BERBEKALKAN DOA & PUASA

DAILY WORDS, SABTU, 11 JUNI 2022
PEKAN BIASA X
PW S. BARNABAS, RASUL
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : KIS 21b-26;13:1-3
MAZMUR : MZM 98: 2-3ab. 3c-4. 5-6
INJIL : MAT 10: 7-13

@ Barnabas, Rasul! Nama “Barnabas” sesungguhnya berarti “Putera Penghiburan”, nama yang dibubuhkan atasnya oleh para rasul dari nama aslinya Yosef. Bukan berarti Barnabas menjalankan peran sebagai seorang penghibur yang membawakan satu pertunjukan untuk menghibur para penonton. Bukan demikian makna dari pemberian nama atasnya.

@ Hemat saya, para rasul membubuhkan nama “Putera Penghibur” atasnya karena dialah yang menghantar Paulus kepada para rasul dan memberikan kesaksian tentang penglihatan Paulus dalam perjalanan ke kota Damsyik dan proses pertobatannya menjadi pewarta Kristus yang bangkit. Hidup dalam hikmat Roh Kudus dan kesalehan yang ia miliki membuat dia sungguh sebagai seorang Putera Penghibur. Artinya, Roh Kudus sungguh memainkan peranan penting di dalam hidup Barnabas. Roh Kudus-lah yang meneguhkan dan menghibur Barnabas dalam seluruh perjalanan misi. Hanya di dalam Roh Kudus, Barnabas mampu mengatasi semua perasaan ragu, takut dan cemas. Roh Kudus memberanikan dia bermisi-mewartakan Kristus yang bangkit- sampai dia mempertaruhkan nyawanya di kota Salamis. Roh Kudus memampukan Rasul Barnabas untuk tetap fokus pada misi Kristus apa pun tantangan dan rintagangan yang dihadapinya. Rasul Barnabas tidak terikat pada hal-hal duniawi apa pun. Dia tidak pernah mencemaskan soal makan, minum, apa yang dikenakan, bahkan dia tidak mencemaskan hidupnya. Yang menjadi fokus perhatiannya adalah MEWARTAKAN KRISTUS YANG BANGKIT.

@ Semangat atau antusiasme Rasul Barnabas dan para Rasul lainnya dalam mewartakan Kristus yang bangkit sungguh dilandasi oleh suatu keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah penyelenggara segalanya. Dialah yang menyediakan segala sesuatu bagi para utusan-Nya. Penyelengaraan Allah Bapa dan pengorbanan Yesus -Sang Putera merupakan jaminan dan motivasi utama yang menyadarkan para rasul tentang hal memberi diri dan segalanya bagi kemulian Allah. Para rasul telah menerima dari Allah secara cuma-cuma segalanya, dan karena itu mereka pun mestinya membagi kepada sesama dengan sukarela apa saja yang mereka punyai bahkan hidup mereka itu sendiri.

@ Meskipun demikian, tentu banyak halangan, baik dari dalam maupun dari luar diri para rasul, turut memengaruhi semangat mereka dalam melayani. Ada halangan fisik maupun psikologis dan sosial yang menghambat niat mereka untuk menjalankan misi. Namun sebagaimana yang dialami Rasul Barnabas, pengandalan Rog Kudus dan perannya adalah satu modal utama di dalam pelayanan firman. Barnabas selalu menyiapkan tempat di dalam dirinya bagi karya Roh Kudus. Hanya di dalam Roh Kudus, para rasul tidak dililiti rasa cemas dan gelisah akan keterbatasan dan kekurangan yang mereka alami di dalam tugas perutusan. Sebagaimana yang Yesus ajarkan kepada mereka, ketika bermisi, janganlah para utusan Kristus membiarkan diri dihantui oleh segala macam urusan duniawi semisal harta benda (emas atau perak atau tembaga), bekal dalam perjalanan, pakaian, pangkat, kuasa, uang, status sosial, harga diri, ambisi, dsb. Biar Tuhanlah yang menyediakan semuanya dalam cara-Nya yang unik. Dengan berbekalkan relasi dan komunikasi dengan Tuhan (doa), dan dengan bermodalkan “puasa” (lepas bebas dari segala kenikmatan duniawi), seorang rasul Tuhan dapat mewartakan Injil kemana pun dia berada dan diutus.

@ Dalam pengalaman bermisi, khususnya di tanah Seram, mentalitas kerasulan dengan mengandalkan doa (komunikasi dengan Allah) dan puasa (ke-tak-lekatan dengan kepemilikan harta duniawi), coba kami hidupi meskipun tidak se-ideal yang dimaksudkan oleh Yesus. Dan justru dengan mengikuti prinsip ketergantungan pada Allah dan ke-tak-melekatan pada harta dunia, Allah telah menyediakan berbagai macam hal berhubungan dengan karya misi. Kedermawanan umat dalam kesederhanaannya untuk memberi dari kekurangan yang mereka miliki, dan kedermawanan para penderma baik penderma lokal maupun penderma dari luar paroki, telah membuktikan kekuatan firman Tuhan hari ini,”Kamu telah menerima dengan cuma-cuma;karena itu berilah dengan cuma-cuma pula!…”

@ Tentu saja, kita semua, dalam bentuknya yang berbeda sesuai dengan pilihan hidup masing-masing, diutus menjadi pewarta Kabar Gembira. Doa (komunikasi dan ketergantungan pada Allah) dan puasa (ke-tak-melekatan pada harta dan kuasa dunia) merupakan MODAL UTAMA yang harus kita andalkan. Roh Kudus menjadi PEMERAN UTAMA dalam hal ini. Namun, saya dan saudara/i sekalian tentu mempunyai keterbatasan dan kerapuhan yang sering mengganjal hati dan seluruh diri kita untuk melayani. Oleh karena itu, kita tetap dan senantiasa saling mendoakan agar kita, di dalam tugas perutusan, tetap mengandalkan Allah (doa dan puasa). Selamat merayakan kemartiran Rasul Barnabas. Have a wonderful weekend filled with love and cimpassion. Warm greetings to you all….❤❤❤🙏🙏🙏