin saya cenderung mengantar kita untuk lebih melirik pada pekerja yang khusus (baca: panggilan jadi biarawan/i dan imam). Namun pada hakekatnya, yang dimaksudkan oleh Yesus dengan PEKERJA adalah semua bidang pelayanan atau profesi, entah sebagai orang tua, ASN, pimpinan perusahan, pengajar, dst. Kita semua dalam bentuk dan cara yang berbeda, adalah PEKERJA di LADANG TUHAN. Kuncinya adalah BAGAIMANA & APA yang kita TABUR, tentu saja TUAIAN yang kita hasilkan adalah sesuai dengan bagaimana kita menjalani proses penanaman dan perawatan. Jika yang kita tabur dengan KASIH adalah CINTA KASIH maka yang bakal kita tuai adalah CINTA KASIH pula, yang tercermin dalam diri manusia-manusia yang unggul dalam kasih. Have a great evening filled with love and forgiveness. Warm greetings to you allβ€β€β€πŸ™πŸ™πŸ™