Tujuan utama “Duc in altum”

Tulisan bagus dari Romo Marlon Taher/ Ohoilulin, Dosen Seminari Tinggi Jayapura.

Apa tujuan utama dari permintaan Yesus: “Bertolaklah ke tempat yang dalam”? Supaya sampai disana, Allah dikenal. Dan pengenalan ini menimbulkan efek. Mgr. Seno Ngutra mengkonkretkan efek perjumpaan ini dalam bahasa katekese yang sederhana dalam gerakan menjumpai anak-anak: 1 cinta (memunculkan) 1000 senyum. Ketika Allah hadir berlaksa-laksa manusia menjadi bahagia.

Dasar pikir horison itu persis ditemukan dalam Lukas 5:8-9. Pada adegan ini, Simon sampai pada kesadaran imani dan bukan sekedar eksistensial: ‘Tuhan, pergilah daripadaku sebab aku ini orang berdosa.” Sebelum dia tahu dia berdosa, dia sempat tahu di awal, siapa Pribadi yang sebenarnya yang memintanya untuk menarik perahu ke tempat yang dalam. Dia itu adalah Tuhan. Karena itu, dia menjadi sadar tentang siapa dirinya di hadapan Tuhan. Akhirnya, ketaklayakan dan ketakjuban ini membawa Simon dan teman-temannya menjadi dekat dengan Tuhan yang menjumpai mereka dalam keadaan apa adanya dan kurang-kurangnya mereka. Sudah pasti mereka bahagia dan putuskan saja untuk ikut Tuhan.

Kehadiran kita membangkitkan ketaklayakan banyak umat di mata Tuhan. Tapi mereka menangis dan bahagia, Tuhan menjumpai mereka. Ini sukacita yang kita bawa sebagai Gereja. Kita menjadi bentuk nyata kehadiran Allah yang sungguh-sungguh di tengah aktivitas hidup harian umat. Kehadiran riil yang menyapa sampai di sudut dan lorong rumah, menyapa mereka dan mereka tersentak sadar lagi, ada Tuhan disini. Tuhan, pergilah daripadaku sebab aku orang berdosa. Tapi cara Tuhan berdiri dan menyambut mereka membuat mereka bahagia dan membangun lagi komitmen untuk mengikutiNya dengan sungguh-sungguh.

………………
M. Taher